Kesultanan Bima: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BayuAjisaka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
BayuAjisaka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 81:
 
== Kehidupan Masyarakat ==
Masyarakatnya memiliki tigabeberapa sifat yang berasal dari masa awal pendirian Kerajaan Bima, yaitu sifat sabar, malu dan, takut, memegangdan tak ingkar janji. Sifat ini diwariskan oleh Sang Bima kepada kedua anaknya, yaitu Indra Jamrud dan Indra Kumala. Indra Jamrud dibekali ilmu melaut, sedangkan Indra Kumala dibekali ilmu bertani. Pengetahuan ini kemudian diajarkan kepada masyarakat Bima.{{Sfn|Sulistyo|2014|p=160}} Setelahnya, Wilayah Kesultanan Bima telah menjadi kawasan perdagangan sejak abad ke-11 M. Perannya adalah sebagai penghubung antara Kerajaan Medang di Pulau Jawa dan [[Kepulauan Maluku]]. Kerajaan Bima menjadi tempat perdagangan dan persinggahan. Hasil bumi yang diperdagangkan berupa [[soga]], [[Secang|sapang]] dan [[rotan]]. Perdagangan dilakukan di pelabuhan Bima Lawa Due dan Nanga Belo. Para pedagang juga singgah untuk mempersiapkan bekal ke [[Maluku]] berupa makanan dan air minum.{{Sfn|Sulistyo|2014|p=159}}
 
== Struktur Sosial ==