Suku Bugis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 290:
Masakan Bugis merupakan bagian penting dari warisan mereka, meliputi berbagai gaya kuliner dan resep yang sering diasosiasikan dengan masyarakat Bugis. Masakan ini memiliki banyak kesamaan dengan tradisi gastronomi yang ada di sekitar Makassar, Mandar, dan Toraja. Banyak hidangan yang berkembang secara lokal di pulau Sulawesi, dengan fokus pada bahan-bahan asli; sementara yang lainnya menunjukkan pengaruh [[Hidangan campuran|luar]] yang lebih kuat dan disesuaikan dengan selera lokal.
Teknik memasak asing dalam masakan Sulawesi Selatan dapat dilihat dari adopsi ''[[Jalangkote]]'', pai kecil yang digoreng yang diadopsi dari Portugis ''[[papeda]]''. Isian ''Jalangkote'' biasanya terdiri dari [[bihun]] (menunjukkan [[Hidangan Tionghoa|pengaruh Tiongkok]]) dikombinasikan dengan irisan [[sayuran]], [[telur rebus]] dan [[daging cincang]]. Sementara itu, elemen [[Hidangan India|India]] terlihat dan ditunjukkan dalam hidangan lokal, seperti ''Gagape''
Ada juga berbagai jenis hidangan yang menandakan asal usul lokal: [[Kue beras]] sangat populer dengan hidangan seperti ''[[Burasa]]''' dan ''Tumbu/Lapa-lapa/Langka''.{{sfn|Umrahwati|2018|p=6}}{{sfn|Uli Wahyuliana|2017|p=2}} Kue beras ini dikukus dan dibungkus dalam wadah daun dengan [[santan]], memberikan rasa yang kaya dan
[[File:Burasa.jpg|thumb|left|Beberapa hidangan klasik Bugis yang dimasak di rumah selama perayaan ''[[Lebaran]]''. ''[[Burasa]]''' (di tengah); searah jarum jam dari atas: ''Goré-Goré Daging'', ''Ayam Saus Merah'', ''Nasu Kari'' dan ''Nasu Likku' ''.]]
|