Muhaimin Iskandar: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mehmed Saykono (bicara | kontrib)
gelar nya ga usah ditaruh dengan nama tokoh di artikel
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
Baris 110:
| relations = {{unbulleted list|[[Abdurrahman Wahid]] (paman)|[[Abdul Halim Iskandar]] (kakak)}}
| children = 3
| alma_mater = [[Universitas Gadjah Mada]] (Drs)<br>[[Universitas Indonesia]] (M.Si)
| occupation = [[Politikus]]
| profession =
Baris 118:
}}
 
[[Honoris Causa|Dr. (H.C.)]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Abdul Muhaimin Iskandar''', [[Magister|M.Si]] ({{lahirmati|[[Jombang]]|24|9|1966}}), atau lebih dikenal sebagai '''Cak Imin''' atau '''Gus Imin''', adalah seorang politikus [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] sejak 2019, dan Ketua Umum [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB) sejak 2005. Sebelumnya, ia menjabat sebagai [[Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]] pada 1999 hingga 2009, [[Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia]] pada 2009 hingga 2014, dan [[Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia]] pada 2018 hingga 2019. Ia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dalam [[pemilihan umum Presiden Indonesia 2024]], mendampingi [[Anies Baswedan]]. Kiprahnya di parlemen dimulai ketika menyertai [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1999|Pemilu 1999]] yang membawanya menduduki kursi legislatif mewakili [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]].<ref>{{Cite web|title=Compromise Cabinet 2.0|url=https://www.thejakartapost.com/news/2009/10/22/compromise-cabinet-20.html-0|website=The Jakarta Post|language=id-ID|date=2009-10-22|access-date=2023-09-14|language=en}}</ref>
 
Lahir di [[Kabupaten Jombang|Jombang]], ia menempuh pendidikan di [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) dan [[Universitas Indonesia]] (UI). Ia memasuki dunia politik pada masa [[Kejatuhan Soeharto|kejatuhan]] presiden [[Suharto]] pada akhir [[1990-an]]. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada tahun 1999, sebagai anggota [[Partai Kebangkitan Bangsa]] (PKB). Ia dekat dengan presiden dan pendiri PKB [[Abdurrahman Wahid]], dan terpilih sebagai ketua PKB pada tahun 2005.