Gereja Santo Yohanes Penginjil, Blok B: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 53:
Pertumbuhan jumlah umat membuat aula gereja tidak lagi mencukupi. Pada akhir 1953, Vikariat Apostolik Djakarta memutuskan untuk membangun gereja baru di Jalan Melawai Raya. Panitia pembangunan sempat mengajukan sebuah rancangan yang telah disetujui oleh Uskup Agung [[Adrianus Djajasepoetra]], S.J., namun mendapat penolakan dari Presiden [[Soekarno]]. Setelah adanya perubahan dan perbaikan, Soekarno memberikan persetujuannya pada 29 Januari 1964. Gereja Santo Yohanes Penginjil diberkati pada 19 Desember 1965 oleh Uskup Agung Djajasepoetra.
Pada tahun 2020, Gereja Santo Yohanes Penginjil mengalami renovasi. Peribadatan dilaksanakan di Gedung Yohanes yang terletak di seberang gedung gereja.<ref>{{Cite news|ur=https://www.tempo.co/arsip/begini-gereja-st-yohanes-penginjil-di-jaksel-gelar-misa-malam-natal-tatap-muka-553640|title=Begini Gereja St Yohanes Penginjil di Jaksel Gelar Misa Malam Natal Tatap Muka|date=24 Desember 2020|accessdate=24 November 2024|publisher=Tempo}}</ref>
== Peribadatan ==
|