Maksimus Regus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 44:
Sebagai [[diakon]], ia menjalani tugas diakonat di Gereja Kristus Raja, Ruteng sejak Mei hingga Agustus 2001. Ia menerima tahbisan imamat dari [[Eduardus Sangsun]], [[Serikat Sabda Allah|S.V.D.]] pada 10 Agustus 2001. Tugas pertamanya setelah ditahbiskan ialah sebagai imam kapelan di Gereja Kristus Raja, Ruteng yang ia jalani hingga Agustus 2007. Sejak tahun 2002 ia menjadi Ketua Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Ruteng dan sejak tahun 2005 ia juga menjadi Koordinator Dialog Antaragama Keuskupan Ruteng serta Koordinator untuk Kegiatan Kaum Muda Lintas Agama.<ref name="mirifica"/>
 
Sejak tahun 2007, Maksimus menjalani tugas studi magister dalam bidang [[sosiologi|sosiologi pembangunan]] di [[Universitas Indonesia]]. Pada tahun 2012, ia menjadi ''fellow'' dalam menjalani [[riset]] di International Institute of Social Studies (ISS) pada [[Universitas Erasmus]], [[Belanda]], hingga tahun 2014. Sejak Oktober 2014 hingga Desember 2017, Max menjalani studi doktoral di Graduate School of Humanities pada [[Universitas Tilburg]], Belanda. Dalam program doktoral itu, ia menulis disertasi yang berjudul, "''Understanding Human Rights Culture in Indonesia''".<ref>{{cite web|url=https://www.denpasarinstitute.com/75/dr-maksimus.html|title=Dr. Maksimus|publisher=Denpasar Institute|accessdate=31 Oktober 2024}}</ref> Sebagai akademisi, Maksimus telah mempublikasikan beberapa buku dan jurnal dengan tema sosial, politik, dan agama.<ref>{{Cite news|title=Profil Romo Max Regus, Rektor Unika St. Paulus yang Disebut-sebut Jadi Uskup Labuan Bajo|url=https://kupang.tribunnews.com/2024/06/21/profil-romo-max-regus-rektor-unika-st-paulus-yang-disebut-sebut-jadi-uskup-labuan-bajo|website=TRIBUNnews.com|date=21 Juni 2024|accessdate=31 Oktober 2024}}</ref>
 
Sekembalinya ke Indonesia, Maksimus menjadi dosen di [[Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng]] sejak tahun 2018. Ia kemudian menjadi Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sejak tahun 2019 hingga tahun 2023, saat ia terpilih menjadi [[rektor]] pada perguruan tinggi tersebut untuk periode 2023–2027. Max Regus terpilih menggantikan Yohanes Servatius Lon.<ref>{{Cite news|url=https://kupang.tribunnews.com/2023/06/21/dr-max-regus-terpilih-jadi-rektor-baru-unika-santo-paulus-ruteng-periode-2023-2027|title=Dr. Max Regus Terpilih Jadi Rektor Baru Unika Santo Paulus Ruteng Periode 2023-2027|date=21 Juni 2023|accessdate=31 Oktober 2024|website=TRIBUNnews.com}}</ref> Sejak tahun 2020, Maksimus juga merupakan koordinator para imam diosesan Keuskupan Ruteng.<ref name="mirifica"/>