Slank: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 69:
Nama Slank terinspirasi dari kawan-kawan yang sering menyebut mereka ''cowok'' ''selengean'' (''slengean'') pada 26 Desember 1983, pada tahun itu grup ini masih belum punya nama yang pas. Para personilnya, termasuk Bimbim masih bingung mencari nama yang bagus untuk grup yang baru ini. Suatu hari setelah latihan musik, Kiki, Bongky, Denny dan Erwan berikutan mobil dengan Bimbim, mencari makan malam dan sebotol minuman di kafe. Sambil makan dan minum botol, mereka diskusi soal nama grup ini. Mula-mula, Bimbim mengusulkan nama '''Red Eyes''' pada tahun 1983. Tapi Denny kurang setuju, alasannya sukar diingat. Sampai makanan dan sebotol minuman habis, diskusi belum selesai. Mereka lalu pulang berikutan mengendarai mobil ke Jl. Potlot (tempat tinggal mereka). Pada saat perjalanan pulang, pada awal 26 Desember tahun 1983 mereka melihat coretan dinding ''cowok'' ''slengean''. Ide Bimbim muncul (mengambil kata ''slengean''-nya), dan langsung bertanya ke Denny. Dan diapun setuju. Sejak itu, mereka sepakat mengubah nama yang digunakan adalah '''Slank''' dengan formasi tetap Bimbim (drum), Kiki (gitar utama), Bongky (gitar ritme), Denny (bass) dan Erwan (vokal utama). Berdasarkan pernyataan Bimbim dalam sebuah di tempat bowling [[Hotel Kartika Chandra]], [[Jakarta]] saat merayakan ulang tahun bersama [[Tantowi Yahya]], Slank sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka ''cowok'' ''selengean'' (''slengean'') yang disinggahi oleh Kiki dan ibunya ketika beristirahat dalam perjalanannya dari [[Kota Bandung]] ke [[Jakarta]].
 
Sejak perjalanan ke Jakarta, Slank harus mondar-mandir menyasar kafe sebagai panggung mereka dan menjadi profesional dengan membawakan lagu-lagu "The Rolling Stones". Selama dibentuk, Slank telah beberapa kali tampil di kafe dengan membawakan lagu-lagu "The Rolling Stones", setelah itu sekitar setahun di kafe. Bimbim merekrut Iffet Vecha Sidharta, manajer band anaknya, sebagai manajer baru Slank. Bongky menjelaskan usaha bandnya agar Iffet menerima tawaran manajer ini, "Kebetulan, saat itu kami dapet job manggung di sebuah kafe. Buat ngeyakinin Ibu –panggilan akrab Bunda Iffet–, kami bertekad tampil habis-habisan. Seluruh kemampuan yang kami punya langsung dikerahkan." Sebelumnya, posisi manajer band dipegang oleh Bimbim sendiri yang juga sebagai memegang merangkap drummer dan Kiki sebagai memegang merangkap gitaris utama. Suatu hari, kediaman Bimbim di Potlot 14 jadi markas besar mereka dan menjadi situs wajib yang harus dikunjungi para ''Slankers''.
 
Mereka sempat tampil di beberapa pentas dengan membawakan lagu-lagu sendiri pada Maret 1985, Kiki memutuskan untuk keluar dari Slank dan digantikan oleh Bongky pada posisi gitar utama. Untuk mengisi kekosongan, pada bulan Mei, Bimbim, Denny dan Bongky memutuskan untuk mengajak kakak kandung Bimbim yaitu '''[[Adrian Sidaharta]]''' ('''Adri''') yang sebelumnya bermain gitar utama, pendiri dan pimpinan '''Strawberry Band''' (1977-1984), bergabung dengan Slank tapi kali ini berpindah posisi sebagai kibordis baru, karena posisi gitar sudah diisi Bongky. Kehadiran Adri justru membawa selera warna baru untuk musik Slank, karena Kakak kandung Bimbim ini memainkan alat musik yang sebelumnya tidak terdapat di Slank, yaitu Keyboard. Belum lama setelah masuknya Adri pada bulan April, Erwan memutuskan hengkang dari Slank untuk mengikuti jejak Kiki. Hengkangnya Erwan karena merasa tidak punya harapan di Slank dengan melanjutkan pendidikannya di Amerika. Setelah hengkangnya Erwan pada bulan Juni, posisi vokalis di Slank pun diisi oleh dua gadis, yaitu Rebecca Lilian Agustina alias Lala dan Uti Suharyani telah masuk ke dalam Slank sebagai dua vokalis tetap.