Rumpun suku bangsa Austronesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Envapid (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 251:
 
== Periode sejarah ==
[[File:Kingtupou.jpg|thumb|[[Tupou VI|Raja Tupou VI dari Tonga]]. [[Tonga]] adalah satu-satunya monarki pribumi yang masih bertahan di Polinesia.]]
Pada awal milenium pertama masehi, sebagian besar penduduk Austronesia di Asia Tenggara Kepulauan mulai berdagang dengan [[India]] dan [[Tiongkok]]. Adopsi ketatanegaraan ala [[Agama Hindu di Asia Tenggara|Hindu]] memungkinkan terciptanya kerajaan-kerajaan [[India Raya|bercorak India]] seperti [[Tarumanagara]], [[Kerajaan Champa|Champa]], [[Kerajaan Butuan|Butuan]], [[Langkasuka]], [[Kerajaan Melayu|Melayu]], [[Sriwijaya]], [[Medang]], [[Majapahit]], dan [[Kerajaan Bali|Bali]]. Antara abad ke-5 hingga ke-15, [[agama Hindu]] dan [[Agama Buddha|Buddha]] merupakan agama utama di wilayah tersebut. Pedagang Muslim dari [[Jazirah Arab]] diperkirakan telah memperkenalkan [[Islam]] sejak abad ke-10. Islam menjadi agama dominan di [[Nusantara]]<ref>[https://www.researchgate.net/publication/326404364_The_history_of_islam_in_the_Malay_archipelago_An_analytical_study_of_Abdullah_Bin_Nuh's_works]</ref> seiring munculnya kerajaan-kerajaan Islam seperti [[Kesultanan Aceh|Aceh]], [[Kerajaan Banten|Banten]], [[Kesultanan Buton|Buton]], [[Kesultanan Melaka|Melaka]], [[Kesultanan Demak|Demak]], [[Kesultanan Palembang|Palembang]], [[Kerajaan Manila|Manila]], [[Brunei]], [[Kedah]], [[Kesultanan Sulu|Sulu]], dan [[Kesultanan Gowa|Gowa]]. Orang-orang Austronesia di Oseania tidak terpengaruh oleh transfer kebudayaan seperti ini dan mempertahankan kebudayaan asli mereka di kawasan Pasifik.<ref>Philippine History by Maria Christine N. Halili. "Chapter 3: Precolonial Philippines" (Published by Rex Bookstore; Manila, Sampaloc St. Year 2004)</ref>