Ketertarikan akan Kemuakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AYUWADALA (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
 
== Psikologi ==
Menurut [https://lgst.wharton.upenn.edu Nina Strohminger], fitur menyenangkan dari rasa halus mungkin merupakan contoh dari apa yang disebut "[https://www.sciencedirect.com masokisme jinak]".Nina menjelaskan bahwa,:
{{blockquote| mungkin saja setiap perasaan negatif berpotensi menjadi sesuatu yang menyenangkan ketika perasaan tersebut dibiarkan dari keyakinan bahwa apa yang terjadi sebenarnya buruk,dan meninggalkan gairah fisiologis yang dengan sendirinya menggembirakan atau menarik"<ref>Affective preferencss in beningn msochism-ScienceDirect.https://wwww.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S00926623000910</ref>.}}
 
Masokisme jinak merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan pencarian kenikmatan dari pengalaman yang umumnya tidak menyenangkan yang secara fisik ditafsirkan sebagai sesuatu yang menjijikkan (Rozin et al.,2013.
 
Siapa saja bisa menikmati semua hal yang ingin dia nikmati,namun sebagian orang menemukan kenikmatannya dari memaksakan tindakan merugikan pada dirinya sendiri meskipun itu sangat menyakitkan atau menjijikkan.Tindakan ini merupakan pembalikan [[Hedonisme|hedonis]], yakni mengubah ketidaksenangan menjadi kesenangan dan hal inilah yang menjadi inti dari masokisme jinak.<ref>Affective preferences in beningn masochism-ScienceDirect. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0092656623000910</ref>
Menurut Paul Rozin "kesadaran bahwa tubuh telah ditipu,dan bahwa tidak ada bahaya nyata,mengarah pada kesenangan yang berasal dari pikiran atas tubuh."<ref>Beningn Masochism:Why We Love Sad Movies, Roller Coasters, and Painful Massages https://www.theswaddle.com/beningn-masochism-wy-love-sad-movies-rollercoasters-and-painful-massages</ref>
 
== Reaksi dan kritik ==
Meskipun ilmu pengetahuan menganggap bahwa rasa muak atau jijik mungkin bisa berevolusi menjadi tameng bagi pertahanan diri dari segala perbuatan atau sikap tercela yang berpotensi membahayakan diri, misalnya [[perkawinan sedarah]] dan [[kanibalisme]] namun di sisi lain pandangan ini ditentang. Marta NussbaumIa menjelaskan bahwa "Rasa Jijik dan malu pada dasarnya bersifat hierarkis;keduanya membentuk tingkatan dan tatanan manusia. Keduanya juga secara inheren terkait dengan pembatasan kebebasan dalam bidang perilaku yang tidak merugikan.Atas kedua alasan ini saya yakin,siapa