Nusantara (ibu kota terencana): Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 125.166.223.230 (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian
Mengembalikan gambar yang dihapus admin wikimedia commons, Hati-hati semua, admin wikimedia commons tidak menerima arsitektur modern walaupun public domain sekalipuntanpa izin
Baris 12:
| image2 = President and Regional Heads in Indonesia's State Palace.jpeg
| caption2 = Istana negara
| image3 = Taman Kusuma Bangsa 2024.jpg
|caption3 = [[Taman Kusuma Bangsa]]
|image4 = Indonesian President Joko Widodo Leads Kendi Nusantara Ritual at New Capital’s Ground Zero (14032022152732).jpg
|caption4 = Kawasan [[Titik Nol Ibu Kota Nusantara]]
|image5 = Joko Widodo and Prabowo Subianto near the Garuda Palace.jpg
|caption5 = Kawasan [[Istana Garuda]] dan [[Istana Negara IKN]]
|image6 =
|image7 =
Baris 214:
 
== Perayaan HUT RI ==
[[Berkas:Upacara HUT ke-79 RI di Istana Garuda, Nusantara (IKN).jpg|jmpl|Upacara HUT ke-79 RI di Istana Garuda]]
 
=== HUT ke-78 RI ===
Untuk pertama kalinya, otorita Ibu Kota Nusantara menggelar upacara pada perayaan [[Hari Kemerdekaan Republik Indonesia]] ke-78, tanggal 17 Agustus 2023. Upacara ini dipimpin oleh [[Bambang Susantono]], selaku [[Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara]]. Dalam rangkaian acara tersebut, [[TNI]] di lingkungan Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman, mengibarkan bendera merah putih raksasa sepanjang 114 meter, sebagai bentuk semangat nasionalisme mengawal pembangunan IKN.<ref>{{cite web|first=Yovanda|last=Noni|date=17 Agustus 2023|url=https://news.okezone.com/read/2023/08/17/340/2866357/hut-ke-78-ri-bendera-merah-putih-raksasa-dibentangkan-di-ikn|title=HUT Ke-78 RI, Bendera Merah Putih Raksasa Dibentangkan di IKN|website=news.okezone.com|accessdate=17 Agustus 2023|archive-date=2023-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20230824063305/https://news.okezone.com/read/2023/08/17/340/2866357/hut-ke-78-ri-bendera-merah-putih-raksasa-dibentangkan-di-ikn|dead-url=no}}</ref> Upacara perdana ini dilaksanakan sejak pukul 08.30 [[Waktu Indonesia Tengah]], dan dihadiri oleh berbagai kalangan termasuk perwakilan kementerian atau lembaga pemerintah pusat, TNI-Polri, unsur pemerintahan daerah sekitar wilayah Otorita IKN, tokoh adat, dan lainnya.<ref>{{cite web|date=17 Agustus 2023|url=https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/pertama-kali-otorita-ikn-gelar-upacara-hut-ri-ke-78-di-sumbu-kebangsaan-ikn/ar-AA1fmRRJ|title=Pertama Kali Otorita IKN Gelar Upacara HUT RI Ke-78 di Sumbu Kebangsaan IKN|website=www.msn.com|accessdate=17 Agustus 2023|archive-date=2023-10-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20231009085712/https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/pertama-kali-otorita-ikn-gelar-upacara-hut-ri-ke-78-di-sumbu-kebangsaan-ikn/ar-AA1fmRRJ|dead-url=no}}</ref>
Baris 222:
 
== Kritik dan kontroversi ==
 
=== Masalah lingkungan dan konservasi sumber daya alam ===
[[Wahana Lingkungan Hidup Indonesia]] (Walhi) pada suatu siaran pers pada 12 Januari 2022 mengkritik pendirian Nusantara, termasuk mulai dari penetapan dasar hukumnya yaitu UU No. 3 Tahun 2022. Undang-undang tersebut dinilai disahkan dengan cepat dan dengan paksa, hanya ada 40 hari sejak panitia khusus untuk UU dibentuk pada 7 Desember 2021 hingga target persetujuan di rapat paripurna DPR pada 18 Januari 2022. Walhi juga mengkritik diubahnya tata tertib DPR agar dapat membuat 56 orang menjadi anggota panitia khusus, yang sebelumnya hanya diatur maksimal 30 orang. Walhi membandingkan pengesahan UU itu serupa dengan pengesahan [[Undang-Undang Cipta Kerja]] yang, "... tidak melibatkan semua unsur masyarakat ... ."<ref>{{Cite web|date=2022-01-12|title=RUU Ibu Kota Negara: Mengulang Inkonstitusionalitas Omnibus Law|url=https://www.walhi.or.id/index.php/ruu-ibu-kota-negara-mengulang-inkonstitusionalitas-omnibus-law|publisher=WALHI|access-date=2024-03-12|archive-date=2024-03-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20240312054117/https://www.walhi.or.id/index.php/ruu-ibu-kota-negara-mengulang-inkonstitusionalitas-omnibus-law|dead-url=no}}</ref>