Karuna (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Visuddhimagga: switch ...sedangkan... (penekanan) |
→Theravāda: +Sutta Piṭaka |
||
Baris 13:
== Theravāda ==
{{Lihat pula|Theravāda}}
Dalam Buddhisme Theravāda, ''{{IAST|karuṇā}}'' adalah salah satu dari empat "kediaman luhur" ({{Transl|pi|[[Brahmavihara|brahmavihāra]]}}), bersama dengan cinta kasih ([[Bahasa Pali|Pāli]]: {{Transl|pi|[[mettā]]}}), simpati ( {{Transl|pi|[[mudita]]}}), dan keseimbangan batin ({{Transl|pi|[[upekkhā]]}}).<ref>{{Multiref2|{{harvtxt|Gethin|1998|pages=186–187}}|[http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.1:1:356.pali "{{IAST|karuṇā}}"]{{dead link|date=August 2023}} in {{harvtxt|Rhys Davids|Stede|1921–25|page=197}}}}</ref>
=== Sutta Piṭaka === Dalam [[Tripitaka Pali]], [[Siddhattha Gotama|Buddha Gotama]] menganjurkan pengembangan empat kondisi mental yang bajik ini baik bagi [[Perumah tangga (Buddhisme)|para perumah tangga]] maupun [[Biksu|para biksu]]-[[biksuni]].<ref>For instance, in the ''Kālāmā Sutta'' ([[Aṅguttara Nikāya|AN]] 3.65), the Buddha speaks of all Noble Disciples ({{Transl|pi|Ariya-[[Savaka]]}}) developing the brahmaviharas. {{Harvard citation text|Thanissaro|1994}}</ref> Ketika seseorang mengembangkan keempat keadaan ini, Sang Buddha menasihatinya untuk memancarkannya ke segala arah, seperti dalam frasa kanonis umum berikut mengenai ''{{IAST|karuṇā}}'': {{Blockquote|Ia terus-menerus meliputi arah pertama—begitu pula arah kedua, ketiga, dan keempat—dengan [[Perhatian penuh (Buddhisme)|perhatian-penuh]] yang dipenuhi dengan ''karuṇā''. Dengan demikian, ia terus-menerus meliputi atas, bawah, & sekeliling, di mana-mana & dalam seluruh alam semesta yang meliputi segalanya dengan perhatian-penuh yang dipenuhi dengan belas kasih: berlimpah, luas, tak terukur, bebas dari permusuhan, bebas dari niat jahat.<ref>{{harvtxt|Thanissaro|1994}}. The "four directions" refer to east, south, west, and north.</ref>}}
Praktik seperti ini diyakini dapat menyucikan pikiran seseorang, menghindari akibat-akibat buruk, menuntun pada kebahagiaan dalam kehidupan sekarang, dan, jika ada [[Punarbawa|kelahiran kembali]] karena kekuatan [[Karma dalam Buddhisme|karma]] di masa depan, menghasilkan kelahiran di [[Loka (Buddhisme)|alam surga]].<ref>{{Harvard citation text|Thanissaro|1994}}. In regards to in which heavenly realm a frequent {{IAST|karuṇā}}-dweller will be reborn, {{Harvard citation text|Thanissaro|2006}} identifies it as the realm of radiant ({{Transl|pi|abhassara}}) devas, whose lifespans last two eons.</ref>
|