Muharlion: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Filled in 1 bare reference(s) with reFill 2 |
||
Baris 25:
Muharlion dilahirkan di [[Tanjung Emas, Tanah Datar|Tanjung Emas]], [[Kabupaten Tanah Datar]] pada 30 Agustus 1978 sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara dalam keluarga petani sederhana. Ia mengenyam pendidikan di SD Inpres (1990), MTS Negeri [[Batusangkar (kota)|Batusangkar]] (1993), dan MA Negeri 2 Batusangkar (1996). Pada 1996, ia masuk ke Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Padang (kini [[Universitas Negeri Padang]]). Saat kuliah, ia menyambil sebagai guru [[Taman Pendidikan Al-Qur'an]] (TPA) dan imam masjid. Setelah meraih gelar [[Sarjana Pendidikan]] pada 2001, ia mengajar di SMK Dhuafa Padang hingga 2009 dan [[SMK Negeri 10 Padang]].<ref name="harian"/>
Di struktur partai, Muharlion dipercaya sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) PKS Kota Padang periode 2020–2025.<ref>{{Cite web|url=https://pkspadang.id/muharlion-diamanahkan-pimpin-dptd-pks-padang-masa-khidmat-2020-2025/|title=Muharlion Diamanahkan Pimpin DPTD PKS Padang Masa Khidmat 2020-2025|date=28 Des 2020|accessdate=16 Sep 2024}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://posmetropadang.co.id/pimpin-pks-padang-muharlion-targetkan-tambah-kursi-di-dprd/ |title=Pimpin PKS Padang, Muharlion Targetkan Tambah Kursi di DPRD|access-date=2021-05-09 |archive-date=2021-01-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210128155549/https://posmetropadang.co.id/pimpin-pks-padang-muharlion-targetkan-tambah-kursi-di-dprd/ |dead-url=no }}</ref> Di DPRD Padang, ia menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS periode 2014–2019 dan 2019–2024.<ref name="harian"/>
Muharlion menikah dengan Woro Supeni Widyastuti yang berprofesi sebagai [[Pegawai Negeri Sipil]] di BP4 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Mereka memperoleh empat orang anak bernama Ahmad Musyaffa, Qonita Mardiyah, Dhayaul Husna, dan Zahida Qalbinadzifah.<ref name="harian"/>
|