Pepsi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sejarah |
k →Sejarah Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor |
||
Baris 48:
Dari tahun [[1930]]-an hingga akhir tahun [[1950]]-an, [["Pepsi-Cola Hits The Spot]]" adalah slogan yang paling umum digunakan di masa [[radio]] zaman dulu, [[film]] klasik, dan masa awal [[televisi]]. Jinglenya ( dibuat di masa ketika Pepsi hanya berharga lima sen ) digunakan dalam berbagai bentuk dengan lirik yang berbeda. Dengan maraknya [[radio]], [[Pepsi-Cola]] memanfaatkan jasa [[Pemeran|aktris]] muda pendatang baru bernama [[Polly Bergen]] untuk mempromosikan produk, seringkali meminjamkan bakat menyanyinya pada jingle klasik "...[[Pepsi-Cola Hits The Spot|Hits The]] Spot".
Aktris film [[Joan Crawford]], setelah menikah dengan presiden [[Pepsi-Cola]] [[Alfred N. Steele]] menjadi juru bicara Pepsi, tampil dalam iklan, acara spesial [[televisi]], dan kontes kecantikan di [[televisi]] atas nama perusahaan. [[Joan Crawford|Crawford]] juga menampilkan gambar minuman ringan yang ditempatkan secara mencolok di beberapa [[film]] berikutnya. Ketika [[Alfred N. Steele|Steele]] meninggal di tahun [[1959]], [[Joan Crawford|Crawford]] diangkat menjadi Dewan Direksi [[Pepsi-Cola]], posisi yang dipegangnya hingga tahun [[1973]], meskipun ia bukan anggota dewan [[PepsiCo]] yang lebih besar, yang dibentuk di tahun 1965.
Pepsi telah tampil di beberapa film, termasuk [[Back to the Future Part II]] ( [[1989]] ), [[Home Alone]] ( [[1990]] ), [[Wayne's World 2|Wayne's World]] ( [[1992]] ), [[Fight Club]] ( [[1999]] ), [[World War Z]] ( [[2013]] ), dan film yang disutradarai oleh [[Spike Lee|Spike]] Lee.
Pemasaran Pepsi juga diwarnai kontroversi. Di tahun [[1989]], Pepsi melakukan kampanye pemasaran senilai $5 juta bertepatan dengan perilisan lagu [[Madonna]] [[Like a Prayer|"Like a Prayer]]", namun dibatalkan karena reaksi keras mengenai tema keagamaan dalam [[video musik]] [[lagu]] tersebut. Di tahun [[1992]], kampanye pemasaran [[Pepsi Number Fever]] di [[Filipina]] secara tidak sengaja membagikan 800.000 tutup botol pemenang untuk hadiah utama 1 juta peso, yang menyebabkan kerusuhan dan kematian lima orang.
Di tahun [[1996]], [[PepsiCo]] meluncurkan strategi pemasaran [[Pepsi Stuff]] yang sangat jaya. "[[Project Blue]]" diluncurkan di beberapa pasar [[Internasionalitas|internasional]] di luar [[Amerika Serikat]] di bulan [[April]]. Peluncuran tersebut mencakup aksi [[publisitas]] yang luar biasa, seperti pesawat [[Concorde]] yang dicat warna biru ( milik [[Air France]] ) dan spanduk di [[stasiun luar angkasa]] [[Mir]]. Desain [[Project Blue]] pertama kali diuji di [[Amerika Serikat]] di bulan [[Juni]] [[1997]], dan dirilis di bulan [[Desember]] sebagai persiapan peringatan 100 tahun Pepsi. Di titik inilah logo tersebut mulai disebut sebagai [[Pepsi Globe|Pepsi]] Globe.
Di bulan [[Oktober]] [[2008]], Pepsi mengumumkan bahwa mereka akan mendesain ulang logonya dan mengubah merek banyak produknya di awal tahun [[2009]]. Di tahun [[2009]], Pepsi, [[Diet Pepsi]], dan [[Pepsi Max]] mulai menggunakan semua font huruf kecil untuk nama merek. Merek dagang bola biru dan merah dari merek tersebut menjadi serangkaian "senyum", dengan pita putih di tengah awalnya melengkung di sudut yang berbeda tergantung pada produknya. Di bulan [[Maret]] [[2023]], Pepsi meluncurkan logo baru yang diperkirakan akan diluncurkan di [[Amerika Utara]] di akhir tahun [[2023]], dan secara [[Internasionalitas|internasional]] di tahun [[2024]]. Logo tersebut merupakan modernisasi dari logo Pepsi "vintage"; elemen branding yang menyertainya juga akan berubah dari biru menjadi hitam sebagai warna utamanya.
'''Pemasaran khusus'''
Walter [[Walter Mack|Mack]] ditunjuk sebagai presiden baru [[Pepsi-Cola]] dan membimbing perusahaan tersebut hingga tahun [[1940]]-an. [[Walter Mack|Mack]], yang mendukung tujuan progresif, memperhatikan bahwa strategi perusahaan dalam menggunakan iklan untuk khalayak umum mengabaikan orang [[Afrika]]-[[Amerika (benua)|Amerika]] atau menggunakan stereotip etnis dalam menggambarkan orang kulit hitam. Hingga tahun [[1940]]-an, potensi pendapatan penuh dari apa yang disebut "[[pasar Negro]]" sebagian besar diabaikan oleh produsen kulit putih di AS.
Mack menyadari bahwa orang kulit hitam merupakan ceruk pasar yang belum dimanfaatkan dan Pepsi berdiri untuk mendapatkan pangsa pasar dengan menargetkan iklannya langsung kepada mereka.[32] Untuk mencapai tujuan ini, ia mempekerjakan [[Hennan Smith]], seorang eksekutif periklanan "dari bidang [[Koran|surat kabar]] [[Negro]]" untuk memimpin tim penjualan yang semuanya berkulit hitam, yang harus diberhentikan karena permulaan [[Perang Dunia II|Perang Dunia]] II.
Di tahun [[1947]], [[Walter Mack]] melanjutkan usahanya, mempekerjakan [[Edward F. Boyd]] untuk memimpin tim beranggotakan dua belas orang. Mereka datang dengan iklan yang menggambarkan orang kulit hitam [[Amerika (benua)|Amerika]] dalam sudut pandang yang positif, seperti iklan dengan seorang ibu yang tersenyum memegang enam bungkus Pepsi sementara putranya ( [[Ron Brown]] muda, yang tumbuh menjadi [[Menteri Perdagangan]] ) mengulurkan tangan untuk satu. Kampanye iklan lainnya, berjudul "[[Pemimpin di Bidangnya]]", menampilkan dua puluh orang [[Afrika]]-[[Amerika (benua)|Amerika]] terkemuka seperti pemenang Hadiah [[Penghargaan Nobel Perdamaian|Nobel Perdamaian]] [[Ralph Johnson Bunche|Ralph Bunche]] dan [[fotografer]] Gordon Parks.
Minuman ini kemudian sukses dipasarkan sehingga Bradham memutuskan mematenkan formulanya di tahun 1902 dan di tahun 1903 mendirikan Pepsi-Cola Company sebagai produsen minuman Pepsi-Cola.<ref name="long">{{Cite web|title=Pepsi Cola's Long, Winding History|url=https://www.thoughtco.com/history-of-pepsi-cola-1991656|website=ThoughtCo|language=en|access-date=May 16, 2019|first5=Video Game Content|last6=inventors}}</ref> Produksinya pun dipindahkan dari toko obat Bradham ke sebuah gudang sewaan. Namun, pasca-[[Perang Dunia I]] di AS menyebabkan Pepsi-Cola Company hampir bangkrut akibat tindakan Bradham yang berusaha menjadi spekulan gula namun justru harganya jatuh. Merek dan formula Pepsi-Cola pun dijual kepada Roy C. Megargel, yang kurang berhasil mengembangkannya sehingga kemudian menjualnya lagi kepada Charles Guth dan Craven Holding. Guth yang merupakan pimpinan perusahaan produsen [[permen]] Loft, Inc. dan memiliki banyak toko permen, berusaha memanfaatkan Pepsi untuk dijual di toko-toko tersebut. Saat itu sebenarnya ia sudah bekerjasama dengan [[Coca-Cola]], namun Guth kecewa ketika Coca-Cola tidak memenuhi permintaannya untuk menurunkan harga produknya kepadanya. Dalam periode ini Guth juga merekrut ahli kimia yang memformulasikan ulang resep Pepsi-Cola.<ref>{{Cite web|url=https://h2o.law.harvard.edu/collages/42028#p21|title=Guth v. Loft (Del. 1939) [Pepsi]|website=h2o.law.harvard.edu|access-date=June 21, 2019|archive-date=May 7, 2021|archive-url=https://web.archive.org/web/20210507072817/https://h2o.law.harvard.edu/collages/42028#p21|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://h2o.law.harvard.edu/collages/42028#p21|title=Guth v. Loft (Del. 1939) [Pepsi]|website=h2o.law.harvard.edu|access-date=May 16, 2019}}</ref> Sempat Coca-Cola ditawarkan tiga kali untuk meng[[akuisisi]] merek Pepsi, namun tidak mendapat respon yang positif.<ref>{{cite book|author=Mark Pendergrast|author-link=Mark Pendergrast|title=For God, Country and Coca-Cola|url=https://archive.org/details/forgodcountrycoc00pend_0|publisher=Basic Books|year=2000|pages=[https://archive.org/details/forgodcountrycoc00pend_0/page/192 192]–193|isbn=0-465-05468-4}}</ref>
|