Faisal Basri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 29:
|date=7 May 2023 }}</ref>
 
== Kehidupan awal dan karier akademisiekonom ==
Pria berdarah [[Angkola]] ini merupakan salah seorang cucu dari mendiang Wakil Presiden RI [[Adam Malik]]. Nenek Faisal, Fatimah Syam Hutauruk, adalah kakak kandung Adam Malik.<ref>{{cite web|url=http://measiamagazine.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1586:faisal-basri&catid=87:me-famous&Itemid=445|title=Faisal Basri|first=Satria Rangga|last=Fausta|work=MEasia magazine|date=19 November 2011|archive-url=https://web.archive.org/web/20131015030412/http://measiamagazine.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1586%3Afaisal-basri&catid=87%3Ame-famous&Itemid=445|archive-date=15 October 2013|language=id|url-status=dead}}</ref> Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya.
 
Baris 38:
Pada 1981, Faisal memulai karier sebagai peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FE-UI untuk membiayai uang kuliahnya setelah ayahnya wafat. Sebagai peneliti LPEM FE-UI, ia juga diwajibkan mengajar sebagai asisten dosen. Pada 1985, ia berhasil meraih gelar [[Sarjana Ekonomi]] ([[Drs.]]) dari [[Universitas Indonesia]].<ref name="tokohindonesia"/>
 
Selepas lulus kuliah, selain diangkat menjadi dosen tetap di FE-UI, Faisal juga sering menjadi asisten peneliti untuk [[Dorodjatun Kuntjoro-Jakti]]. Di tahun 1985, ia dilibatkan menjadi Anggota Tim "Perkembangan Perekonomian Dunia" pada Asisten II [[Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Pengawasan Pembangunan]] hingga 1987. Kemudian pada 1988 dengan beasiswa ia berhasil meraih gelar ''[[Master of Arts]]'' dalam bidang ekonomi dari [[Universitas Vanderbilt]], [[Amerika Serikat]]. Pada 1991, ia menjadi Wakil Kepala Bidang Penelitian LPEM FE-UI. Pada 1993, ia dipromosikan menjadi Kepala LPEM FE-UI dan menjabat hingga 1995. Pada 1995, ia diangkat menjadi tenaga ahli pada proyek di lingkungan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum, [[Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia|Departemen Pertambangan dan Energi Indonesia]] hingga 1999. Ia sempat melanjutkan kuliah program doktoral Ilmu Politik Universitas Indonesia antara 1995 hingga 1998, tetapi mengundurkan diri.<ref name="tokohindonesia"/>
 
Pada Agustus 1995, Faisal ikut mendirikan Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).<ref>{{Cite web|url=https://indef.or.id/tentang-kami/|title=Tentang Kami – INDEF|website=indef.or.id|accessdate=5 Sep 2024}}</ref> Di tahun 1995 pula, ia diangkat menjadi Ketua Jurusan Ekonomi dan Studi Pembangunan FE-UI dan menjabat hingga 1998. Menjelang [[jatuhnya Soeharto|kejatuhan Presiden Soeharto]] akibat [[krisis finansial Asia 1997]], ia terlibat dalam diskusi dan orasi demonstrasi bersama mahasiswa UI. Pada 1999 hingga 2003, ia diangkat menjadi Ketua [[STIE Perbanas Jakarta|Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas]] Jakarta.<ref name="tokohindonesia"/>