Suku Caniago: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekandreas (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Rumah_Gadang_Pasar_Matur_Suku_Caniago.jpg|jmpl|Salah Satu Rumah Gadang Pasukuan Chaniago]]
 
'''Caniago''' (ditulis juga sebagai '''Chaniago''') adalah salah satu [[Daftar suku Minangkabau|pasukuan]] (''klan'') [[Orang Minangkabau|Minangkabau]] yang diazazkandicetuskan oleh ''[[Datuk Perpatih Nan Sebatang|Datuak Parpatih Nan SabaTangSabatang]]'' yang merupakan salah satu suku/marga induk etnis [[Minangkabau]] selain [[suku Koto|Koto]], [[suku Piliang|Piliang]], dan [[suku Bodi|Bodi]].<ref>[[Tambo Minangkabau]]</ref><ref>[[Tambo Minangkabau]]</ref><ref>Cholik, Abdul (2008). [https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/old13/125645-S-Abdul%20Cholik.pdf "Pandangan Kaum Kuno terhadap Kaum Muda dalam Harian ''Oetoesan Melajoe'' (1915-1921)"]. ''Skripsi''. Depok: Universitas Indonesia.</ref><ref>Rahmat, Wahyudi dan Maryelliwati (2018). [https://library.isi-padangpanjang.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=67&bid=22283 "Minangkabau (Adat, Bahasa, Sastra dan Bentuk Penerapan)"]. Padang Panjang: ISI Padangpanjang.</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 9:
Falsafah tersebut tercermin pula pada bentuk [[arsitektur]] rumah adat bodi Chaniago yang ditandai dengan tidak terdapatnya [[anjuang]] pada kedua sisi bangunan [[Rumah Gadang]]. Hal tersebut menandakan bahwa tingkat kasta seseorang tidak membuat perbedaan perlakuan antara yang tinggi dengan yang rendah. Hal yang membedakan tinggi rendahnya seseorang pada masyarakat suku Chaniago hanyalah dinilai dari besar tanggung jawab yang dipikul oleh orang tersebut.<sup>[''[[Wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup>
 
Salah satu falsafah lain untuk mencari kata kesepakatan dalam mengambil keputusan pada suku Chaniago adalahberdasarkan "''aiasistem mambasuik dari bumi''" artinya suara yang harus didengarkan adalah suara yang datang dari bawah atau suara itu adalah suara rakyat kecil, baru kemudian dirembukkan dalam sidang musyawarah untuk mendapatkan sebuah kata [[mufakat]] barulah pimpinan tertinggi baik raja maupun penghulu yang menetapkan keputusan tersebut.<sup>[''[[Wikipedia:Kutip sumber tulisan|butuh rujukan]]'']</sup>Lareh
Bodi Chaniago yang lebih bersifat demokrat yang dikenal dengan istilah adatnya yaitu "''aia mambasuik dari bumi''" yang artinya segala sesuatu yang akan dilaksanakan datang dari anak buah (anak kemenakan) dan dimusyawarahkan bersama untuk mendapatkan sebuah kata [[mufakat]].<ref>[[Tambo Minangkabau]]</ref><ref>Siat, Hasni dkk. (1998/1999). [https://repositori.kemdikbud.go.id/29908/2/UKIRAN%20TRADISIONAL%20MINANGKABAU.pdf "Ukiran Tradisional Minangkabau"]. Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.</ref>
 
== Etimologi ==
Caniago berasal dari bahasa sanskerta, kata "cana" berarti "seseorang" dan "aga" berarti "berharga". Jadi ''cana'' + ''aga'' artinya adalah "seseorang yang berharga".
 
== Sub-klansuku ==
Caniago Baruah, Caniago Bawah, Caniago nan Baranam, Caniago Sabarang, Caniago Ujuang, Caniago Tagak, Caniago Gobah, Caniago Tabiang Tinggi, Caniago Guguak, Caniago Patih, Caniago Mangkuto, Caniago Sumagek, Caniago Mandaliko, Caniago Panyalai.