Kesultanan Jailolo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rajamakawasa (bicara | kontrib)
k Sejarah Jailolo awal
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rajamakawasa (bicara | kontrib)
k Ratu Jailolo Boki Cendana
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 211:
 
== Silsilah ==
KesultananKerajaan Jailolo termasuk dalam salah satu dari ''Moloku Kie Raha'' atau empat penguasa wilayah Kepulauan Maluku. Kesultanan ini menjadi salah satu penguasa atau ''kolano'', bersama dengan Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, dan Kesultanan Bacan. Keempat penguasa kesultanan ini berasal dari garis keturunan yang sama.{{Sfn|Pudjiastuti, Titik|(2016)|p=2}}
 
Kerajaan Jailolo sebagaimana tercatat dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca awalnya diperintah oleh Ratu Jailolo bernama Boki Cendana yang dikisahkan dalam legenda Biki Sagara adalah titisan dari 4 Telur Naga "Keturunan Orang Sakti".
Silsilah ahli waris mulai dari Abdul Kadir (KATARABUMI) Sultan Jailolo ke 5 ( yang berkuasa 1496 - 1556)
 
Ratu Jailolo Boki Cendana kemudian menjadi Permaisuri Raja Loloda yang kemudian memberikan legalitas Jailolo menguasai separuh pulau Halmahera.
1. Abdul Kadir Bin Malik Badaruddin menikah tahun 1497 dengan Sarifah Binti Aburahman dan mempunyai dua orang anak yakni Abdullah Hasan dan Abdullah Husen.
 
Boki Cendana menurunkan Klan Tomagola namun Klan ini memilih bergabung dengan Ternate sebagai mitra politik untuk mengamankan wilayah Jailolo awal yang kemudian dikenal dengan Kesangajian Gamkonora.
2. Abdullah Hasan Bin Abdul Kadir menikah tahun 1533 dengan Nafisa Binti Yahya dan dikaruniai tiga orang anak yaitu Nurbaya, Nurhaya dan Abdul Manaf.
 
Pasca Klan Tomagola bergabung dengan Kesultanan Ternate, Kesultanan Jailolo pada gilirannya diperintah oleh Keturunan Syarif Ahmad Almauti yang pengaruhnya hanya sebatas pesisir Jailolo dan Sahu, sementara wilayahnya yang luas semasa Ratu Jailolo memerintah sebagiannya sudah menjadi perdikan Kerajaan Ternate seperti Gamkonora dan Moro.
3. Abdul Manaf Bin Abdullah Hasan menikah tahun 1568 dengan Jaenab Binti Wahab hingga mempunyai dua orang anak yakni Jainal Abidin dan Rabiya.
 
4. Jainal Abidin Bin Abdul Manaf menikah tahun 1622 dengan Hindun Binti Abdullah. Mempunyai anak tunggal yang bernama Abdurahman Mansur.
 
5. Abdurahman Mansur Bin Jainal Abidin menikah tahun 1655 dengan Hapsah Binti Ahmad. Memiliki dua orang anak yaitu Asma dan Aladin Gosim.
 
6. Aladin Gosim Bin Abdurahman Mansur menikah tahun 1708 dengan Memunah Binti Ibrahim. Mempunyai dua orang anak yakni Ruman dan Maulana Malik.
 
7. Maulana Malik Bin Aladin Gosim menikan tahun 1746 dengan Rabiah Binti Suaib. Memiliki seorang anak yang bernama Abdurahman Faruk.
 
8. Abdurahman Faruk Bin Maulana Malik menikah tahun 1786 dengan Saniah Binti Yusuf. Mempunyai seorang anak bernama Opa Kauna.
 
9. Opa Kauna Bin Abdurahman Faruk menikah tahun 1831 dengan Hadijah Binti Taher. Memiliki seorang anak bernama Batal.
 
10. Batal Bin Opa Kauna menikah tahun 1918 dengan Halimah Binti Kadir. Mempunyai empat orang anak yaitu Warina, Karim, Jainab dan Samad.
 
11. Karim Bin Batal menikah tahun 1941 dengan Jainab Binti Ela. Memiliki empat orang anak yakni Hawa, Dero, Boi dan Amar Ma'ruf
 
Hingga kini Sultan Jailolo adalah Amar Ma'ruf Bin Karim.
 
== Peninggalan ==