Satryo Brodjonegoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
}}
 
'''Satryo Soemantri Brodjonegoro''' (5 Januari 1956) adalah Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dalam [[Kabinet Merah Putih]] yang dibentuk pada 20 Oktober 2024.<ref>{{cite news |last1=Safitri |first1=Eva |title=Daftar Lengkap Nama Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran |url=https://news.detik.com/berita/d-7597984/daftar-lengkap-nama-menteri-kabinet-merah-putih-prabowo-gibran |access-date=20 Oktober 2024 |work=detiknews |language=id-ID}}</ref> Sebelum menjabat sebagai menteri, Ia dikenal sebagai salah satu dosen di Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung.<ref>{{Cite web|title=Satryo S. Brodjonegoro|url=https://aipi.or.id/frontend/member/detail/4431766b36414c4a355030777a5a3555336b555257386541426838326f4c4863597a63724d4456796c436d4e36337a626d674f6d747a424f676d2f7741764f6c5a78356f2b56337958395735517836565358333638513d3d}}</ref>
 
== ReferensiRiwayat Hidup ==
Setelah meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari [[Universitas California, Berkeley|University of California, Berkeley]], USA tahun 1985, ia bergabung di ITB. Sebagai ilmuwan, tulisan ilmiahnya mencapai lebih dari 99 publikasi.
{{reflist}}
 
Pengalamannya di bidang pendidikan tinggi antara lain dalam hal reformasi dan pembaharuan untuk peningkatan mutu agar mampu berdaya saing. Pada tahun 1992, ia dipilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB saat mengawali implementasi dari proses ''self evaluation'' pada jurusan tersebut. Belakangan, proses ini diadopsi oleh ITB dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
== Pranala luar ==
 
Di bawah kepemimpinannya, pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia mulai pada Desember 2000 saat institusi pendidikan tinggi yang besar diubah menjadi [[Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum|Badan Hukum Milik Negar]]<nowiki/>a (BHMN).
{{tidak dikembangkan|d=20|m=10|y=2024|i=7|ket=|kat=Y}}
 
Sebagai Direktur Jendral Pendidikan Tinggi atau yang disebut pula Dirjen Dikti, Ia menghadapi banyak dilema di dunia pendidikan Indonesia. Salah satu ujian terberat yang dihadapi Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah tingkat kualitas lulusan perguruan tinggi di dalam dunia kerja yang dinilai kurang kompeten. Hal ini diperburuk oleh kenyataan bahwa banyak putra putri Indonesia yang bersekolah di luar negeri dan bahkan mengabdikan dirinya di luar negeri pula. Keadaan ini membuat kualitas sumber daya manusia di mata internasional juga tidak begitu baik. Banyak negara di luar sana yang menilai bahwa Indonesia mempunyai kualitas tenaga kerja di bawah rata-rata. Bahkan generasi muda Indonesia memandang sebelah mata. Mereka lebih memilih bekerja untuk negara lain karena mereka menilai bahwa negara lain lebih menghargai kemampuan mereka dengan harga yang lebih tinggi. Hal inilah yang coba diperbaiki oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro selaku Dirjen Dikti Indonesia.
 
Di sisi lain dari dilema-dilema yang muncul dalam masa jabatannya sebagai Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Satryo Soemantri Brodjonegoro tidak berhenti berkarya. Beliau bergabung dengan tim ''Japan International Cooperation Agency'' (JICA) dalam perencanaan gedung fakultas teknik [[Universitas Hasanuddin|Universitas Hasanudin]] di Gowa.
 
Saat ini Satryo aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di [[Universitas Teknologi Toyohashi|Toyohashi University of Technology]], Jepang dan ITB.
 
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Insinyur Indonesia]]
[[Kategori:Insinyur mesin Indonesia]]
Baris 24 ⟶ 33:
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Guru besar Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Alumni Universitas California, Berkeley]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]