Empelu, Tanah Sepenggal, Bungo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
 
== Sejarah ==
Dusun Empelu merupakan salah satu dusun awal marga Tanah Sepenggal. Daerah ini merupakan kekuasaan Pangeran Sri Mangkubumi di Balai Panjang (Tanah Periuk) yang masuk ke dalam daerah Bilangan Lima. Kawasan ini merupakan daerah pertanian bagi masyarakat Balai Panjang yang lambat laun terus bertambah penduduknya dan masyarakat membutuhkan pemimpin untuk mengatur wilayah ini. Pangeran Sri Mangkubumi menunjuk anak angkatnya yang bernama Indar Jayo (Indor Jayo) untuk memimpin dusun ini. Indor Jayo diketahui berasal dari Minangkabau. Indor Jayo menjadi gelar bagi Rio Dusun Empelu hingga hari ini.
 
Hefni, 2020, dalam suatu Jurnal Ilmiah berjudul Sejarah Desa Empelu Kecamatan Tanah Sepenggal Kabupaten Bungo Tahun 1700-2005
== Masjid Al-Falah (Bangunan Bersejarah) ==
 
== menuliskbahwa pada awal berdirinya desa ini hanya ada 8 unit rumah panggung dan 1 surau. Pemukiman awal masyarakat Empelu berada di pinggir Sungai Batang Tebo yang dinamakan Kampung Teluk Rendah. Lambat laun penduduk di Kampung Teluk Rendah terus bertambah sehingga kampung tersebut mekar menjadi dua kampung baru yaitu Kampung Kelapo Timbul dan Kampung Tanjung Mahligai. Dalam tulisan yang sama, Konon Empelu berasal dari nama tumbuhan bernama Pilu. Tanaman Pilu menginspirasi nama Impilu dan kemudian oleh dialek masyarakat setempat menjadi Empelu.an rsejarah) ==
Dusun Empelu memiliki masjid tua yang didirikan sejak Abad ke 18 yang bernama Masjid Al Falah. Masjid ini didirikan Tahun 1812 pada masa pemerintahan Rio Agung Niat Tuangku Kitab. Pendirian masjid ini atas perintah dari Pangeran Anom yang berkedudukan di Balai Panjang (Dusun Tanah Periuk).