Kantor berita Reuter[[Reuters]] ikut memberikan liputan atas fenomena ini dengan judul berita "''Protests across Indonesia as parliament delays change to election law''".<ref>[{{cite news|url=https://www.reuters.com/world/asia-pacific/power-struggle-between-indonesias-court-parliament-sparks-protests-2024-08-22/ ''|title=Protests across Indonesia as parliament delays change to election law''.]|website=Reuters|date=22 dariAgustus situs reuters2024|language=en}}</ref> Reuters juga menyoroti sikap meremehkan oleh Presiden [[Joko Widodo]] yang menyatakan bahwa peran [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Mahkamah Konstitusi]] dan [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] dalam peristiwa ini adalah bagian dari "''checks and balances''". Sorotan negatif serupa diberikan oleh kantor berita [[BBC]], dalam berita berjudul ''"Election law changes spark mass protests in Indonesia".<ref>[{{cite news|url=https://www.bbc.com/news/articles/c8er13zy1gxo ''|title=Election law changes spark mass protests in Indonesia''.]|website=BBC|date=22 dariAgustus situs berita bbc2024|language=en}}</ref>'' BBC melaporkan bahwa revisi undang-undang ini adalah upaya untuk menjegal [[Anies Baswedan]], sekaligus memuluskan jalan [[Kaesang Pangarep]] yang masih belum memenuhi syarat umur minimal Pilkada.