KIPP IKN: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Edogang1 (bicara | kontrib)
k wiki
Edogang1 (bicara | kontrib)
Baris 12:
[[File: Trem Otonom terpadu in Nusantara.jpg |thumb|Trem Otonom Terpadu (ART) listrik di IKN.]]
 
Sebagai [[kota cerdas]] dan hijau yang rendah emisi-karbon akibat kendaraan berbahan bakar [[fosil]], KIPP ini hanya akan menggunakan kendaraan [[listrik]] di semua kawasannya. Untuk maksud ini telah di-uji coba trem otonom atau [[Autonomous Rapid Transit|Autonomous Rail Transit]] (ART) dan taksi [[Bluebird]] listrik yang telah diimplementasikan di IKN sejak HUT RI 17 Agustus 2024. Presiden [[Jokowi]] ingin menjadikan trem otonom ini sebagai moda [[transportasi]] utama di IKN. Adapun skema operasional pada masa uji coba ini dengan menerapkan tiket gratis kepada penumpang, selama bulan Agustus hingga Desember 2024. Kerja sama antara [[Otorita Ibu Kota Nusantara]] dengan perusahaan ART [[Cina]] akan memberikan layanan gratis, yang mana OIKN akan menyediakan jalan yang sudah dikonstruksi oleh Kementerian [[PUPR]] dan Otorita IKN, serta menyiapkan marka jalan. Selama masa uji coba gratis, terdapat dua unit rangkaian kereta (trainset) dengan masing-masing tiga gerbong. Kereta ini akan berputar mengikuti arah jarum jam, melalui dari Jalan Sumbu Kebangsaan sisi timur, jalan [[titik Nol Ibu Kota Nusantara]], jalan sisi barat, sampai di depan Istana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, dengan waktu tunggu (headway) 5 menit.<ref>{{Cite web|url=https://dephub.go.id/post/read/menhub-paparkan-perkembangan-transportasi-di-ikn|title=Menhub Paparkan Perkembangan Transportasi di IKN |date=2024|website=dephub.go.id|access-date=24 Agustus 2024}}</ref>
 
Sistem transportasi cerdas atau '''[[:en:Intelligent Transportation System]]''' (ITS) akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara (terutama di wilayah KIPP IKN) yang akan mengadopsi tiga hal. Pertama, integrasi ITS dengan rencana induk transportasi berkelanjutan di Nusantara. Kedua, sistem yang dikembangkan ITS harus mampu menjawab tantangan ke depan secara dinamis untuk mengantisipasi masa depan teknologi [[transportasi]]. Ketiga, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kapasitas institusi yang akan menjalankannya. Rencana Induk sistem transportasi cerdas di IKN ini akan mengiplementasikan kombinasi dari delapan sistem ITS, yakni: