Penjarahan Singapura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EJHalfz (bicara | kontrib)
Referensi: penambahan bibliografi/referensi.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 23:
[[File:Wall Mural at Fort Canning, Singapore (1475889305).jpg|thumb|Penggambaran prajurit Melayu Singapura kuno pada relief di Fort Canning Park, Singapura.]]
=== Upaya pertama untuk menaklukkan Singapura===
Pada tahun 1347, [[Sang Nila Utama]] digantikan oleh [[Sri Wikrama Wira]]. Kerajaan [[Majapahit]] yang semakin berkuasa mulai mengincar pengaruh kerajaan pulau kecil tersebut. Di bawah pimpinan panglima perangnya yang ambisius, [[Gajah Mada]], Majapahit mulai melancarkan ekspansi ke luar negeri terhadap semua kerajaan di [[Nusantara]]. Pada tahun 1350, [[Hayam Wuruk]] naik takhta Majapahit. Raja baru tersebut mengirim utusan ke Singapura menuntut penyerahan kerajaan tersebut. Wikrama Wira menolak untuk melakukannya dan bahkan mengirim pesan simbolis yang mengancam akan mencukur kepala rajaHayam MajapahitWuruk jika ia melanjutkan perjalanan ke [[Kerajaan Singapura|Singapura]].<ref name="Leyden 1821 52">{{harvnb|Leyden|1821|p=52}}</ref>
 
Hayam Wuruk yang murka memerintahkan penyerbuan dengan armada yang terdiri dari 100 kapal perang utama ([[Djong (kapal)|jong]]) dan ratusan kapal kecil di bawah komando Damang Wiraja.<ref name="Leyden 1821 52"/><ref>Nugroho (2011), p. 271, 399–400, quoting ''Sejarah Melayu'', 5.4: 47: "Maka betara Majapahitpun menitahkan hulubalangnya berlengkap perahu akan menyerang Singapura itu, seratus buah jung; lain dari itu beberapa melangbing dan kelulus, jongkong, cerucuh, tongkang, tiada terhisabkan lagi banyaknya."</ref> Armada tersebut melewati [[Pulau Bintan]], dari sana berita tersebut menyebar ke Singapura. Para pembela segera mengumpulkan 400 kapal perang untuk menghadapi penyerbuan tersebut. Kedua belah pihak bentrok di pantai Singapura dalam pertempuran yang berlangsung selama tiga hari tiga malam. Banyak yang terbunuh di kedua belah pihak dan pada malam hari ketiga, armada Majapahit diusir kembali ke kapal mereka.<ref>{{harvnb|Leyden|1821|p=53}}</ref>{{sfn|Ahmad|1979|p=47}}{{sfn|Keng|Ismail|1998|pp=94-95}}