Sulawesi Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baraobor (bicara | kontrib)
Baraobor (bicara | kontrib)
 
Baris 143:
Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatra, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia.
 
Temperatur berkisar antara 25 sampai 31° Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22'° Celsius.
 
=== Flora dan Fauna ===
Sulawesi merupakan zona perbatasan unik di wilayah Asia Oceania, di mana flora dan faunanya berbeda jauh dengan flora dan fauna Asia yang terbentang di Asia dengan batas Kalimantan, juga berbeda dengan flora dan fauna Oceania yang berada di Australia hingga Papua dan Pulau Timor.
Garis maya yang membatasi zona ini disebut ''[[Garis Wallace|Wallace Line]]'', sementara kekhasan flora dan faunanya disebut ''Wallacea'', karena teori ini dikemukakan oleh Wallace seorang peneliti Inggris yang turut menemukan teori [[evolusi]] bersama [[Darwin]].
 
Sulawesi memiliki flora dan fauna tersendiri. Binatang khas pulau ini adalah anoa yang mirip kerbau, babirusa yang berbulu sedikit dan memiliki taring pada mulutnya, tersier, monyet tonkena Sulawesi, kuskus marsupial Sulawesi yang berwarna-warni yang merupakan varietas binatang berkantung serta burung maleo yang bertelur pada pasir yang panas.
Baris 200:
=== Kepolisian ===
[[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Polda Sulawesi Tengah]] membawahi 13 kabupaten/kota dengan rincian satu kepolisian resor kota (Polresta Palu), dan 11 kepolisian resor (Polres Banggai Laut masih menjadi satu dengan Polres Banggai Kepulauan).<ref>[https://web.archive.org/web/20180617090137/https://sulteng.polri.go.id/ Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah], Situs Resmi dan Struktur Polda Sulawesi Tengah.</ref>
 
 
== Demografi ==
Jumlah penduduk Sulawesi Tengah pada tahun 2010 adalah 2.831.283 jiwa, dengan kepadatan 46 jiwa/km2. Kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah adalah Kabupaten [[Parigi Moutong]] dengan jumlah penduduk 449.157 jiwa, sedangkan Kota dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Palu sebanyak 362.202 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk adalah 1,95% per tahun (2010). Sementara penduduk Provinsi Sulawesi Tengah yang tinggal di daerah pemukiman dan pedalaman ialah sekitar 30%, daerah pesisir 60%, dan kawasan kepulauan ialah 10%.<ref>[https://web.archive.org/web/20170216170439/http://www.binasyifa.com/679/80/26/letak-geografi-dan-demografi-sulawesi-tengah.htm Letak Geografi dan Demografi Sulawesi Tengah], Letak Geografi dan Demografi Sulawesi Tengah.</ref>
Baris 228 ⟶ 226:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 2.985.734
|-
| colspan="138" style="text-align:center;font-size:90%;" |<small>Sejarah kependudukan Sulawesi Tengah<br />'''Sumber:'''<ref name="SULTENG"/><ref name="BPS">{{cite web |title=Badan Pusat Statistik |url=http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1 |edition= |year= |publisher=BPS |accessdate=17 Oktober 2014 |archive-date=2013-07-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130701144756/http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12&notab=1 |dead-url=yes }}</ref>
|}
 
Baris 234 ⟶ 232:
[[Berkas:Lake Poso Festival.png|jmpl|ka|220px|Pakain tradisional orang [[Suku Pamona|Pamona]] di [[Kabupaten Poso]].]]
 
Penduduk asli Sulawesi Tengah terdiri atas berbagai kelompok etnis atau suku, yaitu suku [[Suku Kaili|Kaili]] bermukim di kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi dan kota Palu. Kemudian suku [[Suku Kulawi|Kulawi]] bermukim di [[kabupaten Sigi]]. Suku [[Suku Lore|Lore]], [[Suku Pamona|Pamona]] dan [[Suku Poso Pesisir|Poso Pesisir]] bermukim di [[Kabupaten Poso]]. Kemudian, suku [[Suku Mori|Mori]] bermukim di [[kabupaten Morowali Utara]], dan suku [[Suku Bungku|Bungku]] bermukim di [[kabupaten Morowali]]. Suku [[Suku Saluan|Saluan]] atau Loinang, Balantak, [[Suku Mamasa|Mamasa]], dan suku [[Suku Taa|Taa]] berbukimbermukim di [[kabupaten Banggai]].
 
Beberapa suku yang bermukim di [[Kabupaten Tolitoli]] seperti suku [[Suku TolitoliTotoli|Tolitoli]], [[Suku Dondo|Dondo]] berdiam di Dondo, dan suku Pendau. Suku [[Suku Bare'e|Bare'e]] tersebar bermukinbermukim di [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Kabupaten Poso|Poso]], dan [[Kabupaten Tojo Una-Una|Tojo Una-Una]]. Sementara suku [[Suku Banggai|Banggai]] bermukim di [[Kabupaten Banggai Kepulauan]], suku [[Suku Buol|Buol]] mendiami [[kabupaten Buol]], suku [[Suku Tomini|Tomini]] mendiami [[kabupaten Parigi Moutong]], dan [[Suku Dampelas|Dampelas]] berdiam di [[kabupaten Donggala]].
 
Di samping 20 kelompok etnis diatas, ada beberapa suku hidup di daerah pegunungan seperti suku Moronene di Morowali, [[suku Sea-sea]] dan [[suku Taa]] di [[Ampana Kota, Tojo Una-Una|Ampana]] dan [[Kabupaten Banggai|Banggai]], dan suku Daya di Buol Tolitoli. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa nasional dan bahasa pengantar sehari-hari.
Baris 242 ⟶ 240:
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]] dengan jumlah penduduk 2.623.679 jiwa, suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah termasuk beragam. Suku mayoritas adalah suku asli setempat termasuk suku [[Suku Kaili|Kaili]], [[Suku Kulawi|Kulawi]], [[Suku Lore|Lore]], [[Suku Pamona|Pamona]], [[Suku Mori|Mori]], [[Suku Bungku|Bungku]], [[Saluan]], dan lainnya, sebanyak 1.630.937 jiwa (62,16%). Suku bangsa terbesar lainnya adalah suku [[Suku Bugis|Bugis]] sebanyak 409.709 jiwa (15,62%), kemudian suku [[Suku Jawa|Jawa]] 221.001 jiwa (8,42%), [[Suku Bali|Bali]] 115.812 (4,41%) dan [[Suku Gorontalo|Gorontalo]] 105.151 jiwa (4,01%).<ref name="SUKU"/>
 
Suku bangsa lainnya adalah [[Suku Minahasa|Minahasa]] 30.572 jiwa (1,17%), [[Suku Sasak|Sasak]] 20.436 jiwa (0,78%), [[Suku Makassar|Makassar]] 18.899 jiwa (0,72%), [[Suku Sunda|Sunda]] 15.160 jiwa (0,58%), [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] sebanyak 12.520 jiwa (0,48%), suku asal [[Nusa Tenggara Timur]] sebanyak 7.806 jiwa (0,30%). Sementara suku terbanyak asal pulau Sumatra adalah suku [[Suku Batak|Batak]] sebanyak 3.228 jiwa (0,12%%) dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] 1.782 jiwa (0,07%), dan suku lainnya 1,16%.<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=18 Oktober 2021|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref> Suku pendatang yang mendiami wilayah Sulawesi Tengah sudah membaur sejak awal abad ke 19ke–19.
 
Berikut ini komposisi etnis atau suku bangsa di provinsi Sulawesi Tengah:<ref name="SUKU"/>
Baris 250 ⟶ 248:
! style="background:#E0F0FF;" |No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#E0F0FF;" |Jumlah [[2010]]
! style="background:#E0F0FF;" |%
|-
Baris 339 ⟶ 337:
 
=== Agama ===
Penduduk Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama [[Islam]]. Tercatat pada [[Badan Pusat Statistik]], sebanyak 77,72% penduduknya Sulawesi Tengah memeluk agama [[Islam]]. Kemudian [[Kekristenan]] sebanyak 17,80%, dimana 16,98% memeluk agama [[Protestanisme|Kristen Protestan]], dan 0,82% beragama [[Katolik]]. Kemudian 3,78% memeluk agama [[Hindu]], 0,15% beragama [[Agama Buddha|Buddha]], 0,01% beragama [[Agama Konghucu|Konghucu]] dan Kepercayaan serta lainnya 0,54%.<ref name="AGAMA">{{Cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Provinsi+Sulawesi+Tengah&wid=7200000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Sulawesi Tengah|website=www.sp2010.bps.go.id|access-date=10 September 2021|archive-date=2022-09-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220910154350/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Provinsi+Sulawesi+Tengah&wid=7200000000&lang=id|dead-url=no}}</ref>
 
Islam disebarkan di Sulawesi Tengah oleh [[Datuk Karama]] dan [[Datuk Mangaji]], ulama dari Sumatera Barat; yang kemudian diteruskan oleh Al Alimul Allamah Al-Habib As Sayyed Idrus bin Salim Al Djufri, seorang guru pada sekolah Alkhairaat dan juga diusulkan sebagai Pahlawan nasional. Salah seorang cucunya yang bernama [[Salim Assegaf Al Jufri]] menduduki jabatan sebagai [[Daftar Menteri Sosial saatIndonesia|Menteri Sosial]] pada [[Kabinet Indonesia Bersatu iniII]].
 
Agama Kristen pertama kali disebarkan di kabupaten Poso dan bagian selatan Donggala oleh [[misionaris]] Belanda, [[Albertus Christiaan Kruyt|A.C Cruyt]] dan Adrian. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah mayoritas beragama Islam, namun tingkat toleransi beragama sangat tinggi dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.
 
== Seni dan budaya ==
Baris 351 ⟶ 349:
Musik dan tarian di Sulawesi Tengah bervariasi antara daerah yang satu dengan lainnya. Musik tradisional memiliki instrumen seperti gong, kakula, lalove, dan jimbe. Alat musik ini lebih berfungsi sebagai hiburan dan bukan sebagai bagian ritual keagamaan. Di wilayah beretnis Kaili sekitar pantai barat–waino–musik tradisional–ditampilkan ketika ada upacara kematian. Kesenian ini telah dikembangkan dalam bentuk yang lebih populer bagi para pemuda sebagai sarana mencari pasangan di suatu keramaian. Banyak tarian yang berasal dari kepercayaan keagamaan dan ditampilkan ketika festival.
 
Tari masyarakat yang terkenal adalah [[Tari Dero]] yang berasal dari masyarakat Pamona, kabupaten Poso dan kemudian diikuti masyarakat Kulawi, kabupaten Donggala. Tarian dero khusus ditampilkan ketika musim panen, upacara penyambutan tamu, syukuran dan hari-hari besar tertentu. Dero adalah salah satu tarian di mana laki-laki dan perempuan berpegangan tangan dan membentuk lingkaran. Tarian ini bukan warisan leluhur tetapi merupakan kebiasaan selama [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|pendudukan Jepang]] di Indonesia ketika Perang Dunia II. Tarian inini adalah tarian tradisional Sulawesi Tengah.
 
=== Kebudayaan ===
Baris 372 ⟶ 370:
 
== Bandara ==
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beberapa bandar udara (bandara) yang beroperasi untuk penerbangan domestik dan internasional,. Adapun daftar bandara yang ada di sultengSulawesi Tengah adalah sebagai berikut.
{| class="wikitable"
|-