Foto dan film panas Sukarno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
 
Joseph Burkholder Smith, pemimpin operasi CIA di Indonesia dari 1956-1958 memberi kesaksian melalui memoarnya bahwa, "Kami berhasil dengan tema ini, berita tentang hubungan gelap Soekarno muncul di media dunia, dan saat media Inggris Round Table mengusut hubungan gelap internasional, jebakan mata-mata Rusia kepada Soekarno masuk ke dalam daftar analisis mereka."<ref name=intisari/>
 
Karena ingin isu ini semakin meyakinkan, maka CIA merasa perlu membuat foto dan video porno dengan mencari pemeran mirip Sukarno, yang kemudian dipakaikan topeng agar mukanya mirip. Film ini diproduseri Robert Maheu and Howard Hughes.<ref name=lostmedia/> Namun pada akhirnya film yang berjudul "Happy Days" itu tidak pernah dirilis, karena dianggap Sukarno tidak terlalu peduli, bahkan malah cenerung bangga, bila dia bisa menampilkan dirinya sebagai penakluk wanita. Budaya Indonesia sendiri cukup permisif terhadap karakter pria yang mempunyai banyak pasangan.<ref name=intisari/>