Gunung Malintang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 55:
Pada saat itu, danau tersebut belum terjamah oleh manusia, hingga saat ini pun belum banyak yang mengetahui keberadaannya. Hanya beberapa pegiat alam bebas yang dapat menikmati keindahan danau di tengah gunung.
 
Untuk dapat mencapai danau ini perlu menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari [[Kota Bukittinggi]] menuju [[Simpang Ampek (kota)|Kota Simpang Empat]] yang merupakan Ibukota Kabupaten Pasaman Barat. Sedangkan jika jalan dari [[Kota Padang]] perlu waktu tempuh sekitar 4 jam.
 
Namun, perjalanannya masih panjang karena jalanan yang ekstrim untuk sampai di Desa Sitobu yang menjadi pintu masuk terdekat dari Gunung Malintang. Setelah sampai, pengunjung wajib untuk melapor pada perangkat desa sebelum melanjutkan perjalanan menuju Danau Laut TinggiTinggal.
 
Jarak dari desa ke danau tersebut adalah 20 km sehingga membutuhkan waktu hampir dua hari untuk mencapai danau. Tak menjadi wisata umum, danau ini cocok bagi pecinta alam dan pegiat kegiatan di alam terbuka seperti mendaki gunung dan menjelajah hutan rimba.
Baris 65:
Para peneliti dari Jerman menyebutnya sebagai danau hantu karena letaknya di dalam hutan premier. Peneliti juga tidak menemukan ada kehidupan biota di dalam danau yang kedalamannya sekitar 62 meter dari bagian tengah danau. Bentuk danau hampir bulat dan sekitar 300 meter di bawah bibir kawah Melintang.
 
Meskipun tidak ditemukan kehidupan biota di dalamnya, terdapat keanekaragaman hayati di sekitarnya. Bahkan terdapat flora langka seperti aneka jenis anggrek[[Anggrek|Anggrek hutanHutan]], [[Kantong Semar]] ([[Nepenthes gymnamphora]]), keluarga paku-pakuan, dan talas raksasa setinggi hampir 2 meter.
 
Tak hanya itu, terdapat juga pandanPandan hutanHutan ([[Pandanus tectorius]]) yang pohonnya dapat mencapai tinggi 10 sampai 15 meter dan daunnya menjulur sepanjang 1 sampai 3 meter.
 
Selain flora, penelitian lanjutan yang dilakukan oleh peneliti muda dari [[Institut Pertanian Bogor]] dari Fakultas Kehutanan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Peternakan, Pertanian, Ekonomi, dan Kedokteran Hewan menemukan beberapa satwa terancam punah, seperti [[Rangkong|Burung Rangkong]] atau hornbill ([[Bucerotidae]]), dan elang ular bido ([[Spilornis cheela]]).
 
{{Gunung di Indonesia}}