Angkatan Kelima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gibranalnn (bicara | kontrib) NPOV |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4:
== Latar belakang dan perkembangannya ==
Unsur Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ([[Angkatan Bersenjata Republik Indonesia|ABRI]] sekarang [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] dan [[Kepolisian Negara Republik Indonesia | POLRI]]) secara resmi pada saat Demokrasi Terpimpin terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara serta Angkatan Kepolisian. Pada saat itu, masing-masing unsur merupakan Kementerian yang bertanggung jawab kepada Presiden/Panglima Besar Revolusi. Sekalipun ada Panglima Angkatan Bersenjata atau Kepala Staf Angkatan Bersenjata merangkap Menteri Koordinator bidang Hankam, sifatnya hanyalah berurusan dengan administrasi tidak memegang komando. Keberadaan Angkatan Kepolisian, yang dijadikan unsur Hankam, masih berlanjut hingga pada tahun 1999, ketika akhirnya Kepolisian dilepas dari unsur Hankam. Demikian pula ketika masa revolusi kemerdekaan, Kepolisian di bawah [[Kementerian Dalam Negeri|Departemen Dalam Negeri]].
Pada masa Demokrasi terpimpin, Partai Komunis Indonesia merupakan partai besar Indonesia pasca [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|Pemilu 1955]], merupakan unsur dalam konsep [[Nasakom]] (Nasional, Agama dan Komunis). Dengan situasi politik yang penuh gejolak dan seruan revolusioner dari [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]] serta banyaknya konflik seperti Irian Barat ([[Operasi Trikora|Trikora]]) dan Ganyang Malaysia ([[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|Dwikora]]) yang membutuhkan banyak sukarelawan-sukarelawan, PKI kemudian mengajukan usul kepada pemerintah/presiden untuk membentuk angkatan kelima yang terdiri atas kaum buruh dan tani yang dipersenjatai.
|