Farwiza Farhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox orang|item=Q111788785}}
 
'''Farwiza Farhan''' ({{lahirmati||1|5|1986}}) adalah aktivis lingkungan asal [[Aceh]] yang namanya masuk ke dalam jajaran “sosok perempuan berpengaruh di dunia” versi [[Time|Majalah TIME]], pada [[TIME 100 Next]] 2022<ref>{{Cite web|date=2022-09-28|title=2022 TIME100 Next: Farwiza Farhan|url=https://time.com/collection/time100-next-2022/6213894/farwiza-farhan/|website=Time|language=en|access-date=2024-06-04}}</ref> kategori leaders. Pada 2024, Farwiza menerima penghargaan [[Ramon Magsaysay Award|Ragmon Magsaysay]] untuk kategori "Emergent Leadership".<ref name=":2" />
 
Namanya mulai dikenal luas setelah memperoleh [[Whitley Award]] 2016, yang memberikan penghargaan atas usaha Farwiza mempertahankan keutuhan [[Kawasan Ekosistem Leuser]]. Salah satu tokoh yang bekerjasama dengannya adalah [[Leonardo DiCaprio]]. Mereka bekerja sama dalam pembuatan film dokumenter lingkungan hidup berjudul [[Before the Flood (film)|Before the Flood.]]<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2022-09-28|title=Aktivis Lingkungan Aceh Farwiza Farhan Masuk Daftar Sosok Inspiratif TIME 2022|url=https://www.kompas.com/global/read/2022/09/28/232000970/aktivis-lingkungan-aceh-farwiza-farhan-masuk-daftar-sosok-inspiratif-time|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-06-04}}</ref> Foto Farwiza bersama DiCaprio yang berkunjung ke Aceh pada 2017 ramai menghiasi media massa di tanah air.
Baris 30:
Di awal kehadirannya, HAkA menginisiasi “citizens lawsuits” terhadap perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kawasan Ekosistem Leuser. Kesembilan penuntut merupakan anggota dan tetua masyarakat yang tinggal dan berkegiatan di seputar KEL.<ref name=":1">{{Cite web|title=Conservationist is determined to protect her backyard - USA - Chinadaily.com.cn|url=https://usa.chinadaily.com.cn/us/2017-07/01/content_29954607.htm|website=usa.chinadaily.com.cn|access-date=2024-06-04}}</ref>
 
Pada 2016, Farwiza meraih Whitley Award dari Whitley Fund for Nature. Ini adalah penghargaan internasional di bidang lingkungan hidup yang kerap disebut sebagai The Green Oscar.<ref name=":2">{{Cite web|last=Arumingtyas|first=Lusia|last2=Saturi|first2=Sapariah|date=2016-04-28|title=7 conservationists win the ‘Green Oscars’|url=https://news.mongabay.com/2016/04/7-conservationists-win-green-oscars/|website=Mongabay Environmental News|language=en-US|access-date=2024-06-04}}</ref> Penghargaan diserahkan oleh patron Whitley Fund for Nature, HRH [[Anne, Putri Kerajaan|Putri Anne,]] putri [[Elizabeth II dari Britania Raya|Ratu Elizabeth II]]. Pada upacara penganugerahan award ini Farwiza berjumpa dengan “pahlawan masa kecil”nya, [[David Attenborough|Sir David Attenborough]]. Sir David adalah penyiar, penulis, dan ahli biologi. Suaranya banyak menjadi pengisi suara dari film-film dokumenter BBC sejak 1960-an.<ref name=":1" />
 
Kerja Farwiza lainnya bersama Yayasan HAkA yang dipimpinnya adalah mendorong bangkitnya perempuan ranger penjaga hutan di kawasan desa [[Damaran Baru, Timang Gajah, Bener Meriah|Damaran Baru]], [[Kabupaten Bener Meriah]]. Melalui skema perhutanan desa, kelompok perempuan ranger ini menggagas restorasi serta perlindungan hutan dan mata air, dan kegiatan patroli ranger mencegah pembalakan liar. Pada peringatan [[Hari Lingkungan Hidup]] sedunia 5 Juni 2023 lalu Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Damaran Baru diganjar penghargaan [[Kalpataru (penghargaan)|Kalpataru]] kategori Penyelamat. Penghargaan diserahkan langsung di Jakarta oleh Menteri KLHK RI Dr. Ir. [[Siti Nurbaya Bakar|SIti Nurbaya Bakar.]]