Perasaan (Buddhisme): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
merapikan
Faredoka (bicara | kontrib)
merapikan
Baris 2:
{{Buddhisme|dhamma}}
{{Nidana|float=right}}
Dalam [[Buddhisme]], '''perasaan''' ([[Bahasa Pali|Pāli]] dan [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: '''''vedanā''''' वेदना) mengacu pada perasaan<ref>Generally, ''vedanā'' is considered to ''not'' include full-blown "emotions." See the section [[Vedanā#"Feeling," not "emotion"|"Feeling," not "emotion"]] below.</ref> atau sensasi<ref>SeeLihat, for instancemisalnya, Rhys Davids & Stede (1921-25), phlm. 648, entryentri foruntuk "Vedanā" (retrieveddiakses 2008-01-09 from thedari "University of Chicago" atdi http://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.3:1:2277.pali), whichyang initiallyawalnya definesmendefinisikan thiskata Pali wordini simplysecara assederhana sebagai "perasaan (''feeling''), sensasi (''sensation'')."</ref> menyenangkan, tidak menyenangkan, dan netral yang terjadi ketika [[Landasan indra|organ indra]] internal seseorang [[Kontak (Buddhisme)|berkontak]] dengan objek indra eksternal dan [[Kesadaran (Buddhisme)|kesadaran]] terkait. ''Vedanā'' diidentifikasikan sebagai [[Valensi (psikologi)|valensi]] atau "''hedonic tone''" dalam psikologi.
 
Perasan diidentifikasi dalam ajaran Buddha sebagai berikut:
Baris 19:
Bhikkhu Bodhi menyatakan:
 
: Perasaan adalah [[faktor mental]] yang merasakan objek. Ini adalah mode afektif ketika objek dialami. Kata Pali ''vedanā'' tidak menandakan emosi (yang nampaknya merupakan fenomena kompleks yang melibatkan berbagai faktor mental yang menyertainya), namun kualitas [[Afektivitas|afektif]] semata dari sebuah pengalaman, yang bisa menyenangkan, menyakitkan, atau netral....<ref name="bodhi1">{{Cite book|last=Bodhi|first=Bhikkhu|date=6 November 2012|url=https://books.google.com/books?id=ACrogsyJmoAC&q=Vedan%C4%81|title=Bhikkhu Bodhi (2003), phlm. 80|isbn=9781938754241}}</ref>
 
[[Nina van Gorkom]] menyatakan:
Baris 36:
: Apakah ciri khusus ''vedanā'' yang mutlak? Yaitu untuk mengalami. Dengan kata lain, dalam pengalaman apapun, apa yang kita alami adalah kematangan individu dalam setiap tindakan positif atau negatif sebagai hasil akhirnya.<ref name="g12">Guenther (1975), Kindle Locations 329-331.</ref>
 
Mipham Rinpoche menyatakan:<ref name="eric12">Kunsang (2004), phlm. 21.</ref>
 
: Perasaan/sensasi diartikan sebagai kesan.
Baris 55:
Bhikkhu Bodhi menulis:
 
: “Kata Pali ''vedanā'' tidak menandakan emosi (yang nampaknya adalah sebuah fenomena kompleks yang melibatkan berbagai faktor mental yang menyertainya), namun kualitas [[Afektivitas|afektif]] semata dari sebuah pengalaman, yang bisa menyenangkan, menyakitkan, atau netral.”<ref name="bodhi1">{{Cite book|last=Bodhi|first=Bhikkhu|date=6 November 2012|url=https://books.google.com/books?id=ACrogsyJmoAC&q=Vedan%C4%81|title=Bhikkhu Bodhi (2003), p. 80|isbn=9781938754241}}<cite class="citation book cs1" data-ve-ignore="true" id="CITEREFBodhi2012">Bodhi, Bhikkhu (6 November 2012). [https://books.google.com/books?id=ACrogsyJmoAC&q=Vedan%C4%81 ''Bhikkhu Bodhi (2003), p. 80'']. [[ISBN]]&nbsp;[[Special:BookSources/9781938754241|<bdi>9781938754241</bdi>]].</cite></ref>
 
Chögyam Trungpa Rinpoche menulis:
: "Dalam kasus [yakni dalam ajaran Buddha] 'perasaan' bukanlah pengertian perasaan yang biasa kita pahami. Perasaan ini bukanlah perasaan yang kita anggap serius, seperti, misalnya, ketika kita berkata, 'Dia menyakiti perasaanku.' Perasaan seperti ini yang kita anggap serius termasuk dalam [[Gugusan (Buddhisme)|''skandha'']] keempat dan kelima dari ''[[saṅkhāra]]'' dan [[Kesadaran (Buddhisme)|kesadaran]] ."<ref>Trungpa (2001), phlm. 32.</ref>
== Atribut ==
Secara umum, [[Tripitaka Pali]] menguraikan ''vedanā'' dalam tiga "jenis" dan enam "jenis." Beberapa diskursus (''sutta'') membahas pencacahan alternatif yang mencakup hingga 108 jenis.
Baris 86 ⟶ 87:
:* 18 macam: penjelajahan dari tiga macam perasaan mental yang disebutkan di atas (perasaan mental yang menyenangkan, perasaan mental yang menyakitkan, perasaan tenang) masing-masing dalam konteks dari keenam indra yang disebutkan di atas
:* 36 macam: 18 macam perasaan yang disebutkan sebelumnya untuk [[Perumah tangga (Buddhisme)|kepala rumah tangga]] dan 18 macam perasaan yang disebutkan sebelumnya untuk orang yang meninggalkan keduniawian.
:* 108 macam: 36 macam yang disebutkan tadi untuk masa lalu, masa kini, dan masa depan<ref>Two virtually identical discourses that simply ''allude'' to the various number of vedana are MN 59 [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.059.than.html (Thanissaro, 2005b)] and SN 36.19 [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn36/sn36.019.than.html (Thanissaro, 2005c).] These different kinds of vedana are spelled out in SN 36.22 [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn36/sn36.022.than.html (Thanissaro, 2005a).] SeeLihat alsojuga Hamilton (2001), pphlm. 43-6.</ref>
 
Dalam [[Sastra Pali|kepustakaan Pali]] yang lebih luas, dari pencacahan di atas, kitab [[Visuddhimagga]] pasca-kanonis menyoroti lima jenis ''vedanā'': kesenangan fisik (''sukha''); ketidaksenangan fisik (''dukkha''); kesenangan batiniah (''somanassa''); ketidaksenangan batiniah (''domanassa''); dan, ketenangan (''upekkhā'').<ref>Vism. 461 (Rhys Davids & Stede, 1921-25, phlm. 648, [https://dsal.uchicago.edu/cgi-bin/philologic/getobject.pl?c.3:1:2277.pali entry for "Vedanā."]; see this entry also regarding the distinction between "modes" and "types."</ref>
 
== Kerangka kerja kanonis ==
Baris 114 ⟶ 115:
Setiap jenis ''vedanā'' disertai oleh kecenderungan atau obsesi yang mendasarinya (''[[anusaya]]''). Kecenderungan yang mendasari ''vedanā'' yang menyenangkan adalah kecenderungan ke arah [[Nafsu kehausan (Buddhisme)|nafsu]], untuk ''vedanā'' yang tidak menyenangkan, kecenderungan ke arah [[Kebencian (Buddhisme)|kebencian]], dan untuk ''vedanā'' yang tidak menyenangkan maupun tidak menyenangkan, kecenderunganya ke arah [[Ketidaktahuan (Buddhisme)|ketidaktahuan]].<ref>''Chachakka Sutta'' ("Six Sets of Six," [[Majjhima Nikāya|MN]] 148). See for instance, the following statement attributed to the Buddha [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.148.than.html (trans. Thanissaro, 1998)]:</ref>
 
Dalam Tripitaka Pali, disebutkan bahwa [[Meditasi (Buddhisme)|bermeditasi]] dengan konsentrasi (''[[samādhi]]'') pada ''vedanā'' dapat menuntun pada perhatian mendalam (''sati'') dan pemahaman jernih (''[[sampajañña]]'') (lihat Tabel di sebelah kanan).<ref>[[Aṅguttara Nikāya|AN]] 4.41: for Pali, see SLTP (n.d); for English translations, see Nyanaponika & Bodhi (1999), pphlm. 88-89, Thanissaro (1997a), Upalavanna (n.d.).</ref> Dengan pengembangan ini, seseorang dapat mengalami langsung di dalam dirinya sendiri realitas [[Kefanaan|ketidakkekalan]] (''[[Ketidakkekalan (Buddhisme)|anicca]]'') dan sifat [[Kemelekatan (Buddhisme)|kemelekatan]]/keterikatan (''upādāna''). Hal ini pada akhirnya dapat mengarah pada pembebasan batin (''[[Nirwana|nibbāna]]'').
 
== Terjemahan alternatif ==