Hasyiah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Amrullah SE (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Amrullah SE (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Beberapa kitab yang ditulis dengan jenis hasyiah, yaitu Hasyiah Ibn ‘Abidin yang disebut juga Rad al-Mukhtar, ditulis Muhammad Amin Ibn Umar Ibn ‘Abidin, seorang ulama mazhab Hanafi. Kitab hasyiah ini merupakan komentar terhadap kitab ad-Dur al-Mukhtar yang dikarang al-Haskafiyy. Kitab ini juga merupakan kitab hasyiah yang agak panjang sehingga menyerupai syarah.
Contoh lain, Hasyiah al-Syarqawiy yang ditulis Abdullah Ibn Hijaziyy Ibn Ibrahim asy-Syarqawiyy ulama mazhab Syafie. Hasyiah terhadap kitab Syarh at-Tahrir karangan Zakaria ibn Muhammad al-Ansariyy.
== Hasyiah Pertama dari Al Azhar dalam Fikih Mazhab Syafi’i ==
Kitab hasyiah fikih Syafi’i apa yang pertama kali lahir di lingkungan Al-Azhar?
Syekh Syihabuddin Al-Burullusi (wafat tahun 957 Hijriyah) yang populer dengan nama ‘Amirah, salah satu di antara yang pertama menulis hasyiah dalam fikih Syafi’i, yaitu ''Hasyiah 'ala Syarh Al-Mahalli 'ala Minhaj Ath-Thalibin''. Ulama sezaman yang juga menulis hasyiah dalam fikih Syafi’i adalah Syekh Syihabuddin Ahmad Ar-Ramli (w. 957 H) yang memiliki ''Hasyiah 'ala Syarh Asna Al-Mathalib 'ala Matn Ar-Raudh Ath-Thalib.'' Ada pula Syekh Abulhasan Al-Bakri (w. 952 H) yang memiliki ''Hasyiah 'ala Syarh Al-Mahalli 'ala Minhaj Ath-Thalibin''. Kitab ketiga terbit belakangan. Ketiganya merupakan pemuka ulama mazhab Syafi’i di Al-Azhar.<ref>{{Cite web|last=Ahmad|first=Munawar|date=2023-12-16|title=Mengenal Kitab Hasyiah Pertama dari Al-Azhar dalam Disiplin Ilmu Fikih Mazhab Syafi’i|url=https://tawazun.id/mengenal-kitab-hasyiah-pertama-dari-al-azhar-dalam-disiplin-ilmu-fikih-mazhab-syafii/|website=Tawazun|access-date=2024-12-12}}</ref>
Di samping memiliki ''Hasyiyah 'ala Syarh Al-Mahalli'', Syekh ‘Amirah juga memiliki ''Hasyiah 'ala Fath Al-Wahhab 'ala Manhaj Ath-Thullab'' karya Syekh Zakariyya Al-Anshari. Demikian juga Syekh Syihabuddin Ar-Ramli, memiliki ''Hasyiah 'ala Tuhfah Ath-Thullab 'ala Matn At-Tahrir'' karya Syekh Zakariyya Al-Anshari. Kedua kitab ini belum terbit dan masih berupa manuskrip yang tersimpan di Perpustakaan Umum Al-Azhar.
Dalam kitab ''Jami’u Asy-Syuruh wa Al-Hawasyi,'' Abdullah Al-Habsyi menyebut bahwa guru mereka bertiga, yaitu Syekh Zakariyya Al-Anshari (w. 926 H) memiliki karangan berupa hasyiah atas ''Syarh'' ''An-Nahjah Al-Mardhiyyah'' ''<nowiki/>'ala Al-Bahjah Al-Wardiyyah'' karya Syekh Waliyuddin Al-‘Iraqi (w. 826 H). Syekh Syarafuddin Al-Munawi (w. 871 H) yang merupakan guru Syekh Zakariyya Al-Anshari, juga menulis hasyiah atas kitab syarah tersebut. Syekh Syarafuddin Al-Munawi ini merupakan murid dari Syekh Waliyuddin Al-‘Iraqi, pemilik kitab syarah yang tersebut di atas.
Syekh Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H) merupakan ulama semasa Syekh Zakariyya Al-Anshari dan sama-sama berguru kepada Syekh Syarafuddin Al-Munawi juga memiliki kitab fikih yang membawa nama hasyiah. Kitab tersebut berjudul ''Al-Azhaar Al-Ghadhdhah fi Hawasyi Ar-Raudhah''. Memang kitab ''Raudhah Ath-Thalibin'' karya Imam An-Nawawi banyak mendapat penjelas. Kitab penjelasnya membawa nama Hasyiyah atau Hawasyi. Padahal kitab penjelas tersebut tidak lahir dari kitab Syarah ''Raudhah Ath-Thalibin''.
== Rujukan ==
|