Sejarah awal Singapura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source pranala ke halaman disambiguasi
Baris 21:
== Temasek ==
{{main|Temasek}}
Singapura pada awalnya disebut "Temasek" atau "Tumasik", mungkinsebuah kata yang mungkin berasal dari kata "tasik" (kata Melayu yang juga bermakna danau atau laut).<ref name="toponym">{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=DTOJAAAAQBAJ&pg=PA381 |title=Singapore Street Names: A Study of Toponymics |author=Victor R Savage |author2=Brenda Yeoh |publisher=Marshall Cavendish |date= 15 Juni 2013 |isbn=978-981-4484-74-9 |page=381}}</ref> [[Kakawin Nagarakretagama]], sebuah [[kakawin]] berbahasa [[Bahasa Kawi|Jawa Kuno]] yang ditulis pada tahun 1365, menyebutkan sebuah pemukiman di pulau yang disebut Tumasik sebagai [[Mandala (sejarah Asia Tenggara)|wilayah bawahan]] Majapahit.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=nSqXGSinwP4C&pg=PA2 |title =Singapore: The Unexpected Nation |author= Edwin Lee |page=2 |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |date=15 Oktober 2008|isbn= 978-981-230-796-5 }}</ref> Nama tersebut juga disebutkan dalam hikayat ''[[Sulalatus Salatin|Sejarah Melayu]]'' yang diperkirakan ditulis pada tahun 1535.<ref name="toponym"/> Temasek mungkin memiliki hubungan diplomatik dengan Vietnam, yang mencatatnya sebagai ''Sach Ma Tich'', sejak awal abad ke-13.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=bMt3BgAAQBAJ&pg=PA181 |title=Singapore and the Silk Road of the Sea, 1300–1800|author= John N. Miksic |publisher=NUS Press |date=15 November 2013|isbn= 978-9971-69-574-3|pages=181–182 }}</ref> Nama tersebut juga dicatat oleh penjelajah Tiongkok [[Wang Dayuan]] yang berkunjung ke pulau tersebut sekitar tahun 1330 dan menggambarkan sebuah tempat yang disebut ''Dan Ma Xi'' (單馬錫, transkripsi Tionghoa dari Temasek). Nama ''Dan Ma Xi'' atau Temasek ditulis dalam bahasa Tiongkok sebagai 淡馬錫 dalam [[peta Mao Kun]].
 
=== ''Long Ya Men'' dan ''Ban Zu'' ===
Baris 30:
 
[[File:JavaneseGoldOrnaments-14C-NationalMuseumofSingapore-20090712.jpg|thumb|Perhiasan yang ditemukan di ''Banzu'', sekarang bernama Fort Canning Hill]]
Wang lebih lanjut menyebutkan bahwa kayu laka dan [[timah]] dihasilkan di sana dan penduduk asli berdagang dengan orang Tionghoa dari [[Quanzhou]], tetapi [[jung]] Tiongkok yang dalam perjalanan kembali dari Samudra Barat (西洋) mungkinkerap bertemuberurusan dengan bajak laut di sanaperompak yang menyerang dengan dua hingga tiga ratus perahu.<ref name="wheatley"/> Wang menggambarkan pemukiman lain di sebuah bukit di belakang ''Long Ya Men'' yang disebut ''Ban Zu'' (班卒, ejaan dari nama Melayu ''pancur'', yang juga berarti mata air). Pemukiman ini diduga terletak di Fort Canning Hill, dengan mata air yang dulunya terletak di sisi barat bukit.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=8NJ3BgAAQBAJ&pg=PA216 |title=Singapore and the Silk Road of the Sea, 1300–1800|author= John Miksic |publisher=NUS Press |date=15 November 2013|isbn= 978-9971-69-574-3|page=216 }}</ref> Warga ''Ban Zu'' digambarkan sebagai orang yang jujur, dan mereka "mengikat rambut mereka pendek, dengan sorban satin berlapis emas," dan berpakaian kain merah.<ref>{{cite book|author=Paul Wheatley|author-link=w:Paul Wheatley (geographer)|title=The Golden Khersonese: Studies in the Historical Geography of the Malay Peninsula before A.D. 1500|location=Kuala Lumpur|publisher=University of Malaya Press|year=1961|oclc=504030596|pages= 83–84}}</ref>
 
Wang juga melaporkan bahwa orang Siam menyerang Temasek beberapa tahun sebelum ia berkunjung, tetapi kawasan itu selamat dari serangan yang berlangsung selama sebulan.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=bMt3BgAAQBAJ&pg=PA356 |title=Singapore and the Silk Road of the Sea, 1300–1800|author= John N. Miksic |publisher=NUS Press |date=15 November 2013|isbn= 978-9971-69-574-3|page=356 }}</ref> Reruntuhan pemukiman di bukit masih terlihat pada awal abad ke-19 dan dideskripsikan oleh Residen [[John Crawfurd]]. Pada tahun 1928, beberapa ornamen emas yang berasal dari pertengahan abad ke-14 ditemukan di Fort Canning Hill.<ref>{{cite web |url=http://www.worldoftemasek.com/index.php/article/archaeology |title=The Archaeology |work=World of Temasek |archive-url=https://web.archive.org/web/20101107182739/http://www.worldoftemasek.com/index.php/article/archaeology |archive-date=7 November 2010 }}</ref>
 
Penggalian terkini di Fort Canning CanningHill memberikanmemberi bukti bahwa Singapura merupakan pelabuhan yang cukup penting pada abad ke-14<ref>{{cite web |title=Archaeology in Singapore – Fort Canning Site |url=http://www.seaarchaeology.com/v1/html/sg/fort_canning.html |publisher=Southeast-Asian Archaeology |archive-url=https://web.archive.org/web/20070429114614/http://www.seaarchaeology.com/v1/html/sg/fort_canning.html |archive-date=29 April 2007 }}</ref> dan digunakan untuk transaksi perdagangan antara [[orang Melayu]] dan [[Tionghoa]]. Berbagai dokumen menunjukkan bahwa setelah jatuhnya kekuasaan [[Sriwijaya]], Temasek secara bergantian diperebutkan oleh Majapahit dari [[Indonesia]] dan [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]] dari [[Thailand]].
 
== Referensi ==