Hamdan Qarmat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 13:
| death_date = 899 atau lebih lambat
}}
'''Hamdan Qarmat bin al-Asy'ats''' ({{lang-ar|حمدان قرمط بن الأشعث|Ḥamdān Qarmaṭ bin al-Asyʿats}}; {{floruit|{{kira-kira|874}}–899}}) adalah pendiri sekte [[Ismailiyah|Isma'iliyah]] [[Qaramitah]] yang [[eponim]]. Awalnya adalah kepala misionaris (''[[da'i|dā'ī]]'') Isma'ili di [[Mesopotamia Hilir|Irak hilir]], pada tahun 899 ia berselisih dengan pimpinan gerakan di [[Salamiyah]] setelah diambil alih oleh [[Abdullah al-Mahdi Billah|Sa'id
== Kehidupan ==
Baris 24:
''Dā'ī'' al-Husayn al-Ahwazi telah dikirim oleh kepemimpinan Ismailiyah di [[Salamiyah]], dan ketika ia meninggal (atau meninggalkan daerah tersebut), Hamdan mengambil alih kepemimpinan aktivitas misionaris Ismailiyah di lingkungan pedesaan ([[sawad|''sawād'']]) Kufah dan Irak selatan. Ia segera memindahkan kediamannya ke kota Kalwadha, selatan [[Bagdad]], dan dengan cepat memenangkan banyak mualaf baru di antara kaum tani dan [[Bedawi|Badui]].{{sfn|Madelung|Halm|2016}}{{sfn|Daftary|2007|p=108}} Keberhasilannya dibantu oleh kekacauan saat itu. [[Kekhalifahan Abbasiyah]] melemah, dan [[Irak]] berada dalam kekacauan karena [[Pemberontakan Zanj]]. Pada saat yang sama, penganut Syiah Dua Belas arus utama menjadi semakin tidak puas karena sikap politik yang pasif dari para pemimpin mereka, juga karena kekosongan yang ditinggalkan oleh kematian imam kesebelas [[Hasan al-Askari]] dan apa yang disebut sebagai "[[okultasi (Islam)|okultasi]]" imam kedua belas, [[Muhammad al-Mahdi]], pada tahun 874. Dalam iklim ini, [[milenialisme]] kaum Ismailiyah, yang berkhotbah tentang segera kembalinya sang mesias atau ''mahdi'', sangat menarik bagi para penganut Dua Belas yang tidak puas.{{sfn|Daftary|2007|p=108}}
Murid dan ajudannya yang paling menonjol adalah saudara iparnya [[Abu Muhammad Abdan]], yang "menikmati tingkat kemandirian yang tinggi" (Daftary) dan menunjuk da'i-da'inya sendiri di Irak, Bahrayn, dan [[Persia]] selatan.{{sfn|Madelung|2003}}{{sfn|Daftary|2007|p=108}} Di antara orang-orang yang dilatih dan dikirim ke misi sebagai da'i oleh Hamdan dan Abu Muhammad adalah [[Abu Sa'id al-Jannabi]] (Persia dan Bahrayn), [[
Agen-agen Hamdan mengumpulkan pajak dari para mualaf, termasuk pajak seperlima dari semua pendapatan (''[[khums]]''), yang akan disediakan untuk sang ''mahdi''{{sfn|Madelung|Halm|2016}}{{sfn|Daftary|2007|p=108}} Meskipun Hamdan berkorespondensi dengan kelompok Salamiyah, identitas mereka tetap dirahasiakan, dan Hamdan mampu menjalankan kebijakannya sendiri secara lokal. Jadi pada tahun 880 jumlahnya cukup besar untuk membuat pendekatan untuk bersekutu dengan pemimpin Zanj, [[Ali bin Muhammad al-Zanji|Ali bin Muhammad]], yang menolak tawaran tersebut.{{sfn|Daftary|2007|p=108}} Pada tahun 890/91, sebuah tempat perlindungan berbenteng ([[darul hijrah|''dār al-hijra'']]) didirikan oleh Hamdan untuk para pendukungnya di dekat Kufah.{{sfn|Daftary|2007|pp=108–109}}
Baris 31:
=== Doktrin ===
Tidak ada informasi langsung tentang doktrin yang disebarkan oleh Hamdan dan Abu Muhammad diketahui, tetapi sarjana modern seperti [[Farhad Daftary]] menganggapnya, kemungkinan besar, sama dengan yang disebarkan pada saat itu dari Salamiyah, dan dijelaskan dalam tulisan-tulisan al-Nawbakhti dan [[
=== Perpecahan dengan Salamiyah dan kemungkinan rekonsiliasi ===
{{Ismailiyah|state=expanded}}
Pada tahun 899, setelah kematian pemimpin sekte sebelumnya di Salamiyah, [[Abdullah al-Mahdi Billah|Sa'id bin al-Husayn]], pendiri masa depan [[Kekhalifahan Fathimiyah]], menjadi pemimpinnya. Segera, ia mulai membuat perubahan pada doktrin tersebut, yang membuat Hamdan khawatir. Abu Muhammad pergi ke Salamiyah untuk menyelidiki masalah tersebut, dan mengetahui bahwa Sa'id mengklaim bahwa mahdi yang diharapkan bukanlah Muhammad bin Isma'il, tetapi Sa'id sendiri. Hal ini menyebabkan keretakan besar dalam gerakan tersebut, karena Hamdan mencela kepemimpinan di Salamiya, mengumpulkan para da'i Irak dan memerintahkan mereka untuk menghentikan upaya misionaris. Tak lama setelah ini Hamdan "menghilang" dari markas besarnya di Kalwadha.{{sfn|Daftary|2007|pp=116–117}}{{sfn|Madelung|1996|p=24}} Penulis anti-Isma'ili abad ke-13 [[
Abu Ali Hasan mengaku keturunan dari [[Muslim bin Aqil bin Abi Talib]] dan menetap di [[Fustat]], ibu kota [[Mesir Abad Pertengahan|Mesir]]. Dari sana ia berusaha untuk mendapatkan kembali dukungan dari para pengikut Hamdan, tetapi mereka yang berada di Irak dan Bahrayn menolak;
== Sejarah selanjutnya dari gerakan Qaramitah ==
|