Connie Rahakundini Bakrie: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Saya balikkan karena format artikelnya menyerupai cv Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 25:
Ayah Connie adalah Bakrie Arbie merupakan seorang ahli Nuklir Indonesia generasi kedua setelah Dr Baiquni yang berasal dari Desa [[Yosonegoro, Limboto Barat, Gorontalo]] (Kampung Jawa Tondano), dan Ibunya [[Ani Sekarningsih]] yang juga seorang penulis, ahli tarot dan fotografer kenamaan berasal dari [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]].
==
Pada Juni 2024, Dr. Connie menerima gelar Profesor dan ditunjuk sebagai Guru Besar di bidang Hubungan Internasional di Saint Petersburg State University, sebuah institusi akademik bergengsi kelas dunia dengan sejarah lebih dari 300 tahun dan 9 peraih Nobel di berbagai bidang. <ref>{{Cite web|title=History {{!}} St Petersburg University|url=https://english.spbu.ru/about/history|website=english.spbu.ru|language=ru|access-date=2024-12-13}}</ref> Ia memilih Saint Petersburg di antara tawaran dari universitas lainnya di Rusia, termasuk Moskow dan Kazan. <ref>{{Citation|title=Prof. Connie: Gibran Sebaiknya Mengundurkan Diri. Indonesia Hadapi Tantangan Global {{!}} #SPEAKUP|url=https://www.youtube.com/watch?si=TUSelIAG3h2uGeew&v=r3vUeMmbiVw&feature=youtu.be|date=2024-10-17|accessdate=2024-12-13|last=Abraham Samad SPEAK UP}}</ref>
Peran aktifnya di Valdai Discussion Club sejak 2022 memperkuat posisinya dalam hubungan internasional. Valdai melibatkan komunitas ilmiah dari lebih dari 71 negara dan menjadi forum penting dalam kebijakan luar negeri Rusia.<ref>{{Cite journal|date=2024-11-10|title=Valdai Discussion Club|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Valdai_Discussion_Club|journal=Wikipedia|language=en}}</ref> Connie adalah satu-satunya ilmuwan Indonesia yang pernah berbicara langsung dalam forum ini di hadapan Presiden Rusia.<ref>{{Cite web|title=Indonesia – Russia: From the Past to the Future, History and Prospects|url=https://valdaiclub.com/events/announcements/indonesia-russia-from-the-past-to-the-future-history-and-prospects/|website=Valdai Club|access-date=2024-12-13}}</ref>
Ia juga memfasilitasi kolaborasi antara pelaku usaha dan perbankan Indonesia dengan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, serta menjalin kemitraan antara Saint Petersburg State University dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Keterlibatan akademisnya sebelum berlabuh di Rusia, Profesor Connie berperan aktif dalam meningkatkan peran dan postur militer Indonesia di berbagai forum dan lembaga kajian pertahanan internasional, meliputi :
- National Defense University (NDU), Washington DC (AS)
- The East West Center, Washington DC (AS)
- ASEM-EU Regional Architecture, Brussels (Belgia)
- Geneva Centre for Security Policy, Geneva (Swiss)
- Institute of National Security Studies, Tel Aviv (Israel)
Sebagai mantan senior researcher di INSS, Profesor Connie kerap mendapat sorotan, lantaran.kritikus menilai hubungan dirinya dengan Israel, dianggap bertentangan dengan sikap tegas Indonesia dalam mendukung kedaulatan Palestina.
Kiprahnya yang luas di internasional, tak lepas dari pengalaman panjangnya pada berbagai lembaga pendidikan dan kajian khusus bidang pertahanan di berbagai negara, meliputi : <ref>{{Cite web|title=Sosok Connie Bakrie, Pengamat Militer Jadi Trending Topic usai Kembali 'Senggol' Prabowo|url=https://www.suara.com/news/2024/02/12/100312/sosok-connie-bakrie-pengamat-militer-jadi-trending-topic-usai-kembali-senggol-prabowo|website=suara.com|language=id|access-date=2024-12-13}}</ref>
- Asia Pacific Centre for Security Studies, Honolulu (AS).
- Fu Xi Kang War Academy, Republic of China / Taiwan
- Chevening Executive Program for Democracy and Security at Birmingham University, England (UK).
- NISCSS, National Institute for South China Sea Studies, Jiangdong, China
- MIT Boston, United States dalam Future Leaders Programme
Kiprahnya yang mentereng di dunia internasional, sempat membuat dirinya dituduh sebagai Agen Intelijen Israel (Mossad), dan kemudian kedekatannya dengan Kremlin membuat dirinya dituduh sebagai Agen Intelijen Rusia (KGB / FSB). Profesor Connie merespons tuduhan tidak berdasar ini dengan humor intelektual : "Jika seseorang membiarkan dirinya dituduh sebagai Agen Mossad dan Agen KGB, maka kemungkinan besar orang itu adalah Agen MI6 (Inggris) atau Agen CIA (AS)," kelakar Profesor Connie pada podcast milik Mantan Ketua KPK Abraham Samad. <ref>{{Citation|title=Prof. Connie: Gibran Sebaiknya Mengundurkan Diri. Indonesia Hadapi Tantangan Global {{!}} #SPEAKUP|url=https://www.youtube.com/watch?si=TUSelIAG3h2uGeew.&v=r3vUeMmbiVw&feature=youtu.be|date=2024-10-17|accessdate=2024-12-13|last=Abraham Samad SPEAK UP}}</ref>
== Riwayat Pendidikan ==
|