Agus Salim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Latar belakang: Penambahan riwayat anak dari haji agus salim Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
Tag: Dikembalikan |
||
Baris 52:
Setelah lulus, Salim bekerja sebagai penerjemah dan pembantu notaris pada sebuah kongsi pertambangan di [[Indragiri, Rancabali, Bandung|Indragiri]]. Pada tahun [[1906]], Salim berangkat ke [[Jeddah]], Arab Saudi untuk bekerja di Duta besar Belanda di sana. Pada periode inilah Salim berguru pada [[Syeikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi|Syaikh Ahmad Khatib]], yang masih merupakan pamannya.
Pada tahun 1912-1915, Salim
Kegiatannya dalam bidang jurnalistik terus berlangsung hingga akhirnya pada tahun 1925 beliau menjadi Pemimpin Harian [[Hindia Baroe]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Pada tahun 1927 Kemudian mendirikan Surat kabar [[Fadjar Asia]] bersama HOS Tjokroaminoto. Dan selanjutnya sebagai Redaktur [[Harian Moestika]] di [[Kota Yogyakarta]] dan membuka kantor Advies en Informatie Bureau Penerangan Oemoem (AIPO). Karangan beliau banyak di muat di beberapa surat kabar seperti ''Neraca'', Mustika, Fajar Asia Hindia Baru, ''Keng Po'' Dunia Islam, ''Het Licht'', Pujangga Baru Hikmah, Mimbar Agama, ''Moslemse Reveil'', Indonesia Revue. <ref>{{Mukayat, Haji Agus Salim. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 1985., hlm48}}</ref> Bersamaan dengan itu ia juga terjun dalam dunia politik sebagai pemimpin [[Sarekat Islam]].,
|