Setelah wafatnya Sultan Aji Sepuh Alamsyah, digantidigantikan oleh Aji Dipati bin Penemban Adam., Dengandengan gelar: [[Sultan Anom Alamsyah|Sultan Aji Dipati Anom Alamsyah]], yang memerintah pada tahun 1181 - 1213 Hijriyah atau 1768 - 1779 Masehi. Sultan ini menerima putusan Majelis Adat dan Alim Ulama menggantikan Sultan Aji Sepuh Alamsyah, karena ibunya Diang Cengal telah meninggal dunia, yang sebelumnya pada tahun 1738 Masehi, menolak menjadi Sultan saat itu, karena perlu merawat si Ibu yang sudah tua (Vr, Aji Aqub menggambarkan Aji Dipati Anom Alamsyah sebagai tokoh yang tidak puas atas pengangkatan Aji Ngara, nama asli., atau Aji Selumuh bergelardengan gelar Pangeran Raka, sehingga dia memberontak dan daerah Rantau Manggaris terjadi banjir darah,. Pangeran iniRaka kalah, dan ditolong oleh Kiai Mas Muda dankemudian dibawa ke muara Suatang.Danserta tunduk kepada Sultan Sepuh).<ref>OP cit hlm 18</ref>
Sultan Aji Dipati memerintah dalam usia tua, kehidupan sebagai Sultan dijalankan dengan sederhana kegiatan rutin menghadiri salat di masjid sambil memberikan berbagai petuah keagamaan. Aktivitas pemerintahan banyak dijalankan oleh wajirnya Aji Panji bin Ratu Agung mantan kepala wilayah Lempesu.