Jenghis Khan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
memperbaiki kesalahan
Baris 32:
'''Jenghis Khan'''{{efn|Juga dieja sebagai '''Genghis Khan''' {{IPAc-en|ˈ|dʒ|ɛ|ŋ|ɡ|ɪ|s|_|ˈ|k|ɑː|n}}}} (lahir sebagai '''Temüjin'''; {{circa|1162}}{{snd}}Agustus 1227), juga dikenal sebagai '''Chinggis Khan''',{{efn|Lihat ''[[#Nama dan gelar|§ Nama dan gelar]]''}} adalah seorang pendiri dan [[Khan (gelar)|pemimpin]] (khan) pertama [[Kekaisaran Mongol]]. Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menyatukan [[Bangsa Mongol|suku-suku Mongol]] dan kemudian memimpin [[Perluasan Mongol|serangkaian kampanye militer]] yang menaklukkan sebagian besar wilayah [[Penaklukan Tiongkok oleh Mongol|Tiongkok]] dan [[invasi Asia Tengah oleh Mongol|Asia Tengah]].
 
Temüjin, yang lahir antara tahun 1155 dan 1167, adalahmerupakan putra sulung dari pasangan [[Yesugei]], kepala suku Mongol dari [[Borjigin|klan Borjigin]], dan istri utamanya [[Hö'elün]]. Ketika Temüjin berusia delapan tahun, ayahnya meninggal, dan suku mereka meninggalkan keluarganyakeluarga Temujin. Dengan keluarganya yang hampir sepenuhnya miskin, Temüjin membunuh [[Behter|kakak tirinya]] untuk memperkuat posisinya di dalam keluarga. Pribadinya yang karismatik membantunya mendapatkan pengikut dan mengikat persekutuan dengan dua pemimpin [[Stepa Eurasia|padang rumput]] yang kuat, [[Jamukha]] dan [[Toghrul]]. Bersama-sama, mereka menyelamatkan istri Temüjin, [[Börte]], yang diculik oleh perampok. Namun, seiring dengan meningkatnya pamor Temüjin, hubungannya dengan Jamukha berubah menjadi konflik. Pada sekitar 1187, Temüjin mengalami [[Pertempuran Dalan Balzhat|kekalahan besar]] dan mungkin menghabiskan beberapa tahun berikutnya di bawah kendali [[Dinasti Jin (1115–1234)|dinasti Jin]]. Pada 1196, ia muncul kembali dan dengan cepat mulai mendapatkan kekuasaan. Toghrul, yang melihat Temüjin sebagai ancaman, [[Pertempuran Gurun Pasir Qalaqaljid|melancarkan serangan mendadak terhadapnya]] pada 1203. Temüjin mundur, tetapi kemudian berkumpul kembali dan mengalahkan Toghrul. Setelah juga mengalahkan [[suku Naiman]] dan mengeksekusi Jamukha, Temüjin menjadi penguasa tunggal padang rumput Mongolia.
 
Pada 1206, Temüjin mengambil gelar “Jenghis Khan”, meskipun arti sebenarnya dari gelar tersebut tidak jelas. Ia menerapkan reformasi untuk menciptakan stabilitas jangka panjang, mengubah tatanan kesukuan bangsa Mongol menjadi sistem [[meritokrasi]] terpadu dalam kesetiaan kepada wangsa yang berkuasa. Setelah menghentikan upaya kudeta oleh seorang [[Shamanisme|dukun]] yang kuat, Jenghis Khan mulai mengkonsolidasikan kekuasaannya. Pada 1209, ia memimpin serangan besar-besaran ke negara tetangga, [[Xia Barat]], hinggasehingga mereka tunduk kepada tuntutan Mongol setahun kemudian. Ia lalu meluncurkan [[Penaklukan dinasti Jin oleh Mongol|kampanye militer selama empat tahun melawan dinasti Jin]], yang berakhir pada 1215 dengan kejatuhan ibu kota mereka di [[Zhongdu]]. Pada 1218, jenderalnya, [[Jebe]], mencaplok negara bagian [[Kekhanan Kara-Khitan|Qara Khitai]] di Asia Tengah. Tahun berikutnya, Jenghis Khan menginvasi [[Kekaisaran Khwarezmia]] setelah utusannya dieksekusi. Kampanye ini [[Invasi Mongol ke Kwarezmia|meruntuhkan negara Khwarezmia]] serta menghancurkan wilayah [[Transoksiana|Transoxiana]] dan [[Khorasan Raya|Khorasan]]. Sementara, Jebe dan seorang jenderal lainnya, [[Subutai]], memimpin ekspedisi yang mencapai [[Invasi Georgia oleh Mongol|Georgia]] dan [[Invasi Mongol ke Rus Kiev|Rus' Kiev]]. Jenghis Khan meninggal pada 1227 saat memadamkan pemberontakan di Xia Barat. Setelah [[Interregnum|jeda]] dua tahun, putra ketiganya dan pewaris [[Ögedei Khan|Ögedei]] naik takhta pada 1229.
 
Jenghis Khan merupakan tokoh sejarah yang kontroversial. Ia sangat setia dan murah hati kepada para pengikutnya, tetapi tidak menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuhnya. Ia mencari nasihat dari berbagai sumber dalam upayanya menjadi penakluk dunia, sebuah peran yang ia yakini telah ditakdirkan untuknya oleh dewa [[Tengri]]. Di bawah kepemimpinannya, [[Militer Kekaisaran Mongol|tentara Mongol]] membunuh jutaan orang, tetapi penaklukannya juga memungkinkan tingkat perdagangan dan pertukaran budaya yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah yang begitu luas. Di [[Rusia]] dan [[dunia Arab]], ia dikenang sebagai seorang tiran yang brutal, sementara para cendekiawan Barat baru-baru ini mengevaluasi kembali penggambaran sebelumnya tentang dirinya sebagai panglima perang yang biadab. Setelah kematiannya, ia [[Apoteosis|dipuja]] di [[Mongolia]] dan kini dihormati sebagai bapak pendiri bangsa.