Stasiun Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20:
| letak = km 49+234 lintas [[Stasiun Bangil|Bangil]]-[[Stasiun Blitar|Blitar]]-[[Stasiun Kertosono|Kertosono]]
| nomor = 5100
| line = <u>'''Kereta api penumpang '''</u><br>
'''Lintas utara Jawa''': {{KA|Jayabaya}}, {{kereta api|Majapahit}}, {{kereta api|Matarmaja}}, dan {{kereta api|Brawijaya}}<br>
'''Lintas selatan Jawa''': {{KA|Kertanegara}}, {{KA|Malioboro Ekspres}}, {{KA|Malabar}}, dan {{KA|Gajayana}}<br>
'''Lintas timur Jawa''': {{KA|Tawang Alun}}<br>
'''Aglomerasi''': {{KA|Arjuno Ekspres}}<br>
'''Lokal''': Commuter Line ([[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]] dan [[Kereta api Commuter Line Dhoho dan Penataran|Penataran]])<br>
<u>'''Kereta api barang'''</u><br>'''Lintas selatan Jawa''': [[Kereta api Over Night Services|Parcel ONS Tengah]]
| operator = daop8
| operator2 = [[KAI Commuter]]
Baris 84 ⟶ 90:
Seperti di [[Stasiun Pasar Senen]], bangunan sebelah barat stasiun memiliki peron yang terhubung dengan terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki. Terowongan tersebut dibangun pada saat terdapat kabar perang.<ref>[https://www.malangtimes.com/baca/34888/20190113/070300/satu-satunya-di-indonesia-stasiun-kotabaru-malang-ternyata-didesain-dengan-pertimbangan-perang "Satu-satunya di Indonesia, Stasiun Malang Ternyata Didesain dengan Pertimbangan Perang"]. ''Malang Times''. 13 Januari 2019</ref> Supaya dapat melindungi dari ancaman bom, maka baja dijadikan bahan dalam pembuatan pintu terowongan.<ref>_________. 2017. [https://heritage.kai.id/page/Stasiun%20Malang. ''Stasiun Malang'']. KAI Heritage</ref> Bangunan lama stasiun (generasi kedua), yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]].<ref>{{Cite web|last=developer|first=mediaindonesia com|title=Stasiun Kota Baru Malang Berpeluang Jadi Situs Cagar Budaya|url=https://mediaindonesia.com/nusantara/503612/stasiun-kota-baru-malang-berpeluang-jadi-situs-cagar-budaya|website=mediaindonesia.com|language=id|access-date=2024-09-12}}</ref>
Sementara itu, bangunan sebelah timur stasiun dibangun ulang di sebelah [[depo kereta api|depo kereta]], bekas kawasan rumah dinas KAI, dan bangunan pertama stasiun pada masa [[Hindia Belanda]]. Bangunan sebelah timur stasiun dirancang lebih besar dari bangunan sebelumnya sehingga mampu menampung sekitar 2.500 calon penumpang.<ref>{{cite news|url=https://kumparan.com/tugumalang/gedung-baru-sisi-timur-stasiun-kota-malang-mulai-dibuka-untuk-umum-1vibFauJlV5/full|title=Gedung Baru Sisi Timur Stasiun Kota Malang Mulai Dibuka untuk Umum|author=Azmi, Ulul|editor=Sudjatmiko|work=Tugu Malang|publisher=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|date=10 Mei 2021|accessdate=27 Mei 2021}}</ref> Bentuk atap pada bangunan stasiun terinspirasi dari Gunung Putri Tidur, gunung yang terletak di [[Kabupaten Malang]] dan [[Kota Batu]], dan dirancang supaya dapat melancarkan aliran udara.<ref>{{cite news|url=https://rri.co.id/malang/life-style-info-publik/724950/terinspirasi-gunung-putri-tidur-revitalisasi-stasiun-malang-dimulai|title=Terinspirasi Gunung Putri Tidur, Revitalisasi Stasiun Malang Dimulai|last=Oktavia|first=Hanum|work=[[Radio Republik Indonesia]] Kota Malang|publisher=Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia|date=24 September 2019|accessdate=27 Mei 2021|archive-date=2021-05-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20210526225552/https://rri.co.id/malang/life-style-info-publik/724950/terinspirasi-gunung-putri-tidur-revitalisasi-stasiun-malang-dimulai|dead-url=yes}}</ref> Bangunan sebelah timur ini dilengkapi dengan zona penurunan pengunjung yang sebelumnya tidak tersedia. Untuk menghubungkan bangunan timur dan bangunan barat stasiun, maka
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
| style="border:solid 1px gray; border-right:none;"|'''Lantai 2'''
Baris 241 ⟶ 247:
|-
|Ekonomi Premium
|}
{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|