'''Perang Dingin dan Penggunaan Peta oleh AS'''
Setelah Perang Dunia II, terutama selama [[Perang Dingin]], peta terus digunakan sebagai alat propaganda. Peta yang dibuat oleh para kartografer Amerika Serikat, misalnya, dimodifikasi untuk menggambarkan [[Uni Soviet]] lebih besar dari yang sebenarnya, sehingga memberi kesan bahwa negara itu lebih berbahaya Salah satu contoh paling mencolok adalah edisi ''[[Time]]'' tanggal 1 April 1946, yang menerbitkan peta berjudul "Penularan Komunis" atau ''Communist Contagion'' yang menggambarkan ancaman komunis dari Uni Soviet. Pada peta ini, kekuatan Uni Soviet digambarkan lebih besar karena pemisahan wilayah Eropa dan Asia, menciptakan kesan bahwa Uni Soviet lebih dominan. Selain itu, peta ini menggunakan warna merah terang—yang biasa diasosiasikan dengan bahaya dan komunisme—untuk mempertegas ancaman tersebut. Negara-negara tetangga dikategorikan dengan bahasa yang berhubungan dengan penyakit, seperti "dikarantina", "terinfeksi", atau "terpapar", yang menambah kesan bahwa negara-negara ini mengancam.<ref name=":0">{{Cite web|title=Communist Contagion|url=https://digital.library.cornell.edu/catalog/ss:19343314|website=digital.library.cornell.edu|language=en|access-date=2024-12-21}}</ref><ref>{{Cite book|last=Black|first=Jeremy|date=2015-11-25|url=https://www.google.co.id/books/edition/Geopolitics_and_the_Quest_for_Dominance/H3jjCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=map+entitled+%22Communist+Contagion%22+time&pg=PA178&printsec=frontcover|title=Geopolitics and the Quest for Dominance|publisher=Indiana University Press|isbn=978-0-253-01873-1|language=en}}</ref>
'''Peta Propaganda di Perang Dingin'''
== Metode ==
SkalaDalam ilmu kartografi, skala, proyeksi peta, dan simbolisasi merupakanadalah karakteristikelemen-elemen kartografiutama yang dapat diterapkan secara selektif sehingga akanuntuk mengubah sebuah peta menjadi alat propaganda. kartografiKetiga elemen ini memungkinkan kartografer untuk memanipulasi persepsi pembaca peta terhadap ruang geografis tertentu.
=== Skala dan generalisasi ===
Skala mengacu pada hubungan antara jarak di peta dan jarak sebenarnya di lapangan. Karena peta biasanya jauh lebih kecil daripada wilayah yang direpresentasikan, skala menjadi komponen penting dalam memastikan informasi geografis dapat dipahami. Untuk menjaga kejelasan peta, kartografer sering menggunakan generalisasi peta, yang menyederhanakan detail geografis sesuai dengan kebutuhan peta.Skala yang lebih kecil (misalnya, peta dunia) memaksa penggunaan generalisasi yang lebih tinggi karena lebih banyak wilayah harus dirangkum dalam ruang peta yang terbatas. Sebaliknya, peta dengan skala besar (misalnya, peta kota) dapat menyertakan lebih banyak detail. Melalui manipulasi skala dan generalisasi, peta dapat digunakan untuk menyembunyikan atau menonjolkan elemen tertentu, menciptakan narasi yang sesuai dengan tujuan propagandis.<ref name=":1">{{Cite book|last=Monmonier|first=Mark S.|date=1999|url=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Special:BookSources/9780226534213|title=How to lie with maps|location=Chicago|publisher=Univ. of Chicago Press|isbn=978-0-226-53421-3|edition=2. ed., [Nachdr.]}}</ref>[[Berkas:Lemierre_The_Voyage_of_Youth_to_the_Land_of_Happiness_1802_Cornell_CUL_PJM_1030_01.jpg|jmpl| Peta Alegoris dengan simbol navigasi Perjalanan Pemuda ke Tanah Kebahagiaan, 1802]]
[[Skala (peta)|Skala]] digunakan untuk menghubungkan jarak karena peta biasanya lebih kecil dari area yang diwakilinya. Karena perlunya skala, kartografer sering menggunakan generalisasi peta sebagai cara untuk memastikan kejelasan. Ukuran skala memengaruhi penggunaan generalisasi; skala yang lebih kecil memaksakan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.
Ada dua jenis generalisasi peta: '''geometris''' dan '''konten'''.
'''Metode generalisasi geometri''' berfokus pada perubahan bentuk atau representasi spasial elemen-elemen peta, dan meliputi beberapa teknik seperti '''seleksi''', '''penyederhanaan''', '''perpindahan''', '''penghalusan''', dan '''peningkatan'''. Teknik-teknik ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman dan mengurangi kompleksitas peta dengan mengubah elemen-elemen geometri tanpa mengubah makna atau fungsi peta secara keseluruhan.
'''Generalisasi konten''', di sisi lain, bertujuan untuk meningkatkan kejelasan tujuan atau makna peta dengan menyaring detail yang tidak relevan dengan fungsi atau tema peta. Proses ini melibatkan dua elemen penting: '''seleksi''' dan '''klasifikasi'''. '''Seleksi''' berfungsi untuk mengurangi informasi yang tidak perlu, sementara '''klasifikasi''' adalah pemilihan fitur yang relevan dan penting untuk tema peta, yang memungkinkan peta menonjolkan informasi yang paling krusial bagi pengguna.
[[Berkas:Lemierre_The_Voyage_of_Youth_to_the_Land_of_Happiness_1802_Cornell_CUL_PJM_1030_01.jpg|jmpl| Peta Alegoris dengan simbol navigasi Perjalanan Pemuda ke Tanah Kebahagiaan, 1802]]
=== Proyeksi peta ===
Proyeksi peta adalah teknik yang digunakan untuk merepresentasikan permukaan bumi yang melengkung ke dalam bidang datar dua dimensi. Proses ini penting karena bumi berbentuk [[tiga dimensi]], sehingga setiap peta datar selalu mengandung distorsi. Distorsi ini dapat memengaruhi ukuran, bentuk, jarak, atau arah suatu wilayah, yang pada akhirnya memengaruhi cara wilayah tersebut dipahami. Pemilihan jenis proyeksi sering digunakan untuk menciptakan persepsi tertentu, seperti membesar-besarkan ukuran wilayah tertentu guna menonjolkan kekuatannya atau mengecilkan wilayah lain untuk mengurangi signifikansinya.<ref name=":1" /> Contoh nyata adalah proyeksi Mercator, yang banyak digunakan tetapi dikritik karena memperbesar wilayah dekat kutub seperti Eropa dan Amerika Utara, sehingga menciptakan kesan dominasi dunia Barat. Sebagai alternatif, proyeksi Peters diperkenalkan oleh Arno Peters pada tahun 1972 dengan klaim bahwa proyeksi Mercator bersifat "etnosentris" karena mengabaikan wilayah di Selatan global. Manipulasi proyeksi ini menunjukkan bagaimana peta dapat digunakan sebagai alat untuk memengaruhi persepsi pembaca terhadap hubungan kekuasaan, ancaman, atau pentingnya suatu wilayah geografis.<ref>{{Cite journal|date=2009-01-22|title=What Is Critical Cartography and GIS?|url=https://doi.org/10.1002/9781444317411.ch4|journal=Mapping|pages=39–48|doi=10.1002/9781444317411.ch4}}</ref>
Proyeksi peta adalah metode untuk menyajikan permukaan bumi yang melengkung dan berdimensi tiga ke dalam bidang datar berdimensi dua. Proyeksi ini, meskipun mempertahankan skala tertentu, akan menyebabkan distorsi dalam bentuk, ukuran, jarak, atau arah, karena peralihan dari permukaan melengkung ke permukaan datar. Akibatnya, peta datar, meskipun skala tetap, dapat memperpanjang beberapa jarak dan memperpendek yang lain, serta mengubah skala antara satu titik dan titik lainnya.
Pemilihan proyeksi peta memengaruhi berbagai aspek peta, seperti ukuran, bentuk, jarak, dan/atau arah. Dalam konteks propaganda kartografi, proyeksi peta sering dimanfaatkan untuk menciptakan distorsi yang mendukung tujuan ideologis tertentu, misalnya dengan memperbesar area kecil atau memperkecil area besar untuk menciptakan kesan yang lebih dramatis atau menguntungkan.
Serangan Arno Peters terhadap Proyeksi Mercator pada tahun 1972 adalah contoh penting tentang bagaimana proyeksi peta dapat bersifat subjektif. Peters berargumen bahwa Proyeksi Mercator, yang sangat populer, adalah proyeksi etnosentris, karena cenderung memperbesar wilayah-wilayah di dekat kutub, seperti Eropa dan Amerika Utara, sehingga memberikan kesan dominasi atau superioritas terhadap wilayah-wilayah lain, terutama di belahan dunia selatan. Kritik ini mengangkat kesadaran akan dampak ideologis dan budaya dari pilihan proyeksi peta.
=== Simbolisasi ===
Simbolisasi adalah metode yang digunakan dalam peta untuk merepresentasikan fitur geografis, tempat, atau informasi lokasi lainnya melalui simbol visual. Simbol ini dirancang untuk membantu pembaca peta memahami elemen yang relevan dan mengabaikan yang tidak penting. Namun, simbolisasi juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan propaganda dengan cara yang subyektif. Kartografer dapat memilih simbol untuk menonjolkan elemen tertentu atau menyembunyikan informasi lain, sehingga mengubah persepsi pembaca terhadap realitas.<ref name=":1" /> Simbolisasi yang provokatif, seperti penggunaan warna merah menyala atau simbol agresif, dapat menciptakan kesan yang menyesatkan. Misalnya, selama Perang Dingin, peta sering menggambarkan negara-negara komunis dengan warna merah yang menciptakan kesan bahaya dan ancaman. Simbol roket pada peta militer juga digunakan untuk memperbesar ancaman nuklir dengan skala yang dilebih-lebihkan. Dengan demikian, simbolisasi memungkinkan pembuat peta mengontrol narasi visual, memanipulasi emosi pembaca, dan memperkuat tujuan propaganda secara efektif.<ref name=":0" />
Simbol digunakan dalam peta untuk melengkapi skala dan proyeksi peta dengan membuat fitur, tempat, dan informasi lokasi lain yang terwakili pada peta menjadi terlihat. Karena simbolisasi peta menggambarkan dan membedakan fitur dan tempat, "simbol peta berfungsi sebagai kode geografis untuk menyimpan dan mengambil data dalam kerangka geografis dua dimensi." <ref name="Monmonier 1996, p. 18" /> Simbolisasi peta memberi tahu pembaca peta apa yang relevan dan apa yang tidak. Akibatnya, pemilihan simbol dapat dilakukan secara subjektif dan dengan maksud propaganda.
== Tema sejarah ==
Pada tahun 1942, peta serupa kembali muncul dalam propaganda Vichy Prancis. Kali ini, Winston Churchill digambarkan sebagai gurita berwajah hijau, berbibir merah, dan merokok cerutu, simbolisasi dari kekuatan jahat yang berusaha menguasai Afrika dan Timur Tengah. Penggambaran ini dimaksudkan untuk mempertahankan moral warga negara Prancis di tengah perang dan untuk menggambarkan Inggris sebagai musuh yang berbahaya, serupa dengan ancaman gurita yang harus dihentikan.
== Sasaran ==
Persuasi politik sering kali menyangkut [[Persengketaan wilayah|klaim teritorial]], [[kebangsaan]], [[Nasionalisme|kebanggaan nasional]], [[Perbatasan wilayah|perbatasan]], posisi strategis, penaklukan, serangan, pergerakan pasukan, pertahanan, [[lingkup pengaruh]], ketidaksetaraan regional, dll. Tujuan propaganda kartografi adalah untuk membentuk pesan peta dengan menekankan fitur pendukung sambil menekan informasi yang bertentangan. Propaganda kartografi yang berhasil ditujukan kepada suatu audiens.
=== Kepemimpinan politik ===
Sebelum AS terlibat dalam Perang Dunia II, [[Presiden Amerika Serikat|Presiden AS]] [[Franklin Delano Roosevelt|Franklin D. Roosevelt]] memiliki peta Jerman mengenai Amerika Tengah dan Selatan yang menggambarkan semua republik Amerika Latin yang direduksi menjadi "lima negara bawahan". ... membawa seluruh benua di bawah dominasi mereka [Nazi]." <ref name="Bratzel and Rout">{{Cite journal|last=Bratzel|first=John F.|last2=Rout|first2=Leslie B.|year=1985|title=FDR and the 'Secret Map'|journal=The Wilson Quarterly|volume=9|issue=1|pages=167–173|jstor=40257685}}</ref> FDR memandang hal ini sebagai ancaman terbuka terhadap "garis hidup besar kita, [[Terusan Panama]] " dan karena itu berarti bahwa "desain Nazi tidak hanya ditujukan terhadap Amerika Selatan, tetapi juga terhadap AS." <ref name="Bratzel and Rout" /> Peta ini tidak diragukan lagi merupakan propaganda, namun target audiensnya bisa saja adalah publik Jerman atau Amerika. Peta ini pertama kali ditemukan oleh orang Inggris dan kemudian menarik perhatian FDR. Meskipun Berlin mengklaim bahwa peta tersebut [[Pemalsuan|palsu]], asal usul peta tersebut masih belum diketahui. <ref name="Bratzel and Rout" />
Beberapa peta Nazi dibuat sebagai upaya untuk mengalihkan simpati Sekutu dari negara [[Negara netral|netral]] . Peta Nazi, "A Study in Empires" membandingkan ukuran Jerman (264.300 mil persegi) dengan ukuran Kekaisaran Inggris (13.320.854 mil persegi) untuk menyatakan bahwa Jerman tidak mungkin menjadi agresor karena ukurannya jauh lebih kecil daripada negara Sekutu.
Rezim Nazi juga menggunakan peta untuk membujuk Amerika Serikat agar tetap netral selama Perang Dunia II dengan menyanjung isolasionisme dan militerisme [[Doktrin Monroe]] . "Spheres of Influence", yang diciptakan dan diterbitkan pada tahun 1941, menggunakan garis-garis tebal yang ditarik mengelilingi bagian-bagian dunia untuk mengirimkan pesan yang jelas kepada warga Amerika: tetaplah berada di belahan bumi Anda sendiri dan jangan ikut campur dalam Eropa. <ref name="Monmonier 1996, p. 107" />
=== Kepemimpinan militer ===
Propaganda kartografi dapat digunakan untuk menyesatkan musuh dan militernya dengan [[Disinformasi|mendistorsi]] peta dan informasi yang dikandungnya yang digunakan dalam perencanaan strategis militer.
Pada tahun 1958, Uni Soviet meluncurkan Kebijakan Distorsi Peta Soviet yang menyebabkan penipisan dan distorsi detail di semua peta yang tidak diklasifikasikan. <ref>{{Cite web|title=Soviet Map Distortion Policy|url=http://www.foia.cia.gov/sites/default/files/document_conversions/89801/DOC_0000498616.pdf|publisher=CIA.gov|access-date=28 October 2012}}</ref> Kemudian pada tahun 1988, kepala kartografer Uni Soviet, Viktor R. Yashchenko, mengakui bahwa peta Soviet telah dipalsukan selama hampir 50 tahun. <ref name="Keller">{{Cite news|last=Keller|first=Bill|date=September 3, 1988|title=Soviet Aide Admits Maps Were Faked for 50 Years|url=https://www.nytimes.com/1988/09/03/world/soviet-aide-admits-maps-were-faked-for-50-years.html?pagewanted=all&src=pm|work=[[The New York Times]]|access-date=28 October 2012}}</ref> Uni Soviet secara sengaja memalsukan hampir semua peta publik negara tersebut, dengan meletakkan jalan di tempat yang salah, mendistorsi batas wilayah, dan menghilangkan fitur geografis. <ref name="Keller" /> Ini adalah perintah yang dijalankan oleh polisi rahasia Soviet. Para pakar Barat mengatakan peta tersebut diubah karena ketakutan terhadap serangan udara atau operasi intelijen asing. <ref name="Keller" />
=== Referendum ===
Peta sering digunakan untuk membujuk pemilih agar memilih arah tertentu dalam referendum dan paling efektif ketika menggambarkan isu yang sangat emosional. Contoh terkini adalah peta yang dihasilkan oleh kampanye Vote Leave untuk [[Brexit]], yang bertujuan untuk meyakinkan pemilih tentang kerentanan Inggris terhadap imigrasi tak terkendali dari Timur Tengah setelah skenario peningkatan perluasan UE. Penggunaan perangkat grafis, seperti penggunaan panah merah tebal untuk menunjukkan ancaman invasi, mengomunikasikan rasa takut dan mendukung tema perebutan kembali kendali perbatasan. <ref>{{Cite journal|last=Kent|first=Alexander|date=2016|title=Political Cartography: From Bertin to Brexit|journal=The Cartographic Journal|volume=53|issue=3|pages=199–201|doi=10.1080/00087041.2016.1219059}}</ref>
=== Rakyat ===
Propaganda kartografi selama Perang Dingin sering kali membangkitkan rasa takut massa. Selama periode Perang Dingin, peta “kita” versus “mereka” dibuat untuk menekankan ancaman yang ditimbulkan oleh Uni Soviet dan sekutunya. <ref name="Walbert">{{Cite web|last=Walbert|first=David|title=Map skills and higher-order thinking|url=http://www.learnnc.org/lp/editions/mapping/6434|publisher=Learn NC|archive-url=https://archive.today/20130415072548/http://www.learnnc.org/lp/editions/mapping/6434|archive-date=2013-04-15}}</ref>
RM Chapin Jr. menciptakan peta, "Eropa Dari Moskow", pada tahun 1952. Peta ini digambar dari perspektif yang berbeda, dari Moskow yang menghadap ke arah Eropa sehingga memudahkan pembaca peta untuk membayangkan pasukan (merah) menyapu seluruh Eropa Barat. <ref name="Walbert">{{Cite web|last=Walbert|first=David|title=Map skills and higher-order thinking|url=http://www.learnnc.org/lp/editions/mapping/6434|publisher=Learn NC|archive-url=https://archive.today/20130415072548/http://www.learnnc.org/lp/editions/mapping/6434|archive-date=2013-04-15}}</ref>
=== Ruang Kelas ===
Peta ruang sekolah [[Adolf Hitler]] yang berjudul "Deutschland" pada tahun 1935 menunjukkan semua wilayah berbahasa Jerman di sekitar Jerman tanpa batas, dan mengklaimnya sebagai bagian dari [[Reich]] . Hal ini memberi kesan bahwa Reich meluas hingga ke Austria dan wilayah berbahasa Jerman di Polandia, Cekoslowakia, dan bahkan Prancis. <ref name="Barber and Harper 2010, p. 159" />
M. Tomasik menciptakan "Peta Bergambar Rusia Eropa" (yang diterbitkan di Warsawa pada tahun 1896 dan 1903) yang membangkitkan gambaran Utopia di Rusia. Peta ini ditujukan untuk dipajang di sekolah-sekolah Polandia dan dimaksudkan untuk menyentuh emosi para guru secara langsung dan (melalui mereka) menyentuh emosi mereka yang mereka ajar. Peta tersebut menggambarkan Rusia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan gagal menyebutkan [[Bencana kelaparan Rusia 1891–92|bencana kelaparan]] yang terjadi lima tahun sebelumnya (1891-5) yang mengakibatkan setengah juta orang meninggal. <ref name="Barber and Harper 2010, p. 156" /> Peta ini juga menyampaikan pesan persatuan Rusia; provinsi-provinsi di negara tersebut ditunjukkan saling terhubung oleh jaringan kereta api baru dan berkontribusi terhadap kesejahteraan negara. <ref name="Barber and Harper 2010, p. 156" />
=== Sengketa perbatasan ===
Kesalahan penafsiran batas negara yang disengaja oleh negara-negara dalam sengketa perbatasan terkadang disebut "agresi kartografi". Misalnya saja, baik Tiongkok maupun India berupaya mengatasi kurangnya perjanjian atau batas wilayah yang disepakati dalam [[Sengketa perbatasan India-Tiongkok|sengketa perbatasan Tiongkok-India]] dengan menerbitkan peta resmi yang menunjukkan batas wilayah yang melampaui wilayah kekuasaan masing-masing negara menjelang [[Perang Tiongkok–India|Perang Tiongkok-India tahun 1962.]] <ref>[http://files.osa.ceu.hu/holdings/300/8/3/text/132-2-161.shtml Open Society Archives,15 March 1961, p. ii ]{{Pranala mati|date=November 2016|fix-attempted=yes}}</ref>
Peta [[Libya]] dikeluarkan sekitar tahun 1969 yang menunjukkan [[Jalur Aouzou]], yang saat itu diperebutkan dengan [[Chad]], sebagai bagian dari Libya. Perselisihan ini, yang berujung pada perang berkepanjangan antara kedua negara, kemudian diselesaikan oleh Mahkamah Internasional pada tahun 1994 yang memberikan seluruh wilayah tersebut kepada Chad.
Dalam persiapan [[invasi Kuwait]], peta [[Irak]] dikeluarkan sekitar tahun 1990 yang menunjukkan Kuwait sebagai provinsi Irak.
Pada akhir 2012, China mulai mengeluarkan paspor yang menampilkan peta yang menunjukkan [[Aksai Chin]], bagian dari [[Arunachal Pradesh]], dan bagian yang diperdebatkan dari bagian yang diperdalih dari Laut Cina Selatan sebagai bagian dari China. Sebagai tanggapan, pejabat imigrasi di India, Vietnam, dan Filipina bereaksi dengan mengadopsi kebijakan memasukkan formulir dan peta mereka sendiri ke dalam dokumen perjalanan pengunjung Cina.<ref>{{Cite news|last=Newman|first=Scott|date=28 November 2012|title=All Over The Map: Cartography And Conflict|url=https://www.npr.org/2012/11/28/166079782/all-over-the-map-cartography-and-conflict|publisher=[[NPR]]|access-date=29 May 2020}}</ref>
== Lihat juga ==
|