Konstitusi Singapura: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pembuatan Halaman Baru tentang Konstitusi Singapura |
Penambahan dan merapikan sumber referensi di beberapa paragraf |
||
Baris 1:
'''Konstitusi Republik Singapura''' adalah hukum tertinggi [[Singapura]]. Sebagai [[Konstitusi|Konstitusi tertulis]], teks yang mulai berlaku pada tanggal 9 Agustus 1965 berasal dari Konstitusi Negara Singapura tahun 1963, ketentuan [[Konstitusi Malaysia|Konstitusi Federal Malaysia]] yang diberlakukan di Singapura melalui ''Republic of Singapore Independence Act 1965'' (No. 9 of 1965, 1985 Rev. Ed.) , dan Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura itu sendiri. Naskah Konstitusi merupakan salah satu sumber [[Hukum tata negara|hukum ketatanegaraan]] yang mengikat secara hukum di Singapura, sumber lainnya adalah [[Sources of Singapore law#Judicial precedents|interpretasi yudisial]] atas Konstitusi dan beberapa undang-undang lainnya. Sumber yang tidak mengikat adalah pengaruh terhadap hukum ketatanegaraan seperti [[Constitutional convention (political custom)|konvensi ketatanegaraan]], dan [[Hukum internasional|hukum publik internasional]].<ref name=":0">The Constitution of Singapore – The Law Society of Singapore, The Law Society of Singapore, diakses pada 12 Desember 2024.</ref>
== Latar belakang ==
Setelah pemisahan Singapura dari Malaya pada 9 Agustus 1965, Konstitusi darurat untuk negara Singapura yang baru merdeka disahkan pada 22 Desember 1965, yang terdiri dari tiga dokumen terpisah: (a) Konstitusi Negara Singapura 1963; (b) Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura 1965; dan (c) bagian dari Konstitusi Federal Malaysia yang diimpor melalui Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura (secara kolektif disebut sebagai 'Konstitusi Singapura'). Pada tahun 1980, Jaksa Agung Singapura mengeluarkan Cetak Ulang dari Konstitusi Singapura, menggabungkan semua amandemen yang telah dibuat hingga 31 Maret 1980 menjadi satu dokumen komposit tunggal untuk pertama kalinya dalam sejarah.<ref name=":0" />
Baris 17 ⟶ 18:
[[Kekuasaan kehakiman di Malaysia|Peradilan Malaysia]] telah membedakan antara pelaksanaan "kekuasaan konstituen" dan "kekuasaan legislatif" oleh Parlemen. Apabila DPR mengubah Undang-Undang Dasar dengan menggunakan kekuasaan konstituante, maka Undang-Undang tentang perubahan tersebut tidak dapat digugat karena dianggap tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar. Posisi Singapura tidak jelas karena masalah ini belum diajukan ke pengadilan. Namun, dapat dikatakan bahwa mereka cenderung menerapkan posisi Malaysia karena ketentuan yang relevan dalam [[Konstitusi Malaysia]] dan Konstitusi Singapura bersifat [[In pari materia|''pari materia'']] satu sama lain. Selain itu, Pengadilan Tinggi telah menolak doktrin [[Basic structure doctrine|struktur dasar]] atau fitur dasar yang dikembangkan oleh [[Mahkamah Agung India]], yang berarti bahwa Parlemen tidak dihalangi untuk mengubah atau mencabut ketentuan apa pun dalam Konstitusi, bahkan yang dianggap dasar.
== '''Sumber dan
[[Konstitusionalisme]] digambarkan sebagai sesuatu yang "berkaitan dengan pembatasan pemerintahan yang represif dan menjaga kebebasan individu sambil mempertahankan ruang untuk menjalankan kekuasaan pemerintahan yang sah".<ref>{{Cite book|last=J. O'Neill|first=Timothy|date=1988|title=Liberal Constitutionalism & Bureaucratic Discretion|work=Polity|volume=20|pages=371–393 at 371|doi=10.2307/3234868|hdl=11214/173|jstor=3234868|url-status=live|hdl-access=free|issue=3}}</ref> [[Konstitusi]] dapat diartikan sebagai keputusan [[Organic law|hukum dasar dan organik]] suatu negara atau bangsa yang menetapkan konsep, karakter, dan organisasi pemerintahannya, serta menentukan sejauh mana kekuasaan kedaulatan dan cara pelaksanaannya", atau undang-undang khusus yang memuat ketentuan-ketentuan yang mendukung tujuan tersebut.<ref>{{citation|contribution=constitution|editor=Bryan A. Garner|editor-link=Bryan A. Garner|title=Black's Law Dictionary|edition=7th|location=St. Paul, Minn.|publisher=[[West (publisher)|West]]|year=1999|page=[https://archive.org/details/blackslawdiction07edunse/page/306 306]|isbn=978-0-314-24130-6|title-link=Black's Law Dictionary}}.</ref> Dalam artikel ini, istilah ''konstitusi'' (''constitution'' dengan huruf ''c'' kecil) merujuk pada kumpulan aturan hukum yang memiliki efek konstitusional di [[Singapura]], sedangkan ''Konstitusi'' (''Constitution'' dengan huruf ''C'' besar) merujuk pada [[Sources of Singapore law#Statutes|undang-undang]] utama yang memuat aturan konstitusional.
Di Singapura, sumber [[Hukum tata negara|hukum ketatanegaraan]] dapat dikelompokkan menjadi dua kategori: yang mengikat secara hukum dan yang tidak. Sumber yang mengikat secara hukum meliputi teks Konstitusi, [[Sources of Singapore law#Judicial precedents|interpretasi yudisial]] terhadap Konstitusi, dan undang-undang lainnya. Sumber yang tidak mengikat adalah pengaruh-pengaruh terhadap hukum ketatanegaraan seperti [[Soft law|hukum lunak]], [[Constitutional convention (political custom)|konvensi ketatanegaraan]], dan [[Hukum internasional|hukum publik internasional]] .<ref>Thio, ''Treatise'', pp. 65–93.</ref>
== '''Konstitusi Negara Singapura 1963 dan pendahulunya''' ==▼
'''Konstitusi sebagai sumber yang mengikat secara hukum'''▼
Singapura memiliki [[Konstitusi|konstitusi tertulis]] . Naskah Konstitusi Singapura yang berlaku sejak 9 Agustus 1965 merupakan gabungan ketentuan-ketentuan yang diambil dari tiga undang-undang: Konstitusi Negara Singapura tahun 1963<ref name=":1">Constitution of the State of Singapore 1963 in the Sabah, Sarawak and Singapore (State Constitutions) Order in Council 1963 ([[:en:Statutory_Instrument_(UK)|S.I.]] 1963 No. 1493, UK; reprinted as ''Gazette'' Notification (G.N.) Sp. No. S 1/1963), which was enacted under the [[:en:Malaysia_Act_1963|Malaysia Act 1963]] ([[:en:File:Malaysia_Act_1963.pdf|1963 c. 35]], UK), s. 4.</ref>, [[Konstitusi Malaysia|Konstitusi Federal Malaysia]]<ref>Originally the Federal Constitution Ordinance 1957 (No. 55 of 1957, Malaysia), and now the {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140824222649/http://www.agc.gov.my/images/Personalisation/Buss/pdf/Federal%20Consti%20(BI%20text).pdf|date=24 August 2014}}, archived from [http://www.agc.gov.my/images/Personalisation/Buss/pdf/Federal%20Consti%20%28BI%20text%29.pdf the original] on 1 December 2012.</ref> yang diberlakukan di Singapura melalui Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura tahun 1965,<ref>{{Singapore legislation|title=Republic of Singapore Independence Act|ed=1985}} ("RSIA"), s. 6.</ref> dan Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura itu sendiri. Hal ini memberikan negara yang baru merdeka tersebut sebuah konstitusi yang dapat digunakan dalam waktu singkat.<ref>{{citation|author=Kevin Tan Yew Lee|title=The Evolution of Singapore's Modern Constitution: Developments from 1945 to the Present Day|url=http://journalsonline.academypublishing.org.sg/Journals/Singapore-Academy-of-Law-Journal/e-Archive/ctl/eFirstSALPDFJournalView/mid/495/ArticleId/1046/Citation/JournalsOnlinePDF|archive-url=https://web.archive.org/web/20180927161508/http://journalsonline.academypublishing.org.sg/Journals/Singapore-Academy-of-Law-Journal/e-Archive/ctl/eFirstSALPDFJournalView/mid/495/ArticleId/1046/Citation/JournalsOnlinePDF|archive-date=27 September 2018|journal=[[Singapore Academy of Law|Singapore Academy of Law Journal]]|year=1989|volume=1|pages=1–28 at 17}}.</ref>▼
▲'''Konstitusi Negara Singapura 1963 dan pendahulunya'''
Sejak Singapura didirikan sebagai [[Faktori (pos perdagangan)|pabrik]] atau pos perdagangan [[Perusahaan Hindia Timur Britania Raya|Perusahaan Hindia Timur]] pada tahun 1819, sejumlah undang-undang yang berstatus konstitusional telah berlaku di sana. Singapura menjadi bagian dari [[Negeri-Negeri Selat|Straits Settlements]] pada tahun 1867, yang diberikan konstitusi [[Koloni kerajaan|kolonial]] melalui [[surat paten]] tertanggal 4 Februari 1867 yang membentuk [[Legislative Council of the Straits Settlements|Dewan Legislatif Straits Settlements]] . Surat paten selanjutnya tertanggal 17 November 1877 membentuk [[Executive Council (Commonwealth countries)|dewan eksekutif]] dan memberi wewenang kepada [[List of British Governors of the Straits Settlements|Gubernur]] untuk menunjuk hakim. Setelah itu, sejumlah instrumen hukum lainnya dikeluarkan untuk menyederhanakan struktur konstitusional koloni, tetapi tidak membuat perubahan signifikan terhadap pengaturan yang ditetapkan oleh surat paten tahun 1867 dan 1877. Konstitusi terakhir dari Straits Settlements didasarkan pada surat paten tertanggal 17 Desember 1911 sebagaimana diubah oleh surat paten dan [[Royal instructions|instruksi kerajaan]] yang keduanya tertanggal 18 Agustus 1924.<ref>{{citation|author=Kevin Tan Yew Lee|title=The Evolution of Singapore's Modern Constitution: Developments from 1945 to the Present Day|url=http://journalsonline.academypublishing.org.sg/Journals/Singapore-Academy-of-Law-Journal/e-Archive/ctl/eFirstSALPDFJournalView/mid/495/ArticleId/1046/Citation/JournalsOnlinePDF|archive-url=https://web.archive.org/web/20180927161508/http://journalsonline.academypublishing.org.sg/Journals/Singapore-Academy-of-Law-Journal/e-Archive/ctl/eFirstSALPDFJournalView/mid/495/ArticleId/1046/Citation/JournalsOnlinePDF|archive-date=27 September 2018|journal=[[Singapore Academy of Law|Singapore Academy of Law Journal]]|year=1989|volume=1|pages=1–28 at 17}}.</ref>
Setelah [[Pendudukan Singapura oleh Jepang|Pendudukan Jepang]], Straits Settlements bentukan dari Kolonial Inggris dibubarkan pada tahun 1946 dan Singapura menjadi [[Koloni kerajaan|koloni Mahkota]] (''Crown Colony''). Konstitusi yang baru, ''Singapore [[Order in Council]]'' tahun 1946<ref>Singapore [[:en:Order_in_Council|Order in Council]] 1946 ([[:en:Statutory_Rules_and_Orders|S. R. & O.]], 1946, No. 462, UK), dated 27 March 1946.</ref>, membentuk dewan eksekutif dan [[Legislative Council of Singapore|dewan legislatif]] yang untuk pertama kalinya, memiliki sejumlah anggota terpilih. Konstitusi mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 1948, dan pemilihan umum legislatif pertama di Singapura diadakan pada tanggal 20 Maret 1948. Pada tahun 1953, sebuah komisi konstitusional yang dipimpin oleh Sir [[George William Rendel|George Rendel]] dibentuk untuk merekomendasikan perubahan lebih lanjut dalam sistem konstitusional, dengan tujuan meningkatkan partisipasi yang luas dalam pemerintahan pusat dan daerah Singapura. Pemerintah Inggris menerima sebagian besar rekomendasi Komisi Rendel dalam laporannya pada bulan Februari 1954 <ref>{{citation|title=[Report of the] Constitutional Commission, Singapore [Chairman: George Rendel]|location=Singapore|publisher=Printed by the Government Printer|year=1954|oclc=63847297}}.</ref> dan menerapkannya melalui ''Singapore Colony Order'' di ''Council'' 1955<ref>Singapore Colony Order in Council 1955 (S.I. 1955 No. 187, UK).</ref>, yang dikenal dengan nama Konstitusi Rendel. Meskipun [[Legislative Assembly of Singapore|Majelis Legislatif]] yang baru sebagian besar merupakan badan yang dipilih, administrasi kolonial tetap memiliki kewenangan atas administrasi, keuangan, keamanan dalam negeri dan hukum.<ref>Tan, pp. 42–46.</ref>
Tahap berikutnya dalam pengembangan konstitusional Singapura adalah transformasinya dari sebuah koloni menjadi negara pemerintahan sendiri di bawah [[Imperium Britania Raya]]. Hal ini dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Dasar Singapura (Konstitusi) ''Order in Council'' 1958<ref>Singapore (Constitution) Order in Council 1958 (S.I. 1958 No. 156, UK). See {{citation|author=Kevin Y[ew] L[ee] Tan|title=Singapore's 1958 Constitution: Fifty Fascinating Facts from Fifty Years|url=http://v1.lawgazette.com.sg/2008-11/feature1.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304002518/http://www.lawgazette.com.sg/2008-11/feature1.htm|archive-date=4 March 2016|magazine=Singapore Law Gazette|date=November 2008}}.</ref>, yang menciptakan posisi [[Yang di-Pertuan Negara]] sebagai kepala negara, seorang [[Perdana Menteri Singapura|perdana menteri]] sebagai kepala pemerintahan, dan Majelis Legislatif yang dipilih secara keseluruhan dengan 51 anggota. Selanjutnya, berdasarkan [[Perjanjian Malaysia]] tahun 1963 (''Malaysia Agreement 1963''), Singapura bergabung dengan [[Malaysia|Federasi Malaysia]], menjadi salah satu [[Negara bagian dan wilayah federal di Malaysia|negara bagiannya]] dan lepas dari status kolonial Inggris. Singapura memiliki konstitusi negara baru berupa Konstitusi Negara Singapura 1963. <ref name=":1">Constitution of the State of Singapore 1963 in the Sabah, Sarawak and Singapore (State Constitutions) Order in Council 1963 ([[:en:Statutory_Instrument_(UK)|S.I.]] 1963 No. 1493, UK; reprinted as ''Gazette'' Notification (G.N.) Sp. No. S 1/1963), which was enacted under the [[:en:Malaysia_Act_1963|Malaysia Act 1963]] ([[:en:File:Malaysia_Act_1963.pdf|1963 c. 35]], UK), s. 4.</ref> <ref>Tan, pp. 47–50.</ref>
Ketentuan yang berkaitan dengan badan legislatif dan eksekutif pemerintah tetap sama seperti yang tercantum dalam Perintah Dewan tahun 1958. Di sisi lain, peradilan dianggap sebagai masalah federal dan tidak menjadi bagian dari Konstitusi Negara Bagian. Pada saat itu, belum ada [[Undang-undang hak asasi manusia|piagam hak asasi manusia]] dalam Konstitusi Negara Bagian tahun 1963, karena kebebasan fundamental yang terdapat dalam Bagian II Konstitusi Federal berlaku di Singapura.<ref>Tan, "The Evolution of Singapore's Modern Constitution", p. 14.</ref>
== '''Konstitusi Federal Malaysia''' ==
Ketentuan tertentu Konstitusi Singapura berasal dari Konstitusi Federal Malaysia. Hal ini dilaksanakan melalui pasal 6(1) Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura tahun 1965<ref>{{Singapore legislation|title=Republic of Singapore Independence Act|ed=1985}} ("RSIA"),
== '''Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura''' ==▼
▲Ketentuan tertentu Konstitusi Singapura berasal dari Konstitusi Federal Malaysia. Hal ini dilaksanakan melalui pasal 6(1) Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura tahun 1965, <sup>[1]</sup> yang menyatakan bahwa ketentuan-ketentuan Konstitusi Malaysia, selain yang ditetapkan dalam pasal 6(3) Undang-Undang tersebut, "akan tetap berlaku di Singapura, dengan perubahan, adaptasi, kualifikasi dan pengecualian yang diperlukan untuk menyesuaikannya dengan status kemerdekaan Singapura setelah pemisahan dari Malaysia". <sup>[2]</sup> Khususnya, kebebasan mendasar dalam Bagian II Konstitusi Federal diberlakukan di Singapura. Namun, Pasal 13 Konstitusi Federal yang mengatur [[Right to property|hak atas properti]], secara khusus dihilangkan <sup>[3]</sup> untuk memastikan konstitusionalitas [[Land Acquisition Act 1966|Undang-Undang Pengadaan Tanah tahun 1966]] <sup>[4]</sup> yang memberikan wewenang kepada [[Pemerintah Singapura|Pemerintah]] untuk [[Eminent domain|secara paksa memperoleh]] [[Lahan yasan|hak atas properti]] . <sup>[5]</sup>
Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura 1965 (RSIA)
Undang-Undang Dasar (Amandemen) Tahun 1965
▲'''Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura'''
Akan tetapi, amandemen tersebut dilakukan pada Konstitusi Negara Bagian tahun 1963; Undang-Undang amandemen tidak menyebutkan apakah amandemen tersebut berlaku untuk RSIA. Dengan demikian, meskipun Parlemen tidak pernah berupaya mengubah RSIA sejak tahun 1965, secara teoritis undang-undang tersebut dapat diubah atau bahkan [[Repeal|dicabut]] melalui mayoritas suara di Parlemen. Salah satu permasalahan yang timbul adalah meskipun RSIA dikategorikan oleh Pemerintah sebagai “dokumen konstitusional”,
▲Undang-Undang Kemerdekaan Republik Singapura 1965 (RSIA) <sup>[1]</sup> disahkan oleh [[Parlemen Singapura|Parlemen]] pada tanggal 22 Desember 1965, dan diberlakukan [[Berlaku surut|secara retrospektif]] pada tanggal 9 Agustus 1965. <sup>[2]</sup> Selain menjadikan kebebasan fundamental yang tercantum dalam Konstitusi Federal Malaysia berlaku di Singapura, RSIA juga menerima kekuasaan legislatif dan eksekutif atas Singapura, yang dilepaskan oleh Malaysia melalui Konstitusinya dan Undang-Undang Malaysia (Amandemen Singapura) tahun 1965. <sup>[3]</sup> Kekuasaan eksekutif Singapura berada di tangan [[Daftar presiden Singapura|Presiden]] dan pelaksanaannya dilakukan oleh Presiden atau [[Kabinet Singapura|Kabinet]], <sup>[4]</sup> sedangkan kekuasaan legislatif [[Yang di-Pertuan Agong|Kepala]] Negara Malaysia dan [[Parlemen Malaysia]] dalam hubungannya dengan Singapura berada di tangan Presiden dan Parlemen Singapura. <sup>[5]</sup> Lebih jauh lagi, RSIA memberikan kewenangan kepada Presiden untuk “melakukan perubahan-perubahan dalam peraturan perundang-undangan tertulis yang menurut pendapatnya diperlukan atau bijaksana sebagai akibat berlakunya Undang-Undang ini dan sebagai akibat kemerdekaan Singapura setelah pemisahan diri dari Malaysia”. <sup>[6]</sup> Kekuasaan ini berlangsung dari tahun 1965 hingga 1968. <sup>[7]</sup>
Untuk melindungi kepentingan minoritas di Singapura yang baru merdeka<ref>{{citation|title=Report of the Constitutional Commission 1966 [chairman: Wee Chong Jin]|url=https://www.academia.edu/1744716|archive-url=https://web.archive.org/web/20180927160830/https://www.academia.edu/1744716/1966_Constitutional_Commission_Report_Singapore_|archive-date=27 September 2018|location=Singapore|publisher=Government Printer|year=1966|oclc=51640681|last1=张黎衍|first1=Li-ann Thio}}, para. 1 (terms of reference).</ref> dan membendung ancaman [[Komunisme|komunis]] pada saat itu<ref>{{citation|author=Li-ann Thio|author-link=Thio Li-ann|chapter=The Passage of a Generation: Revisiting the Report of the 1966 Constitutional Commission|editor1=Li-ann Thio|editor2=Kevin Y[ew] L[ee] Tan|title=Evolution of a Revolution: Forty Years of the Singapore Constitution|location=London, England; New York, NY|publisher=[[Routledge|Routledge-Cavendish]]|year=2009|pages=7–49 at 11|isbn=978-0-415-43862-9}}</ref>, sebuah komisi konstitusi yang diketuai oleh [[Ketua Mahkamah Agung Singapura|Ketua Mahkamah Agung]] [[Wee Chong Jin]] dibentuk pada tahun 1966 untuk meninjau Konstitusi Negara tahun 1963. Dalam laporannya,<ref>{{citation|title=Report of the Constitutional Commission 1966 [chairman: Wee Chong Jin]|url=https://www.academia.edu/1744716|archive-url=https://web.archive.org/web/20180927160830/https://www.academia.edu/1744716/1966_Constitutional_Commission_Report_Singapore_|archive-date=27 September 2018|location=Singapore|publisher=Government Printer|year=1966|oclc=51640681|last1=张黎衍|first1=Li-ann Thio}}, para. 1 (terms of reference).</ref> Komisi Wee memberikan rekomendasi mengenai dua bidang luas – [[Filsafat politik|filsafat dan prinsip politik]], dan berbagai lembaga pemerintahan. Banyak, namun tidak semua, rekomendasi diadopsi oleh Parlemen.<ref>Thio, "The Passage of a Generation", pp. 12–14.</ref>
▲Undang-Undang Dasar (Amandemen) Tahun 1965, <sup>[1]</sup> yang diundangkan pada hari yang sama dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1965 dan mulai berlaku pada tanggal 9 Agustus 1965, menjadikan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1963 dapat diamandemen dengan suara terbanyak – yaitu lebih dari 50% – dari seluruh [[Parlemen Singapura|Anggota DPR]] pada pembacaan [[Reading (legislature)#Second reading|kedua]] dan [[Reading (legislature)#Third reading|ketiga]] [[rancangan undang-undang]] amandemen konstitusi. Persyaratan mayoritas dua pertiga untuk amandemen baru dipulihkan pada tahun 1979. <sup>[2]</sup> Pembenaran atas pembalikan tersebut diberikan oleh [[Kementerian Hukum (Singapura)|Menteri Hukum]], [[Edmund W. Barker|EW Barker]], adalah bahwa "[semua amandemen konsekuensial yang diperlukan oleh kemajuan konstitusional kita kini telah diberlakukan". <sup>[3]</sup>
▲== '''Konstitusi sebagai sumber yang mengikat secara hukum''' ==
▲Akan tetapi, amandemen tersebut dilakukan pada Konstitusi Negara Bagian tahun 1963; Undang-Undang amandemen tidak menyebutkan apakah amandemen tersebut berlaku untuk RSIA. Dengan demikian, meskipun Parlemen tidak pernah berupaya mengubah RSIA sejak tahun 1965, secara teoritis undang-undang tersebut dapat diubah atau bahkan [[Repeal|dicabut]] melalui mayoritas suara di Parlemen. Salah satu permasalahan yang timbul adalah meskipun RSIA dikategorikan oleh Pemerintah sebagai “dokumen konstitusional”, <sup>[1]</sup> secara hukum, RSIA tampaknya bukan bagian dari Konstitusi gabungan. Pakar konstitusi Dr. Kevin Tan menyarankan agar UU ini diakui sebagai UU [[Sui generis|''sui generis'']] yang memiliki status unik. <sup>[2]</sup> Mungkin saja status RSIA serupa dengan [[New Zealand Bill of Rights Act 1990|Undang-Undang Hak Asasi Manusia Selandia Baru tahun 1990]], <sup>[3]</sup> yang juga merupakan [[Undang-undang Parlemen|Undang-Undang Parlemen]] biasa. Telah dikatakan bahwa meskipun secara teori dimungkinkan untuk mengubah atau mencabut Undang-Undang Bill of Rights dengan mayoritas suara di [[Parlemen Selandia Baru]], "pemerintah mana pun yang bermaksud untuk mencabut atau membatasi perubahan pada Undang-Undang Bill of Rights kemungkinan besar akan menghadapi kesulitan politik dan aib yang besar". <sup>[4]</sup>
▲Singapura memiliki [[Konstitusi|konstitusi tertulis]] . Naskah Konstitusi Singapura yang berlaku sejak 9 Agustus 1965 merupakan gabungan ketentuan-ketentuan yang diambil dari tiga undang-undang: Konstitusi Negara Singapura tahun 1963<ref name=":1"
== Daftar Referensi ==
|