Ukiyo-e: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: gambar rusak VisualEditor
k perbaikan terjemahan Kritik dan Historiografi
Tag: gambar rusak VisualEditor
Baris 303:
== Kritik dan Historiografi ==
 
CatatanDokumen kontemporer tentangyang mengupas seniman ukiyo-e sangattergolong langka. Salah satu yang palingsumber pentingutama adalah {{transl|ja|[[Ukiyo-e Ruikō]]}} (''"Berbagai Pemikiran tentang Ukiyo-e"''), yaitu kumpulan komentar dan biografi tentang seniman ukiyo-e. Versi pertama yangkarya kini sudah hilangini disusun oleh [[Ōta Nanpo]] sekitar tahun 1790., Karya ininamun tidak dicetak pada zaman Edo, tetapidan hanya beredar dalam bentuk salinan tangan yang mengalami banyak penambahanrevisi dan perubahan;tambahan.{{sfn|Takeuchi|2004|pp=118, 120}} Hingga saat ini, terdapat lebih dari 120 variasi ''Ukiyo-e Ruikō'' diketahuiyang telah adadiidentifikasi.{{sfn|Tanaka|1999|p=190}}
 
Sebelum Perang Dunia II, pandangan dominan tentang ''ukiyo-e'' menekankanlebih memusatkan pada pentingnya cetakan, yangdengan menjadikanmenetapkan Moronobu sebagai pendiri ''genre ukiyo-e''. Setelah perang, perhatian bergeserberalih pada lukisan ''ukiyo-e'' dan kaitannyahubungannya dengan tradisi lukisan {{transl|ja|Yamato-e}} dari abad ke-17;. Dalam pandangan ini menganggap, Matabei dianggap sebagai pendiri genre tersebutukiyo-e, danpandangan yang lebih diterima di Jepang. Pemikiran ini sudahsebenarnya meluastelah menyebar di kalangan peneliti Jepang pada 1930-an, tetapinamun pemerintahtertahan militeristikoleh kalapemerintahan itumiliter menekannyaJepang karenayang saat itu ingin menekankan perbedaan antara cetakan ukiyo-e yang dikaitkan dengan kelas pedagang dan lukisan gulir {{transl|ja|Yamato-e}} yang berasosiasidiasosiasikan dengan istana, dan cetakan yang berhubungan dengan kelas pedagang yang kadang-kadang anti-otoriter.{{sfn|Kita|2011|pp=149, 154–155}}
 
[[File:Fenollosa.jpg|thumb|upright|AmericanSarjana scholarseni ofJepang Japaneseasal artAmerika Serikat, [[Ernest Fenollosa]], wasadalah theorang firstpertama toyang completemenyusun asejarah comprehensive critical history ofkritis ukiyo-e secara komprehensif.]]
 
KaryaKajian kritis dan historishistoriografi komprehensifukiyo-e pertama tentangyang ukiyo-ekomprehensif berasal dari Barat. [[Ernest Fenollosa]], Profesorseorang Filsafatprofesor di [[University of Tokyo|Universitas Kekaisaran Tokyo]] dari tahunsejak 1878 dan Komisaris Seni Rupa untuk pemerintah Jepang dari 1886, menulis ''Masters of {{not a typo|Ukioye}}'' pada tahun 1896. KaryaBuku ini menjadi landasan bagidasar penulisan sejarah ukiyo-e berikutnyayang denganmenguraikan pendekatanperkembangan berbasisgenre tersebut berdasarkan periode, dimulai dengandari Matabei pada masa awal, berkembang hingga periode keemasan akhir abad ke-18, dan kemudian menurun saatdengan munculnya Utamaro. muncul,Fenollosa sertajuga mengalamimencatat kebangkitan singkatukiyo-e dengan lanskapkarya Hokusai dan Hiroshige pada 1830-an.{{sfn|Bell|2004|pp=3–5}} [[Laurence Binyon]], Kuratorseorang Cetakan dan Gambar Timurkurator di British Museum, menulis ''Painting in the Far East'' pada 1908, denganmelanjutkan pendekatan serupa Fenollosa, tetapidan memasukkanmenambahkan Utamaro dan Sharaku disebagai antaramaestro para maestroukiyo-e. Pada 1915, [[Arthur Davison Ficke]] mengembangkanmemperluas karyakajian Fenollosasebelumnya dan Binyon dengan bukudalam ''Chats on Japanese Prints'', (1915)sebuah yang lebihkarya komprehensif tentang seni cetak ukiyo-e.{{sfn|Bell|2004|pp=8–10}} Pada 1954, ''The Floating World'' (1954) karya [[James A. Michener]] mengikutimmenawarkan kronologipendekatan karyakronologis sebelumnya tetapi menyingkirkantanpa klasifikasi periode, dan melihatmenganggap seniman-seniman awal bukan sebagai "primitif" tetapi sebagai maestro terampil yang munculberbasis daripada tradisi lukisan sebelumnya.{{sfn|Bell|2004|p=12}} Michener dan [[Richard Douglas Lane|Richard Lane]] menganggapberpendapat bahwa ''ukiyo-e'' dimulai dengan Moronobu, bukan dengan Matabei.{{sfn|Bell|2004|p=20}} Lane,Dalam dalamkaryanya ''Masters of the Japanese Print'' (1962), Lane tetap menggunakan pembagian periode dan memasukkan ''ukiyo-e'' dalam silsilah seni Jepang,. Lane sertajuga mengakui Yoshitoshi dan Kiyochika sebagai maestro dari periode akhir ukiyo-e.{{sfn|Bell|2004|pp=13–14}}
 
Karya''Traditional Woodblock Prints of Japan'' (1964) karya {{Interlanguage link|Seiichirō Takahashi|ja|3=高橋誠一郎}} membagimengklasifikasikan seniman ukiyo-e dalam tiga periode: periode primitifawal yang mencakup Harunobu, periode keemasan dengan Kiyonaga, Utamaro, dan Sharaku, serta periode kemunduran yang terjadi setelah [[Hukum kemewahan|deklarasi undang-undang]] ketat pada]] 1790-an yang membatasi apa yang boleh digambarkan dalamtema karya seni. . Buku ini mengakuijuga memperkenalkan lebih banyak seniman dari periode terakhir dibandingkan karya sebelumnya,{{sfn|Bell|2004|pp=14–15}} dan melihat lukisan ukiyo-e sebagai kebangkitan kembali lukisan {{transl|ja|Yamato-e}}.{{sfn|Kita|2011|p=155}} {{Interlanguage link|Tadashi Kobayashi|ja|3=小林忠}} menyempurnakan analisis Takahashi denganyang mengidentifikasimencatat kemunduran ''ukiyo-e'' bertepatan dengan upayamelemahnya kekuasaan shogun mempertahankan kekuasaan denganyang menerapkan hukum yang ketat seiringuntuk melemahnyamenjaga pengaruhstabilitas merekakekuasaan, yangdan berakhir dengan Restorasi Meiji pada 1868.{{sfn|Bell|2004|pp=15–16}}
 
Penelitian ukiyo-e cenderungsering fokusterfokus pada katalogisasi seniman, pendekatan yang dianggap kurang ketat dan inovatif dibandingkan analisis seni di bidang lainlainnya. Katalog-katalog ini berlimpah tetapi kebanyakanbiasanya hanya mengakuimenyoroti seniman yang diakui sebagaidianggap jenius., Sedikitdan penelitian asliorisinal yang ditambahkan pada evaluasi awal tentang ukiyo-e dan senimannya, terutama terkaitterhadap seniman yang kurang terkenal jarang dilakukan.{{sfn|Hockley|2003|pp=13–14}} SementaraMeski sifataspek komersial ukiyo-e selalu diakui, penilaianapresiasi atasterhadap seniman-seniman danini karyasering merekakali lebih banyakdidasari berdasarkanoleh preferensi estetika para penikmat seni modern daripada kesuksesan komersialmereka padadi masanya.{{sfn|Hockley|2003|pp=5–6}}
 
Standar untuk masukPengakuan dalam kanon ukiyo-e berkembangmengalami perubahan pesat dalam literatur awal. Utamaro, yang awalnya dianggap sebagai simbol dekadensi oleh Fenollosa dan lainnya sebagai simbol dekadensi ukiyo-e, kini diterima secara luas sebagai salah satu maestro besar dalam ukiyo-e. Seniman abad ke-19 seperti Yoshitoshi pada awalnya diabaikan atau dipinggirkan, dannamun baruakhirnya mendapatmemperoleh perhatian akademis pada akhir abad ke-20.{{sfn|Bell|2004|pp=17–18}} Kajian terhadap seniman akhir seperti Kunisada dan Kuniyoshi telah menghidupkan kembali penghargaanapresiasi yangterhadap mereka nikmati di masa lalu. BanyakPenelitian penelitian akhirterkini lebih tertarikberfokus pada kondisi sosial di balik seni tersebutukiyo-e dantanpa tidak mempermasalahkanmempersoalkan penilaian kemunduran yang melihatnyaseringkali sebagaidilekatkan pada periode kemunduranini.{{sfn|Bell|2004|pp=19–20}}
 
Novelis asal Jepang [[Jun'ichirō Tanizaki]] mengkritik sikap superior bangsapandangan Barat yang mengklaimmerasa telah "menemukan" ukiyo-e sebagai bentuk estetikaseni tinggi. MenurutnyaBaginya, ukiyo-e hanyalah bentukadalah seni Jepang yang palingdapat mudahdinikmati dipahamisemua darikalangan, perspektifnamun nilai-nilai Barat, dan masyarakat Jepang dari berbagai lapisan menikmati ukiyo-e, tetapi moral Konfusianisme kala itu membuat merekamasyarakat Jepang enggan membicarakannya secara bebasterbuka, suatu norma sosial yang dilanggar olehsementara bangsa Barat yangdengan secara terbukaantusias memamerkan "penemuan" mereka.{{sfn|Yoshimoto|2003|p=65–66}}
 
[[File:Tagosaku to Mokube no Tokyo Kenbutsu.jpg|thumb|left|alt=Black-and-white comic strip in Japanese|Sejarah [[Mangamanga]] histories often findsering ankali ancestormenelusuri inleluhurnya thepada ''[[Hokusai Manga]]''.{{pb}}[[Rakuten Kitazawa]], {{transl|ja|Tagosaku to Mokube no Tōkyō Kenbutsu}},{{efn|{{nihongo3|''Tagosaku and Mokube Sightseeing in Tokyo''|田吾作と杢兵衛の東京見物|Tagosaku to Mokube no Tokyo Kenbutsu}}}} 1902]]
 
SejakPada awal abad ke-20, sejarawan [[manga]]—komik dan kartun Jepang—telah mengembangkanJepang—menciptakan narasi yang menghubungkan bentukmanga seni inimodern dengan seni Jepang pra-abad ke-20. Secara khusus, karya ''Hokusai Manga'' dianggap sebagai pendahulu, meskipun buku Hokusai ini bukan komik naratif, dan istilah "manga" bukantidak berasal dari Hokusai.{{sfn|Stewart|2014|pp=28–29}} Dalam bahasa Inggris dan bahasa lainnyalain, kata "manga" digunakan secara sempit untuk merujuk pada "komik Jepang" atau "komik bergaya Jepang",{{sfn|Stewart|2014|p=30}} sementara dalam bahasa Jepang istilah ini mencakup semuaberbagai bentuk komik, kartun, dan karikatur.{{sfn|Johnson-Woods|2010|p=336}} dan karikatur.{{sfn|Morita|2010|p=33}}