Siti Hutami Endang Adiningsih: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 17:
'''[[Insinyur|Ir.]] [[Hajjah|Hj.]] Siti Hutami Endang Adiningsih''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|23|8|1964}}), atau biasa dikenal dengan nama '''Mamiek Soeharto''', adalah seorang pengusaha Indonesia dan putri bungsu mantan Presiden [[Soeharto]].
Dirinya juga memiliki perhatian atas partisipasi wanita di parlemen. Salah satu yang disuarakan adalah keterwakilan 30 persen politikus perempuan di legislatif. Seperti diketahui pada pemilu 1999 yang merupakan pemilu pertama era reformasi, 44 perempuan atau 8,8 persen dari seluruh calon legistlatif melenggang ke DPR. Tahun 2004, jumlah perempuan yang masuk ke DPR bertambah 4,7 persen, menjadi 65 orang. Tahun 2009 jumlah perempuan yang masuk ke DPR mencapai angka tertinggi yaitu 17,86 persen. Tapi pada Pemilu 2014 turun ke posisi 17,32 persen, atau 97 dari 560 anggota legislatif.
== Karier ==
Mamiek Soeharto menjabat sebagai Direktur Taman Buah Mekarsari sejak didirikan pada tahun 1995.<ref>{{Cite web|url=https://rencongpost.com/taman-buah-mekar-sari-pusat-pelestarian-buah-buahan-terbesar-di-dunia/|title=Taman Buah Mekar Sari, Pusat Pelestarian Buah-Buahan Terbesar Di Dunia|date=2019-03-02|website=rencongpost.com|language=id|access-date=2019-11-8|archive-date=2019-11-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20191108041234/https://rencongpost.com/taman-buah-mekar-sari-pusat-pelestarian-buah-buahan-terbesar-di-dunia/|dead-url=yes}}</ref> Tujuan taman ini sebagai sarana pendidikan bagi anak bangsa, pelestarian lingkungan, taman rekreasi edukatif dan mempromosikan riset mengenai botani. Mamiek lebih memilih berkebun dan melestarikan berbagai jenis tanaman dibandingkan dengan terjun ke dalam partai [[politik]].<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/p5fcxq409|title=Mamiek Soeharto Pilih Berkebun daripada Terjun ke Politik|date=2018-03-12|website=Republika Online|access-date=2019-11-08}}</ref>
Mamiek juga aktif dibidang kegiatan sosial di bawah naungan Yayasan Dharmais. Bersama kakaknya, Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, Yayasan Dharmais menyelenggarakan operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Sejak didirakn pada tahun 1976, Yayasan Dharmais sudah memberikan manfaat bagi 140.000 orang.<ref>{{Cite news|url=https://m.tribunnews.com/regional/2019/04/12/yayasan-dharmais-gelar-operasi-katarak-dan-bibir-sumbing-gratis-di-ntt|title=Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT|author=Eko Sutriyanto|publisher=Tribunnews|date=2019-04-12||first=Eko|last=Sutriyanto|language=id|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref>
==Kehidupan pribadi==
|