Kiagus Muhammad Saleh Azmatkhan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Daeng Hanif (bicara | kontrib) Mencipta Kyai Saleh Lateng Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Daeng Hanif (bicara | kontrib) Mencipta Kyai Saleh Lateng |
||
Baris 42:
* kanan: [[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama (NU)]]
| caption1 =
}}
Setelah usia 38 Tahun, Kiai Saleh pulang ke [[kampung]] halamannya di [[Lateng, Banyuwangi, Banyuwangi|Lateng]] untuk menyebarkan pemikiran agamanya hingga ke pelosok [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]. Dulunya [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]] terkenal sebagai daerah yang penuh dengan pertikaian, namun dengan pencerahan terus menerus dari Kiai Saleh perkelahian itu dapat disingkirkan dan beliau juga telah membuat [[Pertobatan|insaf]] bromocorah.
Baris 58:
=== Kiai Saleh mendirikan GP Ansor dan Nahdatul Ulama ===
Ketika masa awal pendirian [[Nahdlatul Ulama]], yakni pada [[10-an|16]] [[Rajab]] [[1344]] [[Kalender Hijriyah|H/]][[31 Januari]] [[1926]], Kiai Saleh Lateng ditunjuk oleh [[Hasjim Asy'ari|Hadratus Syaikh Kyai Hasyim Asy'ari]] dan [[Abdul Wahab Hasbullah|Kyai Wahab Chasbullah]] menjadi anggota muassis-mukhtasar (formatur) pendirian [[Nahdlatul Ulama]].
[[Berkas:Makam_Kyai_Saleh_Lateng.jpg|jmpl|245x245px|Makam
Pada Muktamar NU ke-9 di [[Banyuwangi]] yang dipimpin oleh Kiai Saleh Lateng, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau [[24 April]] [[1934]], ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam (tanggal 24 April itulah yang kemudian dikenal sebagai tanggal kelahiran [[Gerakan Pemuda Ansor|Gerakan Pemuda Ansor)]].
Baris 85:
Kiai Saleh Lateng menghembuskan napas terakhir pada malam [[Rabu]], [[20-an|29]] [[Dzulkaidah|Dzulqo'dah]] [[1371]] [[Kalender Hijriyah|H/]] [[20 Agustus]] [[1952]] pada usia 93 tahun. Jenazahnya [[Kubur|dikebumikan]] di sebelah [[Musala|musholla]] ([[Musala|Langgar]]), tempat Kiai Saleh Lateng biasa memberikan pengajian kepada [[Santri|santri-santrinya]]. Pada tahun [[1956]], [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi|DPRD Kabupaten Banyuwangi]] memberikan keputusan penggunaan nama Kiai Saleh Lateng untuk sebuah [[ruas jalan]]. Keputusan [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banyuwangi|DPRD Banyuwangi]] ini untuk menghormati perjuangan dan pengabdian Kiai Saleh Lateng dalam mendidik warga sekaligus berjuang untuk negeri.
== Kemiripan bentuk Pintu dan Mimbar Masjid dengan Masjid Agung Palembang ==
{{multiple image
| perrow = 2
| total_width = 400
| image1 = Mimbar Masjid Kyai Saleh Lateng.jpg
| image2 = Gapura pintu masjid Kyai Saleh Lateng.jpg
| footer = Penjelasan :
* kiri: Mimbar Masjid Kyai Saleh Lateng
* kanan: Gapura pintu masjid Kyai Saleh Lateng
| caption1 =
}}
Jika diamati, maka bentuk dari pintu dan mimbar Masjid Kyai Saleh Lateng sangat mirip dengan pintu masuk [[Masjid Agung Palembang|Masjid Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo]] [[Kota Palembang|Palembang]], baik dari segi warna maupun motif tulisan muhammad batungkup yang merupakan lambang dari Thariqah Syatariyah yang diamalkan oleh [[Mahmud Badaruddin I|Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo]] [[Kesultanan Palembang]] hingga beberapa sultan Palembang Darussalam berikutnya. Bahkan, akhirnya thariqah ini juga diamalkan oleh Kyai Saleh sendiri dengan cara mencontoh pintu dan mimbar masjid yang ada di Masjid Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo Palembang.
== Nasab ==
Baris 96 ⟶ 112:
Berkas:Surat_Legalitas_Pendirian_Pesantren_Kyai_Saleh_Lateng_2.jpg|Surat Legalitas Pendirian [[Pesantren]] ''Kiai Saleh Lateng'' pada masa [[Daftar Bupati Banyuwangi|Bupati]] R.T.A. Koesoemonegoro
</gallery>
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Masjid Kyai Saleh Lateng.jpg|Tampak depan masjid KH. Kiagus Muhammad Saleh (Kyai Saleh Lateng Banyuwangi)
Berkas:Gapura Masuk Makam Kyai Saleh Lateng.jpg|Gapura menuju pesantren dan masjid bersejarah KH. Kiagus Muhammad Saleh (Kyai Saleh Lateng Banyuwangi)
Berkas:Pesantren Kyai Saleh Lateng.jpg|Tampak Depan Pesantren Kyai Saleh Lateng
</gallery>
| |||