Islam dan musik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Merubah Isi sesuang EngWiki (Maaf Saya Tidak tahu bahwa sdh ada artikel serupa dalam bahasa inggris) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 16:
Menurut mufti besar [[Universitas Al-Azhar]], tidak ada larangan musik dalam laporan-laporan Islam: <blockquote>tradisi (hadis) yang digunakan oleh mereka yang menganggap musik haram, jika kita terima bahwa itu otentik, selalu dikualifikasikan (muqayyad) oleh fakta bahwa mereka menyebutkan jenis musik yang disertai dengan tindakan amoral, konsumsi alkohol, perzinaan, dan dosa lainnya. Faktanya, kami tidak mengetahui adanya hadis yang mengutuk musik yang tidak menyebutkan dosa-dosa ini.<ref>{{cite web | url=https://islamictext.wordpress.com/music-azhar-fatwa/ | title=Fatwa on music by the Grand Mufti and Shaykh of Al-Azhar | date=26 April 2012 }}</ref></blockquote> dan musik pernah dimainkan oleh para [[sahabat]] dan [[Tabi'un]]: <blockquote>Telah dilaporkan dari Nabi dan banyak dari sahabatnya (sahaba), penerus mereka (tabiun), serta para pemimpin besar mazhab hukum dan yurisprudensi bahwa mereka mendengarkan dan menghadiri acara musik yang tidak disertai dengan dosa atau tindakan terlarang. Ini adalah pandangan yang dipegang oleh banyak ulama fiqih. Fatwa mereka menyimpulkan bahwa mendengarkan alat musik tidak dapat dianggap haram hanya karena memiliki melodi dan suara. Namun, itu hanya menjadi haram ketika digunakan untuk menghasut orang-orang menuju perilaku amoral atau terlarang, atau ketika itu menghalangi seseorang untuk memenuhi kewajiban agamanya.<ref>{{cite web | url=https://islamictext.wordpress.com/music-azhar-fatwa/ | title=Fatwa on music by the Grand Mufti and Shaykh of Al-Azhar | date=26 April 2012 }}</ref></blockquote>
Terdapat perbedaan pendapat yang cukup luas mengenai pengecualian apa yang dapat dibuat terhadap larangan musik. Contoh dari apa yang diizinkan meliputi: vokal tanpa instrumen; vokal namun hanya jika penontonnya berjenis kelamin sama; vokal dan drum, atau vokal dan drum tradisional satu sisi serta tamborin, namun tidak ada instrumen lainnya; jenis musik apapun asal tidak penuh gairah, sugestif secara seksual, atau memiliki lirik yang melanggar prinsip-prinsip Islam.
Baris 45:
===Keraguan tentang pelarangan===
Beberapa sumber menyatakan bahwa pelarangan musik bukan disebabkan oleh interpretasi ketat kitab suci, melainkan karena asosiasi musik sekuler "modern" dengan "tarian erotis dan minuman keras" (Jacob M. Landau),<ref name="Britannica"/> atau "perilaku tidak sah yang terkait dengan musik, bukan karena musik itu sendiri" (Hussein Rashid).<ref name="Rashid"/> Menurut Rashid, [[Quran]] "tidak memiliki referensi langsung tentang musik", dan [[hadis]] berisi "bukti yang bertentangan";<ref name="Rashid"/> Landau menyatakan bahwa para sarjana yang memusuhi musik "bergantung pada interpretasi yang dipaksakan dari beberapa bagian yang tidak jelas dalam Qurʾān atau Hadīth".<ref name="Britannica"/>
==Musik Islam==
{{main|Islamic music}}
[[File:A Musical Gathering - Ottoman, 18th century.jpg|thumb|A Musical Gathering – Ottoman, 18th century]]
Meskipun ada larangan musik oleh beberapa ulama Islam, di banyak bagian dunia Muslim, musik religius dan sekuler berkembang dengan baik dan populer. Secara historis, seni dan musik Islam berkembang pesat selama [[Zaman Keemasan Islam]].<ref name="rushdie republic" /><ref name="Bohlman2013"/><ref name="life"/> Saat ini, gaya musik sekuler dan rakyat di Timur Tengah Muslim dapat ditemukan dalam [[Musik Arab]], [[Musik Mesir]], [[Musik Iran]], [[Musik klasik Turki]]; dan di Afrika Utara, [[Musik Aljazair]] dan [[Musik Maroko]]. Asia Selatan memiliki gaya musik yang khas – [[Musik Afghanistan]], [[Musik Bangladesh]], [[Musik Maladewa]], dan [[Musik Pakistan]].<ref>{{Cite web |title=South Asian arts - Music, Instruments, Traditions {{!}} Britannica |url=https://www.britannica.com/art/South-Asian-arts/Music}}</ref>
[[Nasheed]] adalah musik recitasi devotional Muslim yang dibacakan dalam berbagai melodi oleh sebagian umat Muslim saat ini tanpa alat musik, atau mungkin hanya menggunakan perkusi.<ref>{{Cite web |title=Are Nashids Haram? - Islam Question & Answer |url=https://islamqa.info/amp/en/answers/11563}}</ref>
Musik untuk perayaan agama publik meliputi:
*Musik ''[[Ta'zieh]]'' (Syiah) – sebuah pertunjukan yang menggambarkan kesyahidan [[Imam]] [[Husayn ibn Ali|Hussein]], yang merupakan perpaduan antara drama musikal dan drama religius, jarang dipentaskan di luar Iran;
*Musik [[Ashurah]] (Syiah) – dimainkan selama masa berkabung [[Muharram]], memperingati kematian Imam Hussein dan para pengikutnya;
*''Thikiri'' – dari kata Arab ''[[dhikr]]'', yang berarti mengingat Tuhan, dimainkan oleh ordo ''Qadiriyya'' [[Tariqa|Sufi]] dari suku [[waYao]] atau [[Yao (kelompok etnis di Afrika)|Yao]] di Afrika Timur dan Selatan ([[Tanzania]], [[Mozambik]], [[Malawi]], [[Zimbabwe]] dan [[Afrika Selatan]]);
*''[[Manzuma]]'' – lagu-lagu moral yang dimainkan di [[Ethiopia]];
*''[[Madih nabawi]]'' – nyanyian Arab yang memuji [[Muhammad]].
Menurut seorang sarjana, Jacob M. Landau, tidak hanya musik sekuler dan rakyat yang ditemukan di berbagai wilayah dunia Muslim, tetapi Islam memiliki kategori musik yang khas – "musik Islam" atau "musik klasik Islam" – yang mulai berkembang "dengan munculnya Islam sekitar tahun 610 M" sebagai "seni baru".<ref name="Britannica">{{cite web |title=Islamic Arts. Music |last1=Landau |first1=Jacob M. |url=https://www.britannica.com/topic/Islamic-arts/Music |website=Britannica |access-date=4 January 2022}}</ref> Musik ini terbentuk dari [[Musik Arab#Periode pra-Islam (Semenanjung Arab)|musik Arab pra-Islam]] dengan "kontribusi penting" dari [[Kekaisaran Sassaniyah|Persia]], [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]], [[Kesultanan Utsmaniyah|Turki]], [[Orang Berber|Imazighen]] (Berber), dan [[Moor]]. Musik ini "ditandai oleh organisasi melodi dan ritme yang sangat halus", di mana "komponen vokal mendominasi daripada instrumen", tidak ada harmoni, hanya "satu garis melodi", dan musisi individu "diizinkan, dan bahkan didorong, untuk berimprovisasi". Wilayah inti di mana musik ini ditemukan membentang "dari [[lembah Sungai Nil]] hingga [[Persia]]", dan semakin jauh seseorang bepergian, "semakin sedikit ditemukan musik Islam yang murni".<ref name="Britannica"/>
== Dasar larangan ==
|