Kabupaten Magelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hudha.nurhani (bicara | kontrib)
menyunting ibu kota yang benar sesuai peraturan kepmendagri mungkid kecamatan berbeda dengan mungkid kota
Akhsan05 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 72:
Atas petunjuk dari gurunya, dia memilih daerah antara desa [[Mantiasih]] dan desa Gelangan sebagai pusat pemerintahan. Pada tahun [[1930]], jabatan bupati diserahkan dari dinasti Danuningrat kepada pejabat baru yang bernama Ngabei Danukusumo. Sementara itu sebagai tindak lanjut dari Keputusan Desentralisasi (Decentralisatie Besluit) tahun [[1905]], [[Kota Magelang]] menjadi ''[[gemeente]]'' bersama dengan [[Kota Semarang]], [[Kota Salatiga|Salatiga]], dan [[Kota Pekalongan|Pekalongan]]. Jabatan wali kota baru diangkat pada tahun 1924. Meskipun demikian, kedudukan bupati masih tetap berada di kota Magelang. Akibatnya ada sejumlah pimpinan daerah di kota Magelang yaitu bupati Magelang, [[residen]] Kedu, [[asisten Residen|asisten residen]] Magelang dan [[wali kota]] Magelang.
Seiring dengan berjalannya waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di [[Kota Magelang]]. Pada tahun 1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 [[Kota Magelang]] berdiri sendiri dan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri, sehingga ada kebijaksanaan untuk memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai penganti [[Kota Magelang]], yaitu [[Kawedanan]] [[Grabag, Magelang|Grabag]] atau Kawedanan [[Muntilan, Magelang|Muntilan]], tetapi kedua daerah ini ditolak. Pada tanggal [[22 Maret]] [[1984]], kecamatan [[Mertoyudan, Magelang|Mertoyudan]] bagian Selatan dan kecamatan [[Mungkid, Magelang|Mungkid]] bagian Utara dipilih secara resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan nama [[Mungkid (kota)|Kota Mungkid]].
 
== Geografi ==