Beji, Patuk, Gunungkidul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menjelaskan detail spesifik dari kelurahan beji. Tag: VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (common knowledge) |
Menjelaskan detail salah satu dusun di Kalurahan Beji yaitu Gunungan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis VisualEditor Edit Check (references) activated Edit Check (references) declined (common knowledge) |
||
Baris 1:
Desa Beji membawahi 6 dusun diantaranya: '''Beji, Gunungan, Kerjan, Jelok, Krakalan, dan Gedali'''. Jumlah penduduk pada Kelurahan Beji sejumlah 2709 jiwa yang terdiri dari laki-laki sejumlah 1344 jiwa dan perempuan sejumlah 1365 jiwa.{{untuk|tempat lain yang bernama sama|Beji}}
Gunungan merupakan salah satu dari enam dusun yang ada di Kalurahan/Desa Beji.
'''PROFIL PENDUDUK'''
Jumlah penduduk di Dusun Gunungan adalah sejumlah 279 yang terdiri dari laki-laki sejumlah 135 dan perempuan sejumlah 144 jiwa.
'''PROFIL SENI BUDAYA'''
Di Dusun Gunungan terdapat kesenian dan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang, serta masih dilestarikan hingga saat ini. Kenduri merupakan contoh dari kegiatan kebudayaan yang masih dapat ditemukan di tengah masyarakat. Selain kebudayaan, juga terdapat kelompok seni yang tumbuh dan berkembang di Dusun Gunungan. Kesenian Kethoprak Siswa Mudha Budaya merupakan contoh kesenian yang dapat ditemukan di masyarakat Dusun Gunungan.
'''PROFIL KESEHATAN MASYARAKAT'''
Tingkat sukses dari penerapan hidup bersih dan sehat di masyarakat Dusun Gunungan dapat dilihat dari berbagai tanda-tanda kesehatan tertentu. Tanda-tanda berikut dapat mengindikasikan meningkatnya kesehatan masyarakat.
{| class="wikitable"
! colspan="3" |
== Data Selama Tahun 2024 ==
|-
|No
|Indikator Kesehatan
|Angka
|-
|1
|Kematian bayi
|0
|-
|2
|Kematian kasar (termasuk bayi)
|0
|-
|3
|Penderita anemia ibu hamil
|0
|-
|4
|Penderita anemia balita
|0
|-
|5
|Penderita kurang energi kronis (LiLA di bawah 23,5 cm atau IMT di bawah 18,5 [kurus])
|0
|}
Keterangan:
# Kematian Bayi: Menunjukkan tingkat kesehatan ibu dan bayi serta akses terhadap layanan kesehatan pranatal dan neonatal.
# Kematian Kasar: Mencerminkan secara umum kualitas kesehatan masyarakat, termasuk akses terhadap layanan kesehatan, pola makan, sanitasi, dan lingkungan.
# Penderita Anemia Ibu Hamil: Menandakan adanya kekurangan zat gizi penting seperti zat besi, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin.
# Penderita Anemia Balita: Menggambarkan kondisi gizi anak-anak yang rentan terhadap gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif.
# Penderita Kurang Energi Kronis: Menunjukkan adanya masalah gizi jangka panjang yang dapat berdampak pada daya tahan tubuh, produktivitas, dan kualitas hidup.
'''KONDISI EKONOMI MASYARAKAT'''
Sektor perdagangan di Dusun Gunungan sangat beragam dan mencakup berbagai jenis usaha, mulai dari warung kelontong hingga warung makan. Keberadaan produk UMKM seperti emping, peyek, kripik singkong, aneka kue kering/basah, makanan ringan, arang, mebel menunjukkan potensi ekonomi lokal yang signifikan. Produk-produk ini tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga dapat menarik perhatian konsumen dari luar daerah, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Selain itu, adanya warung makan dan wisata kuliner menambah daya tarik Dusun Gunungan sebagai destinasi kuliner, yang dapat mengundang lebih banyak pengunjung dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
'''PROFIL DAYA TARIK BUDAYA'''
'''Kethoprak'''
Kethoprak adalah seni pertunjukan teater rakyat yang berasal dari daerah Jawa Tengah, khususnya Yogyakarta. Kesenian ini memadukan berbagai unsur seni menjadi sebuah pertunjukan yang menarik, seperti drama, tari, musik, dan sastra. Kethoprak menampilkan cerita sandiwara dengan tema beragam, seringkali mengandung pesan moral, kritik sosial, dan nilai-nilai budaya Jawa. Cerita yang dibawakan dalam kethoprak Gunungkidul biasanya berlatar belakang budaya dan tradisi setempat. Contohnya, cerita tentang perjuangan para leluhur, legenda lokal, dan kehidupan masyarakat desa. Para pemain akan berdialog dengan iringan musik gamelan khas Jawa yang semakin menghidupkan suasana cerita.
'''PROFIL TATA GUNA LAHAN'''
Dusun Gunungan memiliki wilayah seluas 104,331 hektar yang terbagi dalam berbagai penggunaan lahan. Penggunaan lahan utama di Dusun Gunungan adalah untuk pertanian dan hutan, dengan total luas mencapai 25 hektar untuk sektor pertanian dan 55,5 hektar untuk hutan. Jenis tanaman yang paling banyak dibudidayakan pada lahan pertanian adalah padi, jagung, kacang tanah, kedelai, kacang ijo, dan kacang tolo.
Selain untuk pertanian dan hutan, lahan di Dusun Gunungan juga digunakan untuk perkebunan, pemukiman, peternakan, dan fasilitas umum. Luas lahan perkebunan di Dusun Gunungan mencapai 7 hektar, luas pemukiman mencapai 15 hektar, luas peternakan mencapai 1 hektar, sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum mencapai 500 m<sup>2</sup>. Fasilitas umum yang terdapat di Dusun Gunungan antara lain balai dusun, masjid, mushola, dan pos ronda. Kemudian terdapat berbagai macam jenis tanaman yang sering dibudidayakan pada lahan perkebunan, yaitu pepaya, cabai, terong, kacang panjang, coklat, dan kelengkeng.
Pemanfaatan lahan di Dusun Gunungan mencerminkan karakteristik padukuhan yang agraris. Mayoritas penduduk di Dusun Gunungan bekerja sebagai petani dan mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber pendapatan utama.
Pemanfaatan lahan serta ragam jenis lahan di Dusun Gunungan dapat dilihat pada tabel berikut.
{| class="wikitable"
|'''No.'''
|'''Jenis Lahan'''
|'''Luas'''
|-
|1
|Pertanian
|25 ha
|-
|2
|Perkebunan
|7 ha
|-
|3
|Peternakan
|1 ha
|-
|4
|Fasilitas Umum
|500m²
|-
|5
|Pemukiman
|15 ha
|-
|6
|Hutan
|55,5 ha
|}
Berbagai jenis tanaman di Dusun Gunungan beserta luas lahannya disajikan dengan tabel berikut:
{| class="wikitable"
|'''Jenis Tanaman'''
|'''Luas (Ha)'''
|-
|Padi
|25 ha
|-
|Jagung
|7 ha
|-
|Ketela
|7 ha
|-
|Kacang-kacangan
|25 ha
|-
|Buah-buahan (sawo, rambutan, durian, pisang, mangga, dll)
|2 ha
|-
|Sayuran (bawang merah, sawi, cabai, kangkung, bayam)
|5 ha
|-
|Kayu-kayuan (jati, mahoni, akasia, sono, mahoni, sengon)
|55,5 ha
|}
#
'''LAHAN PERTANIAN'''
Pertanian masih menjadi sektor utama bagi warga masyarakat di Dusun Gunungan untuk mendapatkan penghasilan, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya warga Dusun Gunungan yang bekerja sebagai petani maupun buruh tani. Pertanian tanaman pangan seperti padi, jagung, kacang tanah, kedelai, kacang ijo, dan kacang tolo menjadi unggulan bagi warga masyarakat dalam mengelola lahan pertanian yang dimilikinya.
'''LAHAN PERKEBUNAN'''
Selain untuk pertanian, lahan yang dimiliki juga dimanfaatkan untuk sektor lain seperti perkebunan untuk buah-buahan (alpukat, durian, mangga, rambutan, pepaya, jambu, kelengkeng, jeruk, dll), sayuran (sawi, tomat, mbayung, ceme, pare, terong, kacang panjang, dll), tanaman kayu-kayuan (jati, mahoni, akasia, sono, dan sejenisnya).
'''LAHAN PETERNAKAN'''
Selain pertanian tanaman pangan, peternakan juga menjadi sektor pokok di Dusun Gunungan. Berdasarkan data tahun 2024, populasi ternak di Dusun Gunungan yaitu sapi sebanyak 50 ekor, kambing 35 ekor, kelinci 10 ekor, ikan 20 ekor, dan ayam 100 ekor.
'''PROYEKSI BIODIVERSITAS'''
'''FLORA'''
Dusun Gunungan merupakan daerah yang kaya akan keanekaragaman flora. Pohon-pohon yang tumbuh di sana meliputi jati, mahoni, akasia, kelapa, kelengkeng, nangka, durian, mangga, alpukat, coklat, pohon sono, sawo, rambutan, pepaya, melinjo, dll. Selain itu, juga terdapat tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi, kedelai, cabai, kacang, dan kacang hijau. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi dusun tersebut dalam bidang pertanian dan kehutanan, serta memberikan kekayaan alam yang melimpah untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan
'''FAUNA'''
Di Dusun Gunungan, terdapat keberagaman fauna yang signifikan. Fauna yang dapat ditemui meliputi ular, biawak, kadal, musang, tupai, tikus, burung pipit, kera hutan, dan rusa.{{desa
|peta =
|nama = Beji
|