Ken Arok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nusantara1945 (bicara | kontrib)
k Perbaikan Pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nusantara1945 (bicara | kontrib)
k Perbaikan Pengetikan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 47:
 
== Versi Pararaton ==
Ken Arok lahir pada tahun [[1182]], sebagai putra angkat Gajah Parabangsawan <ref name=":0">Pitono, R Drs. (1965) "Pararaton", Jakarta: Penerbit Bhratara.</ref> dari Campara ([[Bacem, Sutojayan, Blitar]]) dengan seorang wanita desa Pangkur ([[Jiwut, Nglegok, Blitar]]) bernama ''Ken Ndok''.<ref name=":0" /><ref name=sukatman>Sukatman (2012) "Mitos Asal-usul Ken Arok Raja Singasari: Kajian Tradisi Lisan". Laporan Penelitian. Jember: FKIP Universitas Jember.</ref> "Gajah" adalah nama jabatan setara "Wedana" (pembantu adipati) pada era kerajaan [[Kediri]].{{fact}} Beliau telah meninggal dunia saat Ken Arok masih dalam kandungan. Pada saat ibunya dibawa ke Kediri, bayi Ken Arok dibuang di sebuah pemakaman, hingga kemudian ditemukan dan diasuh oleh seorang pencuri bernama ''Lembong''.<ref name=":0" />
 
Ken Arok tumbuh menjadi berandalan yang lihai mencuri dan gemar berjudi, sehingga membebani Lembong dengan banyak hutang. Lembong pun mengusirnya. Ia kemudian diasuh oleh ''Bango Samparan'', seorang penjudi dari desa Karuman (sekarang [[Garum, Blitar]]) yang menganggapnya sebagai pembawa keberuntungan.