Siopat Pisoran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Mengembalikan suntingan oleh 111.94.109.130 (bicara) ke revisi terakhir oleh Kris Simbolon
Tag: Pengembalian
 
Baris 1:
'''Si Opat Pisoran''' atau '''Si Opat Pusoran''' ([[Surat Batak]]: {{Btk|ᯘᯪ ᯀᯬᯇᯖ᯲ ᯇᯪᯘᯬᯒᯉ᯲}}; {{Btk|ᯘᯪ ᯀᯬᯇᯖ᯲ ᯇᯮᯘᯬᯒᯉ᯲}}) merupakan pengelompokan marga-marga keturunan [[Guru Mangaloksa]].<ref>{{Cite book|last=Hutagalung|first=W. M.|date=1991|url=https://worldcat.org/title/33133368|title=Pustaha Batak: Tarombo dohot Turiturian ni Bangso Batak|location=[[Kota Medan|Medan]]|publisher=Tulus Jaya|language=[[Bahasa Batak Toba|Batak]]|oclc=33133368|url-status=live}}</ref>
 
== Latar Belakangbelakang ==
[[Guru Mangaloksa]] adalah anak kedua dari [[Hasibuan|Raja Hasibuan]]. Pada suatu hari, ia berburu ke hutan, kebetulan Guru Mangaloksa mahir menggunakan sumpit (''ultop''). Ketika sedang berburu, ia berhasil menyumpit seekor burung yang konon katanya sebesar kambing, namun burung tersebut tidak langsung mati, melainkan terbang. Guru Mangaloksa pun mengikuti burung tersebut, namun tanpa disadari, ia sudah semakin jauh dari kampung. Ketika dia sadar, dia tidak mengenal tempat itu. Namun tiba-tiba dia melihat asap, dan beliaupun mencari tahu asal asap itu. Dan akhirnya Guru Mangaloksa sampai lah ke [[Tarutung, Tapanuli Utara|Tarutung]]. Ternyata kampung tersebut milik marga [[Pasaribu]].