Kekaisaran Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan
Baris 135:
Pada tanggal 25 Desember 800, [[Paus Leo III]] menobatkan [[Karel Agung]] menjadi kaisar, dan dengan demikian menghidupkan kembali gelar itu di [[Eropa Barat]] selang tiga abad lebih sesudah [[Kekaisaran Romawi Barat]] [[Keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat|tumbang]] pada tahun 476.<ref>{{Cite web |date=9 November 2009 |title=Charlemagne |url=https://www.history.com/topics/middle-ages/charlemagne |archive-url=https://web.archive.org/web/20220906070237/https://www.history.com/topics/middle-ages/charlemagne |archive-date=6 September 2022 |access-date=19 September 2022 |website=History}}</ref> Meskipun sudah ditanggalkan pada tahun 924, gelar itu kembali disandang [[Otto I, Kaisar Romawi Suci|Otto Agung]] saat dinobatkan menjadi kaisar oleh [[Paus Yohanes XII]] pada tahun 962, dengan maksud untuk mencitrakan dirinya sebagai penerus Karel Agung dan [[Kekaisaran Karoling|raja-raja kulawangsa Karling]].{{Sfn|Cantor|1993|pp=212–215}} Penobatan Otto Agung menjadi tonggak sejarah yang mengawali kurun waktu tegaknya kedaulatan Kekaisaran Romawi Suci secara berkesinambungan selama delapan abad lebih.<ref name=Gascoigne/>{{Sfn|Davies|1996|pp=316–317}}{{Efn|name=Charlemagne1}} Dari tahun 962 hingga abad ke-12, Kekaisaran Romawi Suci tampil sebagai negara monarki terkuat di bumi Eropa.<ref>{{Cite book |last=Peters |first=Edward |url=https://books.google.com/books?id=FtoWAQAAIAAJ |title=Europe: the World of the Middle Ages |date=1977 |publisher=Prentice-Hall |isbn=978-0-1329-1898-5 |page=418 |access-date=6 Februari 2022 |language=en}}</ref> Kelancaran penyelenggaraan negara bergantung kepada kerjasama yang rukun di antara kaisar dan para pangreh praja.<ref>{{Cite book |last1=Weiler |first1=Björn K. U. |url=https://books.google.com/books?id=fv1nAAAAMAAJ |title=Representations of Power in Medieval Germany 800–1500 |last2=MacLean |first2=Simon |date=2006 |publisher=Isd |isbn=978-2-5035-1815-2 |page=126 |access-date=9 Maret 2022 |language=en}}</ref> Kerukunan tersebut sempat terusik pada zaman [[Dinasti Sali|kulawangsa Sali]].<ref>{{Cite book |last1=Loud |first1=Graham A. |title=The Origins of the German Principalities, 1100–1350: Essays by German Historians |last2=Schenk |first2=Jochen |date=6 July 2017 |publisher=Taylor & Francis |isbn=978-1-3170-2200-8 |page=[https://books.google.com/books?id=nkwrDwAAQBAJ&pg=PA49 49] |language=en}}</ref> Ketangguhan negara dan keluasan wilayah Kekaisaran Romawi Suci mencapai puncaknya pada pertengahan abad ke-13 di bawah pemerintahan [[wangsa Hohenstaufen|raja-raja kulawangsa Hohenstaufen]], tetapi justru bentang wilayah yang kelewat luaslah yang kemudian hari mengeroposkan kedaulatannya.<ref>{{Cite book |last=Streissguth |first=Tom |title=The Middle Ages |date=24 June 2009 |publisher=Greenhaven Publishing |isbn=978-0-7377-4636-5 |page=[https://books.google.com/books?id=ywBgEAAAQBAJ&pg=PA154 154] |language=en}}</ref>{{Sfn|Wilson|1999|p=18}}
 
Para sarjana pada umumnya menjabarkan evolusi lembaga-lembaga dan asas-asas yang membentuk negara ini, serta perkembangan berangsur dari peran kaisar.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}}{{Sfn|Bryce|1890|pp=2–3}} Jabatan kaisar sudah lama terbentuk sebelum negara ini dinamakan "Kekaisaran Romawi Suci" pada abad ke-13,{{Sfn|Garipzanov|2008}} walaupun keabsahan kaisar sejak semula ditumpukan pada konsep ''[[translatio imperii]]'', yaitu kaisaranggapan mengampubahwa kedaulatan tertinggi yang merupakandiemban kaisar adalah warisan peninggalan kaisar-kaisar [[Kekaisaran Romawi|Roma]] tempo dulu.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}} Terlepas dari semua itu, di Kekaisaran Romawi Suci, sudah menjadi adat bahwa seseorang menjadi kaisar karena dipilih oleh para [[pangeran-pemilih]] yang berkebangsaan Jerman. Secara teori dan diplomasi, Kaisar Romawi Suci dipandang sebagai [[primus inter pares|tokoh yang dituakan]] di antara seluruh kepala negara monarki Katolik Eropa.{{Sfn|Breverton|2014|p=104}}
 
Ikhtiar [[Reformatio imperii|Pembaharuan Negara]] pada akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 mengubah wajah Kekaisaran Romawi Suci. Ikhtiar tersebut melahirkan berbagai lembaga pemerintahan yang terus bertahan sampai negara ini bubar pada abad ke-19.{{Sfn|Wilson|2016b|p=79}}{{Sfn|Brady|2009|pp=104–106}} Menurut sejarawan Thomas Brady Jr., Kekaisaran Romawi Suci selepas Pembaharuan Negara merupakan badan politik dengan keberlanjutan dan kemapanan yang luar biasa, serta "dalam beberapa segi mencerminkan pemerintahan-pemerintahan monarki di kawasan barat Eropa, dan dalam beberapa segi yang lain mencerminkan pemerintahan-pemerintahan elektif dengan persatuan yang renggang di kawasan tengah Eropa." Di negara bangsa Jerman yang sudah diperbaharui itu, alih-alih patuh begitu saja kepada kaisar, orang justru berunding dengan kaisar.{{Sfn|Brady|2009|pp=128, 129}}{{Sfn|Johnson|1996|p=23}} Pada tanggal 6 Agustus 1806, Kaisar [[Franz II|Frans II]] meletakkan jabatan dan secara resmi membubarkan Kekaisaran Romawi Suci, menyusul pembentukan [[Konfederasi Rhein]] oleh [[Napoleon]] sebulan sebelumnya, yakni perserikatan negara-negara Jerman yang berkhidmat kepada Prancis, alih-alih bertuan kepada Kaisar Romawi Suci.
Baris 145:
Dari zaman [[Karel Agung]], negara ini hanya disebut ''Kekaisaran Romawi''.{{Sfn|Wilson|1999|p=2}} Embel-embel ''Suci'' (dalam arti "dikuduskan") mulai dipakai pada tahun 1157, masa pemerintahan [[Friedrich I, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Friedrich Si Janggut Merah]], sehingga negara ini mulai dikenal dengan nama ''Kekaisaran Suci'', nama yang mencerminkan hasrat Friedrich untuk menguasai Italia dan lembaga [[kepausan]].{{Sfn|Whaley|2011|p=17}} Nama "Kekaisaran Romawi Suci" dapat dipastikan sudah dipakai sejak tahun 1254.{{Sfn|Moraw|1999|loc=col. 2025–2028}}
 
Sebelum dinamakan "Kekaisaran Romawi Suci" pada abad ke-13, negara ini dikenal dengan beragam sebutan, antara lain ''universum regnum'' (kerajaan sejagat, kebalikan dari kerajaan kedaerahan), ''imperium christianum'' (kekaisaran Kristen), dan ''Romanum imperium'' (kekaisaran Romawi),{{Sfn|Garipzanov|2008}} tetapi keabsahan kaisar senantiasa ditumpukan pada konsep ''[[translatio imperii]]'',{{Efn|"pemindahan kekuasaan"}} yaitu kaisaranggapan mengampubahwa kedaulatan tertinggi yang merupakandiemban kaisar adalah warisan peninggalan kaisar-kaisar [[Kekaisaran Romawi|Roma]] tempo dulu.{{Sfn|Whaley|2012a|pp=17–21}}
 
Di dalam lembaran maklumat yang terbit menyusul sidang [[Dewan Kekaisaran Romawi Suci|Permusyawaratan Negara di Koln]] pada tahun 1512, nama negara ini berubah menjadi "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman" ({{Lang-de|Heiliges Römisches Reich Deutscher Nation}}, {{Lang-la|Sacrum Imperium Romanum Nationis Germanicae}}),{{Sfn|Wilson|1999|p=2}} yakni nama yang pertama kali dipakai pada tahun 1474 di dalam sebuah dokumen.{{Sfn|Whaley|2011|p=17}} Nama baru ini diadopsi bertepatan dengan hilangnya kedaulatan atas Italia dan [[Kerajaan Arles|Burgundia]],{{Sfn|Whaley|2011|pp=19–20}} tetapi juga dimaksudkan untuk menonjolkan peran penting dalam penyelenggaraan negara yang baru diberikan kepada praja-[[status imperii|praja negara]] di Jerman selepas [[reformatio imperii|Pembaharuan Negara]].{{Sfn|Schulze|1998|pp=52–55}} Istilah "Kekaisaran Romawi Jerman" ({{Lang-hu|Német-római Birodalom}}) yang lazim digunakan di Hungaria adalah bentuk ringkas dari nama baru tersebut.<ref>{{Cite web |title=német-római birodalom – Magyar Katolikus Lexikon |url=http://lexikon.katolikus.hu/N/n%C3%A9met-r%C3%B3mai%20birodalom.html |access-date=03 Agustus 2022 |website=lexikon.katolikus.hu}}</ref>