Kuinidin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu dirapikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 55:
'''Kuinidin''' adalah [[agen antiaritmik]] kelas IA yang digunakan untuk mengobati gangguan irama jantung.<ref name="pmid9414330">{{cite journal | vauthors = Grace AA, Camm AJ | title = Quinidine | journal = The New England Journal of Medicine | volume = 338 | issue = 1 | pages = 35–45 | date = January 1998 | pmid = 9414330 | doi = 10.1056/NEJM199801013380107 }}</ref> Obat ini merupakan diastereomer dari agen antimalaria [[kuinina]],<ref name="pmid32110303">{{cite journal | vauthors = Shiomi S, Misaka R, Kaneko M, Ishikawa H | title = Enantioselective total synthesis of the unnatural enantiomer of quinine | journal = Chemical Science | volume = 10 | issue = 41 | pages = 9433–9437 | date = November 2019 | pmid = 32110303 | doi = 10.1039/c9sc03879e| pmc = 7020653 }}</ref> yang awalnya berasal dari kulit pohon ''[[cinchona]]''. Obat ini menyebabkan peningkatan durasi potensial aksi, serta interval QT yang memanjang. Pada tahun 2019, formulasi IV-nya tidak lagi diproduksi untuk digunakan di Amerika Serikat.<ref name="CDC2019">{{cite web |title= Artesunate Now First-Line Treatment for Severe Malaria in the United States | work = CDC Online Newsroom | publisher = U.S. Centers for Disease Control and Prevention |url=https://www.cdc.gov/media/releases/2019/s0328-artesunate-first-line-treatment.html |access-date=6 April 2019 |language=en-us |date=28 March 2019}}</ref>{{TOC limit}}
==Sejarah==
Efek kulit pohon ''[[cinchona]]'' (sumber botani yang menjadi sumber kuinidin) telah dikomentari jauh sebelum pemahaman tentang fisiologi jantung muncul. Jean-Baptiste de Sénac, dalam karyanya tahun 1749 tentang anatomi, fungsi, dan penyakit jantung, mengatakan hal berikut:
"Debaran jantung yang lama dan tak tertahankan telah digantikan oleh obat penurun panas ini".[20]
"Dari semua obat perut, yang menurut saya efeknya paling konstan dan paling cepat dalam banyak kasus adalah kuinkuina [kulit pohon kina] yang dicampur dengan sedikit [[kelembak merah]]."[21]
Sénac kemudian menjadi dokter Louis XV dari Prancis, penasihat negara, dan pengawas air mineral dan obat-obatan di Prancis. Sebagai hasil dari pengaruhnya, sepanjang abad ke-19, kuinidin digunakan untuk melengkapi terapi digitalis. Obat ini digambarkan sebagai ''das Opium des Herzens'' (candu jantung).
Namun, penggunaan kuinidin untuk mengobati [[aritmia]] baru benar-benar berhasil karena seorang dokter mendengarkan pengamatan cermat dari salah satu pasiennya. Pada tahun 1912, Karel Frederik Wenckebach menemui seorang pria dengan [[fibrilasi atrium]]. Dia adalah seorang pedagang Belanda, yang terbiasa dengan ketertiban dalam urusannya. Dia juga ingin memiliki ketertiban dalam urusan jantungnya, dan bertanya: "mengapa ada spesialis jantung jika mereka tidak dapat menghilangkan fenomena yang sangat tidak menyenangkan ini ... dia tahu sendiri cara menghilangkan serangannya. Karena saya tidak percaya padanya, dia berjanji untuk kembali keesokan paginya dengan denyut nadi yang teratur, dan dia melakukannya." Pria itu secara tidak sengaja menemukan bahwa ketika dia mengonsumsi satu gram [[kuinina]] selama serangan, serangan itu dapat dihentikan dalam waktu 25 menit; jika tidak, serangan akan berlangsung selama dua hingga 14 hari. Wenckebach sering mencoba kuinina lagi, tetapi dia hanya berhasil pada satu pasien lainnya.[20] Dia menyebutkan hal ini secara sepintas dalam bukunya tentang aritmia jantung yang diterbitkan pada tahun 1914. Empat tahun kemudian, Walter von Frey dari Berlin melaporkan dalam jurnal medis terkemuka di [[Wina]] bahwa kuinidin adalah [[alkaloid]] ''[[cinchona]]'' utama yang paling efektif dari keempatnya dalam mengendalikan aritmia atrium.[22]
==Kegunaan dalam medis==
==Efek samping==
|