Al-Ma'mun al-Bata'ihi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Lowercase title}} {{Infobox officeholder | name = al-Ma'mun al-Bata'ihi | native_name = | native_name_lang = ar | image = | image_size = | image_upright = | alt = | caption = | office = Wazir Kekhalifahan Fathimiyah | term_start = 12 Desember 1121 (de facto)<br>13 Februari 1122 (penunjukan resmi) | term_end...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 24:
'''Abu Abdallah Muhammad bin Fatak''', lebih dikenal dengan nama '''al-Ma'mun al-Bata'ihi''' ({{lang-ar|المأمون البطائحي}}), adalah seorang pejabat senior [[Kekhalifahan Fathimiyah]] pada awal abad ke-12, pada masa pemerintahan [[al-Amir bi-Ahkam Allah|al-Amir]].
Asal usulnya tidak jelas, tetapi ayahnya telah memegang jabatan militer tinggi, dan dengan demikian al-Bata'ihi termasuk dalam elit Fathimiyah Mesir. Pada tahun 1107, pada usia sekitar 21 tahun, ia dipilih sebagai kepala staf [[Wazir (Kekhalifahan Fathimiyah)|wazir]] [[al-Afdhal Syahansyah]], penguasa ''de facto'' negara tersebut. Dalam kapasitas ini al-Bata'ihi melakukan reformasi pajak yang menaikkan pendapatan dan memastikan pembayaran [[Tentara Fathimiyah|militer]]. al-Afdhal dibunuh pada tahun 1121, secara resmi oleh [[Hassasin|agen]] sekte [[Isma'ilisme Nizari]] saingan, yang menentang [[Isma'ilisme Musta'li]] Fathimiyah resmi dan tidak mengakui al-Amir sebagai khalifah dan [[Imamah|imam]]. Namun, baik Khalifah al-Amir dan al-Bata'ihi diduga terlibat dalam pembunuhan tersebut oleh beberapa sumber. Al-Amir mengangkat al-Bata'ihi ke jabatan wazir yang
Sebagai wazir, al-Bata'ihi terkenal karena kemampuan, keadilan, dan kedermawanannya. Ia merayakan hari raya yang mewah, di mana al-Amir berkesempatan untuk memainkan peran utama, dan menugaskan beberapa bangunan, yang paling penting dan satu-satunya yang masih ada adalah [[Masjid Al-Aqmar]] di [[Kairo]]. Al-Bata'ihi juga memburu agen dan simpatisan Nizari; {{transl|ar|al-Hidaya al-Amiriyya}}, yang dikeluarkan pada tahun 1122, menolak klaim Nizari dan menegaskan legitimasi Musta'li Isma'ilisme. Selama masa jabatannya, Fathimiyah menjadi lebih terlibat langsung di [[Yaman]], sering kali mengabaikan sekutu [[dinasti Sulayhiyah|Sulayhiyah]] mereka, Ratu [[Arwa al-Sulayhi|Arwa]]. Di [[Levant]], upaya untuk melakukan serangan terhadap Tentara Salib gagal, dengan kekalahan angkatan laut di tangan [[Perang Salib Venesia]] pada tahun 1123 diikuti oleh lenyapnya [[Tirus, Lebanon|Tirus]] pada tahun 1124. Kegagalan ini, ditambah dengan kemarahan khalifah terhadap kekuasaan al-Bata'ihi, menyebabkan pemecatan dan pemenjaraannya oleh al-Amir pada tahun 1125. Dia kemudian dipenjarakan hingga Juli 1128, ketika al-Amir memerintahkan eksekusinya. Putranya, [[Musa bin al-Ma'mun al-Bata'ihi|Musa]], menulis sebuah biografi yang bertahan dalam bentuk fragmen dan merupakan sumber utama bagi karier al-Bata'ihi.
|