Crayon Shinchan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Achmad Rachmani (bicara | kontrib)
top: Arsip
Achmad Rachmani (bicara | kontrib)
Baris 82:
Tingkah laku Shinchan yang unik dan tidak biasa, seperti gaya bahasanya yang tidak seharusnya diucapkan anak seusianya, kurang memerhatikan situasi, hingga salah dalam pengejaan maupun interaksinya dengan orang-orang sekitarnya menjadi pembawa kelucuan dalam komik atau anime ''Crayon Shin-chan''. Meskipun umumnya menceritakan kehidupan sehari-hari, beberapa cerita ''Crayon Shin-chan'' juga menceritakan hal-hal fiksi murni, seperti [[perjalanan waktu]] atau misteri-misteri tertentu.
 
Setiap komik atau serial animasi ''Crayon Shin-chan'' umumnya berisi satu cerita lepas pendek yang tidak berkaitan satu sama lainnya. Namun, kreatornya juga sempat memasukkan/membuat cerita mengenai beberapa peristiwa penting yang dapat dianggap saling sambung-menyambung. Seperti tentang bagaimana kelahiran Himawari, kemunculan Ai sebagai murid baru di TK Shin-chan dan kawan-kawan, romansa antara Bu Guru Matsuzaka dan dokter tulang Tokurou Gyouda, meledaknya rumah keluarga Nohara dan pindahnya mereka ke Apartemen Matazure untuk sementara, pernikahan Semashi Nohara, dan rencana keluarga Nohara membeli mobil baru. Selain itu, seiring perubahan zaman, unsur-unsur budaya modern seperti penggunaan [[telepon pintar]] juga dimasukkan dalam cerita serial ini.<ref>[https://moviewalker.jp/news/article/1080418/p2 ”しんちゃん世代”のクリエイターが語り尽くす!「クレヨンしんちゃん」への30年愛] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221012202522/https://moviewalker.jp/news/article/1080418/p2/|date=2022-10-12}}</ref>
 
Cerita ''Crayon Shin-chan'' banyak memasukkan aspek kultur dan kehidupan masyarakat Jepang, kekeluargaan, komedi, [[sarkasme]], hingga seksualitas. Hal ini membuat serial ini menjadi seakan memiliki dua sisi. Di satu sisi, tiga aspek pertama membuat ceritanya mudah diterima masyarakat [[Asia]] karena kesamaan aspek budaya. Sedangkan dua aspek terakhir inilah yang sering membawa ''Crayon Shin-chan'' ke dalam kontroversi, yang nampak dari perilaku maupun ucapan karakter Shinnosuke yang dapat dianggap di luar batas kepantasan. Salah satunya adalah perilaku ikoniknya yang sering menunjukkan [[bokong]], yang disebut "buri-buri".