Kammaṭṭhāna: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
Paṭikkūla-manasikāra: -tidak murni +menjijikan utk asubhan (foulness)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 92:
Menurut Gunaratana, subjek meditasi berikut ini hanya mengarah pada "konsentrasi permulaan/akses" (''upacāra samādhi'') karena kompleksitasnya: merenungi sifat-sifat Buddha, Dhamma, [[Sangha]], [[Sila (Buddhisme)|moralitas]], kemurahan hati, sifat-sifat baik para [[Dewa (Buddhisme)|dewa]], kematian, dan Kedamaian ([[Nirwana]]); persepsi rasa jijik terhadap makanan; dan analisis terhadap [[Unsur (Buddhisme)|empat unsur]].''<ref name="Gunaratana 19882" />''
 
Penyerapan meditatif dalam ''jhāna'' pertama dapat diwujudkan melalui [[Perhatian penuh (Buddhisme)|perhatian-penuh]] pada sepuluh jenisobjek [[pengotormenjijikan batin]](''asubha'') dan perhatian-penuh pada tubuh (''kāyagatāsati''). Namun, meditasi-meditasi ini tidak dapat melampaui ''jhāna'' pertama karena melibatkan [[faktor mental]] penempelan-awal (''[[Vitakka-vicāra|vitakka]]''), yang tidak ada pada ''jhāna-jhāna'' yang lebih tinggi.''<ref name="Gunaratana 19882" />''
 
Penyerapan meditatif dalam tiga ''jhāna'' pertama dapat diwujudkan dengan merenungkan tiga ''brahma-vihāra'' pertama ([[Cinta kasih (Buddhisme)|cinta kasih]], [[Belas kasih (Buddhisme)|belas kasih]], dan [[Simpati (Buddhisme)|simpati]]). Akan tetapi, meditasi-meditasi ini tidak dapat membantu dalam mencapai ''jhāna'' keempat karena [[Perasaan (Buddhisme)|perasaan]]-perasaan menyenangkan yang menyertainya. Sebaliknya, setelah ''jhāna'' keempat tercapai, maka ''brahma-vihāra'' keempat, yaitu ''upekkhā,'' pun muncul.''<ref name="Gunaratana 19882" />''