Berita palsu di Myanmar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyebaran: menambahkan konten dan rujukan
menambahkan konten dan rujukan
Baris 1:
'''Berita palsu di Myanmar''' tidak diberi [[definisi]] yang jelas oleh Pemerintah Myanmar. Definisi [[berita palsu]] hanya dibatasi sebagai suatu [[berita]] tidak benar yang dapat menyebabkan kerugian terhadap [[keamanan nasional]], stabilitas [[politik]], dan [[reputasi]] nasional Myanmar. Penyebaran berita palsu di Myanmar didukung oleh keberadaan ''platform'' [[media sosial]] terutama pada [[Facebook]].  
{{Sedang ditulis}}
 
Dampak umum yang terjadi akibat penyebaran berita palsu di Myanmar meliputi keresahan dan kepanikan [[publik]] yang mengakibatkan perpecahan, ketidakpercayaan dan pertentangan antara berbagai [[identitas]] agama dan etnis di Myanmar. Pemerintah Myanmar berusaha menangani penyebaran berita palsu di Myanmar dengan mengadakan [[pendidikan]] tentang [[literasi informasi]] dan [[literasi media]] serta membentuk tim pemantauan media sosial yang dapat memblokir [[situs web]] penyebar berita palsu.
'''Berita palsu di Myanmar''' tidak diberi [[definisi]] yang jelas oleh Pemerintah Myanmar. Definisi [[berita palsu]] hanya dibatasi sebagai suatu [[berita]] tidak benar yang dapat menyebabkan kerugian terhadap [[keamanan nasional]], stabilitas [[politik]], dan [[reputasi]] nasional Myanmar.   
 
== Definisi ==
Baris 7:
 
== Penyebaran dan dampak ==
Penyebaran berita palsu di Myanmar didukung oleh keberadaan ''platform'' [[media sosial]].{{Sfn|Irwansyah|2024|p=65}} Salah satu ''platform'' media sosial yang menjadi sarana penyebaran berita palsu di Myanmar ialah [[Facebook]]. Penyebaran berita palsu melalui Facebook telah menghasilkan [[disinformasi]], [[misinformasi]] dan [[ujaran kebencian]] di Myanmar.{{Sfn|Irwansyah|2024|p=67}} Dampak umum yang terjadi akibat penyebaran berita palsu di Myanmar meliputi keresahan dan kepanikan [[publik]]. Pada kasus-kasus yang ekstrem, berita palsu dapat mengakibatkan terjadinya [[kekerasan]] di Myanmar.{{Sfn|Irwansyah|2024|p=65}} Berita palsu, misinformasi dan ujaran kebencian di MyanamrMyanmar menjadi penyebab utama terjadinya perpecahan, timbulnya ketidakpercayaan dan pertentangan antara berbagai [[identitas]] agama dan etnis di Myanmar.<ref>{{Cite book|last=BBC Media Action|date=April 2020|url=https://downloads.bbc.co.uk/mediaaction/pdf/research-summaries/myanmar-fake-news-youth-april2020.pdf|title=How are Young People in Myanmar Encountering Fake News and Misinformation Online?|location=London|publisher=BBC Media Action|pages=1|language=EN|url-status=live}}</ref>
 
== Penanganan ==
 
Pemerintah Myanmar melakukan pencegahan terhadap penyebaran berita palsu melalui pemberian pendidikan tentang cara mengevaluasi sumber informasi, teknik pengecekan fakta dan cara mengidentifikasi suatu berita palsu. Pendidikan tentang berita palsu diberikan oleh Pemerintah Myanmar kepada individu yang menjadi konsumen berita melalui [[literasi informasi]] dan [[literasi media]]. Pemberiann pendidikan literasi dilakukan oleh departemen-departemen yang dikelola oleh Kementerian Informasi kepada komunitas masyarakar di seluruh wilayah Myanmar. Kurikulum untuk pendidikan literasi informasi dan literasi media disediakan oleh Kantor UNESCO Myanmar.{{Sfn|Irwansyah|2024|p=65}}
=== Pendidikan tentang literasi informasi dan literasi media ===
Pemerintah Myanmar melakukan pencegahan terhadap penyebaran berita palsu melalui pemberian [[pendidikan]] tentang cara mengevaluasi sumber informasi, teknik pengecekan fakta dan cara mengidentifikasi suatu berita palsu. Pendidikan tentang berita palsu diberikan oleh Pemerintah Myanmar kepada [[individu]] yang menjadi [[konsumen]] berita melalui [[literasi informasi]] dan [[literasi media]]. PemberiannPemberian pendidikan tentang literasi informasi dan literasi media dilakukan oleh departemen-departemen yang dikelola oleh Kementerian Informasi kepada komunitas masyarakarmasyarakat di seluruh wilayah Myanmar. [[Kurikulum]] untuk pendidikan literasi informasi dan literasi media disediakan oleh Kantor UNESCO Myanmar.{{Sfn|Irwansyah|2024|p=65}}
 
=== Pemantauan media sosial ===
Pemerintah Myanmar telah membentuk tim pemantau media sosial. Fokus utama dari tim pemantau media sosial hanya pada potensi ancaman di media sosial dari negara asing, Juru Bicara Kantor Presiden Kamboja yaitu Zaw Htay, hanya menjelaskan bahwa tim pemantau media sosial hanya menangani ujaran kebencian di media sosial yang berkaitan dengan agama dan ras. Zaw Htay pada tanggal 4 September 2020 dan 4 November 2020 mengumumkan bahwa ribuan akun, halaman, dan [[grup Facebook]] telah dihapus oleh tim pemantau media sosial. Selain itu, pemblokiran telah dilakukan sedikitnya pada 230 [[situs web]] yang menerbitkan berita palsu.<ref>{{Cite book|last=Thet|first=Py|date=Juli 2023|url=https://www.ohchr.org/sites/default/files/documents/issues/religion/cfis/advocacy-hatred/subm-advocacy-hatred-based-cso-equality-myanmar-annex.pdf|title=Myanmar's Abrogated Reforms and Hate Speech Circle|publisher=Equality Myanmar|pages=17|language=EN|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==